- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dianggap Remeh,ternyata Limbah Tanaman Ini Hasilkan Milyaran Rupiah


TS
soktau.id
Dianggap Remeh,ternyata Limbah Tanaman Ini Hasilkan Milyaran Rupiah
Bermodalkan ketekunan dan kreatifitas, seseorang bisa meraup untung miliaran rupiah dan kesuksesan dari sebuah limbah tanaman. Tidak selamanya limbah tanaman yang diolah tidak memiliki nilai dan hanya dibuang begitu saja.
Mengenal sosok Supari, transmigran yang meraih sukses

www.boombastis.com
Sosok Supari adalah pria asal Sragen, Jawa Tengah yang mengolah limbah tanaman bekas panen. Kesehariannya, Supari menjadi Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya di desa Dataran Kempas, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Tak main-main, Supari berhasil meraih omset hingga 1 miliar rupiah berkat kerja kerasnya mengolah limbah tanaman. Selain materi, Supari juga berhasil memberikan manfaat bagi lingkungan dan kelompok masyarakat.
Cerita keberhasilan Supari bersama pupuk kompos limbah sawit

infoagribisnis.com
Melihat melimpahnya limbah sawit di daerah Dataran Kempas, Supari bersama kelompok taninya terinspirasi untuk menciptakan inovasi pupuk kompos yang dikombinasikan dengan limbah sawit. Dengan luas kebun kelapa sawit yang mencapai 400 hektar, produksi yang dihasilkan tergolong besar, yaitu sekitar 2 ton per kavling untuk sawit yang dihasilkan.
Ide pupuk kompos bermula

www.boombastis.com
Siapa sangka, Supari merupakan Transmigran asal Sragen, Jawa Tengah yang tinggal di Jambi saat ini. Dirinya mulai membentuk kelompok tani pada tahun 1987. Soal ide pupuk kompos, hal ini muncul setelah diberi bantuan berupa 8 ekor sapi dari PT Wirakarya Sakti (WKS). Dirinya berinisiatif mengolah limbah sawit yang ada dicampur dengan kotoran sapi.
Kendala dalam pemasaran produk

www.boombastis.com
Setelah menemukan inovasinya, Supari dan kelompok taninya terkendala pemasaran dan komposisi yang masih kurang layak. Namun, keadaan berubah setelah dibantu secara teknis oleh PT WKS, pihak dari UGM dan Universitas Jambi. Mereka memberi pelatihan pengolahan berbahan limbah sisa kupasan buah, abu sisa pembakaran kelapa sawit, pelepah sawit dan kotoran sapi.
Produk diterima dan sukses mendapat omset 1 miliar

www.boombastis.com
Campuran pupuk ini akhirnya sesuai dengan standar kelayakan untuk diuji dalam laboratorium. Unsur N (nitrogen) diambil dari hijauan, P (pospat) dari abu dan kotoran sapi, kalium karbon dari abu. Setelah lolos uji, pupuk kompos ini diterima oleh PT Wirakarya Sakti (WKS) dan dihargai Rp1,135 per kg. Supari dan kelompok taninya sukses menghasilkan hingga 1 ton pupuk kompos per bulannya, atau mendapat omsetsekitar 1,135 miliar per bulan. Fantastis bukan?
Sekian dari mimin, semoga bermanfaat ya!.jangan lupa kasih cendol sama bintang 5 nya ok
Mengenal sosok Supari, transmigran yang meraih sukses

www.boombastis.com
Sosok Supari adalah pria asal Sragen, Jawa Tengah yang mengolah limbah tanaman bekas panen. Kesehariannya, Supari menjadi Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya di desa Dataran Kempas, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Tak main-main, Supari berhasil meraih omset hingga 1 miliar rupiah berkat kerja kerasnya mengolah limbah tanaman. Selain materi, Supari juga berhasil memberikan manfaat bagi lingkungan dan kelompok masyarakat.
Cerita keberhasilan Supari bersama pupuk kompos limbah sawit

infoagribisnis.com
Melihat melimpahnya limbah sawit di daerah Dataran Kempas, Supari bersama kelompok taninya terinspirasi untuk menciptakan inovasi pupuk kompos yang dikombinasikan dengan limbah sawit. Dengan luas kebun kelapa sawit yang mencapai 400 hektar, produksi yang dihasilkan tergolong besar, yaitu sekitar 2 ton per kavling untuk sawit yang dihasilkan.
Ide pupuk kompos bermula

www.boombastis.com
Siapa sangka, Supari merupakan Transmigran asal Sragen, Jawa Tengah yang tinggal di Jambi saat ini. Dirinya mulai membentuk kelompok tani pada tahun 1987. Soal ide pupuk kompos, hal ini muncul setelah diberi bantuan berupa 8 ekor sapi dari PT Wirakarya Sakti (WKS). Dirinya berinisiatif mengolah limbah sawit yang ada dicampur dengan kotoran sapi.
Kendala dalam pemasaran produk

www.boombastis.com
Setelah menemukan inovasinya, Supari dan kelompok taninya terkendala pemasaran dan komposisi yang masih kurang layak. Namun, keadaan berubah setelah dibantu secara teknis oleh PT WKS, pihak dari UGM dan Universitas Jambi. Mereka memberi pelatihan pengolahan berbahan limbah sisa kupasan buah, abu sisa pembakaran kelapa sawit, pelepah sawit dan kotoran sapi.
Produk diterima dan sukses mendapat omset 1 miliar

www.boombastis.com
Campuran pupuk ini akhirnya sesuai dengan standar kelayakan untuk diuji dalam laboratorium. Unsur N (nitrogen) diambil dari hijauan, P (pospat) dari abu dan kotoran sapi, kalium karbon dari abu. Setelah lolos uji, pupuk kompos ini diterima oleh PT Wirakarya Sakti (WKS) dan dihargai Rp1,135 per kg. Supari dan kelompok taninya sukses menghasilkan hingga 1 ton pupuk kompos per bulannya, atau mendapat omsetsekitar 1,135 miliar per bulan. Fantastis bukan?
Sekian dari mimin, semoga bermanfaat ya!.jangan lupa kasih cendol sama bintang 5 nya ok
0
935
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan