Quote:
Pelaku teror di Surabaya merupakan jaringan teroris yang terlatih, bahkan memiliki buku panduan untuk menghindari para aparat keamanan di Indoensia. Menurut Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian, hal itu menjadi salah satu kendala aparat dalam menangkap mereka.
"Persoalannya memang mereka juga orang-rang yang terlatih, berlatih bagaimana menghindari deteksi kita, mereka mengerti cara menghindari, mendeksi intelijen," ujar Tito di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (13/5).
"Kita mendapatkan buku manual mereka untuk menghindari komunikasi. Bagaimana meng-counter interogasi," lanjutnya.
Kendati demikian, Tito menyatakan jaringan teroris yang ada di Indoensia seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) merupakan kelompok yang tidaklah besar. "Yang jelas ini tidak terlalu besar, ini hanya sel-sel kecil mereka," tegasnya.
Tito menyakinkan bahwa persoalan terorisme ini akan bisa diatasi. Ia memastikan bahwa negara tidak akan kalah oleh teroris. "Tidak mungkin mengalahkan Negera, Polri, TNI, dan kita semua. Yang jelas kita harus bersatu padu," tegasnya
Sumber
Jangan jangan ini sebenarnya manual book yang seing dikatakan panastak di bepe, sakti juga ternyata bisa buat ngehindari intelijen 