Oksibil, PAPUANEWS.ID – Ribuan warga dengan membawa senjata tradisional seperti panah dan parang di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua menduduki Bandara Oksibil sejak Jumat kemarin hingga Sabtu (12/5).

Warga yang berasal dari 227 kampung dan 34 distrik tersebut menduduki Bandara Oksibil dan menuntut Bupati Pegunungan Bintang Costant Obtemka turun dari jabatannya karena dianggap tidak mempedulikan masyarakat setempat. Selain itu warga juga meminta Presiden Jokowi untuk hadir di Pegunungan Bintang agar dapat melihat langsung kondisi kabupaten tersebut.

Pihak otoritas Bandara Oksibil, lantas menghentikan operasi di bandara dan belum dapat memastikan kapan bandara kembali beroperasi, sementara beberapa petugas AirNav bergegas meninggalkan tempat tugas karena khawatir keamanan bisa memburuk.


“Bila ada jaminan keamanan maka, opeasional bandara akan kembali dibuka,” kata Kepala Bandara Oksibil Frits Ayomi, Sabtu (12/5).

Sementara itu, koordinator Tim Pengawal Aspirasi Masyarakat Pegunungan Bintang Kris Uropmabin, melakukan orasi di run away bandara Oksibil yang intinya mendesak Mendagri Tjahjo Kumolo untuk mencopot Bupati Costant Obtemka dari jabatannya, serta meminta KPK segera memeriksanya, karena banyak kasus korupsi yang dilakukan namun selama ini selalu lolos dari jerat hukum.

“Seluruh lapisan masyarakat baik ASN dan masyarakat di kampung kampung menderita dengan ulahnya bupati yang secara semena-mena melakukan tindakan otoriter, di mana memotong anggaran kampung sebesar Rp15-20 juta perkampung.” ujarnya.