Ada banyak kepribadian manusia, begitu juga dalam menyikapi kejadian,
Misalnya bom di 3 gereja di surabaya hari ini.

Ada yg dibawa bercanda, ada yg dibawa berpolitik, ada yg sedih, marah, datar, cuek, nangis, gembira, dsb.

Tentu ekspresi "marah" jadi yg dominan diantara umat nasrani, sumpah serapah byk di kumandangkan, bahkan sampe menggeneralisir bahwa agama yg dianut pembom menjadi satu2nya penyebab perbuatan ini.

Dititik ini, perbedaan sikap diawal tadi bisa berubah, yg tadinya ikut sedih, marah, jadi terusik.

Karena agama mereka di tersangkut pautkan, ikut tercaci maki, padahal agama, bagi kebanyakan orang, jadi salah satu yg melekat sejak lahir.

Disinilah panen yg di idamkan para pembuat teror,
Pilakada, pileg, pilpres sudah dekat.

Segala hinaan dan caci maki tadi, terukir menjadi semangat untuk memilih sosok, golongan, partai yang gemar seolah2 membela keterzaliman yg diderita agama.

jangan biarkan para penjahat itu tertawa diatas penderitaan negara kita,
jangan terbawa emosi untuk saling menghujat diantara anak bangsa,
Mari lokalisir para pencipta teror, pemanfaat air keruh, tidak hanyut dalam permainan mereka,

Dan tentunya lokalisir amarah agar tidak menyakiti perasaan sebangsa dan setanah air.