- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengapa Facebook ingin mengenali wajah kita?


TS
skyscanner
Mengapa Facebook ingin mengenali wajah kita?
Mengapa Zuckerberg menginginkan wajah kita?

Facebook beberapa tahun lalu telah mengakuisisi sebuah perusahaan yang berlokasi di Tel Aviv bernama Face.com, yang telah mengembangkan platform pengenalan wajah untuk mengidentifikasi gambar di web dan aplikasi seluler. Perusahaan Israel itu mampu mengenali lebih dari 18 juta wajah sebelum diakuisisi oleh Jaringan Sosial milik Zuckerberg.
Hampir sama dengan Face.com, Facebook juga membeli FacioMetrics, yang mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis gambar wajah di aplikasi seluler. Dengan perangkat lunak FacioMetrics kita bisa mengetahui apakah pengguna merasa sedih atau bahagia saat mengambil foto dan menganalisis parameter dari wajah manusia.
FacioMetrics dibuat di Carnegie Mellon University dan mengembangkan visi buatan dan algoritma pembelajaran mesin yang mampu mendeteksi tujuh emosi yang berbeda di wajah manusia melalui foto-foto mereka.
Dengan dua akuisisi ini, Face.com dan FacioMetrics, dan beberapa lainnya seperti Masquerade, Facebook mengembangkan teknologi DeepFace, sistem pengenalan wajah yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan. Dengan DeepFace, yang menggunakan jaringan syaraf 9-layer dan 120 juta koneksi, Facebook mampu mengidentifikasi wajah manusia dalam wujud gambar digital. Sistem ini memiliki akurasi sebesar 97 persen, lebih akurat dari sistem pengenalan citra yang dimiliki oleh FBI sebesar 85 persen saja.
DeepFace tidak hanya menghubungkan wajah seseorang dengan nama mereka saja, tetapi bisa diibaratkan dapat menemukan jarum di tumpukan jerami dan menemukan wajah di sebuah gambar yang berisi ribuan wajah yang berbeda di dalamnya. Menurut para ahli, otak manusia hanya 28 persen lebih akurat daripada program pengenalan wajah yang dikembangkan oleh Facebook dari perusahaan yang diperolehnya.
Facebook bukan satu-satunya perusahaan yang telah memberanikan diri untuk mengenali penggunanya dengan sistem pengenalan wajah. Begitu juga Apple, Google, Samsung, Microsoft atau Huawei, misalnya. Pertanyaannya adalah, kenapa mereka menginginkan wajah kita ?
/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_asset/file/10461889/acastro_180319_1777_facebook_data_0001.jpg)
DeepFace milik facebook ditolak di beberapa negara. Bahkan di Eropa hal tersebut dilarang, tetapi sejak pertengahan April pengguna Jejaring Sosial ditanya apakah mereka memperbolehkan pengenalan wajah ketika mereka membuka laman website mereka. Dan dari sini muncul pertanyaan-pertanyaan para pengguna , ketika skandal Cambridge Analytica baru-baru ini telah membawa Zuckerberg ke Kongres Amerika Serikat untuk memberikan penjelasan tentang penyerahan data jutaan klien kepada perusahaan pihak ketiga.
Dimana data dari wajah yang dikenali oleh DeepFace disimpan? Siapa yang dapat mengaksesnya? Apa yang dilakukan Facebook dengan gambar kliennya? Apakah pengenalan wajah hanya berfungsi saat Facebook terbuka atau juga ketika aplikasi lain terbuka? Mungkinkah pengenalan wajah digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang berpartisipasi dalam aksi demo? Tentunya Facebook harus bisa menjawab semua itu dan meyakinkan pelanggan mereka.

Facebook beberapa tahun lalu telah mengakuisisi sebuah perusahaan yang berlokasi di Tel Aviv bernama Face.com, yang telah mengembangkan platform pengenalan wajah untuk mengidentifikasi gambar di web dan aplikasi seluler. Perusahaan Israel itu mampu mengenali lebih dari 18 juta wajah sebelum diakuisisi oleh Jaringan Sosial milik Zuckerberg.
Hampir sama dengan Face.com, Facebook juga membeli FacioMetrics, yang mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis gambar wajah di aplikasi seluler. Dengan perangkat lunak FacioMetrics kita bisa mengetahui apakah pengguna merasa sedih atau bahagia saat mengambil foto dan menganalisis parameter dari wajah manusia.
FacioMetrics dibuat di Carnegie Mellon University dan mengembangkan visi buatan dan algoritma pembelajaran mesin yang mampu mendeteksi tujuh emosi yang berbeda di wajah manusia melalui foto-foto mereka.
Dengan dua akuisisi ini, Face.com dan FacioMetrics, dan beberapa lainnya seperti Masquerade, Facebook mengembangkan teknologi DeepFace, sistem pengenalan wajah yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan. Dengan DeepFace, yang menggunakan jaringan syaraf 9-layer dan 120 juta koneksi, Facebook mampu mengidentifikasi wajah manusia dalam wujud gambar digital. Sistem ini memiliki akurasi sebesar 97 persen, lebih akurat dari sistem pengenalan citra yang dimiliki oleh FBI sebesar 85 persen saja.
DeepFace tidak hanya menghubungkan wajah seseorang dengan nama mereka saja, tetapi bisa diibaratkan dapat menemukan jarum di tumpukan jerami dan menemukan wajah di sebuah gambar yang berisi ribuan wajah yang berbeda di dalamnya. Menurut para ahli, otak manusia hanya 28 persen lebih akurat daripada program pengenalan wajah yang dikembangkan oleh Facebook dari perusahaan yang diperolehnya.
Facebook bukan satu-satunya perusahaan yang telah memberanikan diri untuk mengenali penggunanya dengan sistem pengenalan wajah. Begitu juga Apple, Google, Samsung, Microsoft atau Huawei, misalnya. Pertanyaannya adalah, kenapa mereka menginginkan wajah kita ?
/cdn.vox-cdn.com/uploads/chorus_asset/file/10461889/acastro_180319_1777_facebook_data_0001.jpg)
DeepFace milik facebook ditolak di beberapa negara. Bahkan di Eropa hal tersebut dilarang, tetapi sejak pertengahan April pengguna Jejaring Sosial ditanya apakah mereka memperbolehkan pengenalan wajah ketika mereka membuka laman website mereka. Dan dari sini muncul pertanyaan-pertanyaan para pengguna , ketika skandal Cambridge Analytica baru-baru ini telah membawa Zuckerberg ke Kongres Amerika Serikat untuk memberikan penjelasan tentang penyerahan data jutaan klien kepada perusahaan pihak ketiga.
Dimana data dari wajah yang dikenali oleh DeepFace disimpan? Siapa yang dapat mengaksesnya? Apa yang dilakukan Facebook dengan gambar kliennya? Apakah pengenalan wajah hanya berfungsi saat Facebook terbuka atau juga ketika aplikasi lain terbuka? Mungkinkah pengenalan wajah digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang berpartisipasi dalam aksi demo? Tentunya Facebook harus bisa menjawab semua itu dan meyakinkan pelanggan mereka.
0
1.4K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan