Manado: Wadah Asiosiasi Online (WAO) Sulawesi Utara menyatakan dukungan atas Permenhub 108/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. Namun begitu, mereka meminta agar peraturan yang akan diterapkan harus memperhitungkan asas keadilan bagi para sopir daring.


Ketua Umum WAO Sulut Christian Yokung mengatakan hingga saat ini dia dan rekan-rekannya masih menunggu ketetapan baku pemerintah pusat soal aturan tersebut. Sebab, dia mengatakan, sesuai informasi yang mereka dapatkan, Permenhub 108/2017 sementara dibahas kembali mengenai menjadikan perusahaan aplikator sebagai perusahaan transportasi.


'Ini yang masih kami tunggu karena dengan begitu artinya status kami nanti sudah bukan mitra lagi, tapi sudah karyawan,' kata Yokung kepada Medcom.id, di Manado, Rabu, 9 Mei 2018.


Yokung menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum ada yang bernaung di bawah koperasi yang merupakan salah satu syarat wajib untuk mengoperasikan angkutan daring. Sebab, kata dia, pihaknya juga masih menunggu koperasi yang betul-betul resmi yang sudah ditetapkan pemerintah atau aplikator sendiri.


Dia pun berharap ketetapan yang akan diberlakukan nanti tidak sampai merugikan para sopir online. Dalam artian tidak menimbulkan konflik sosial.


'Konflik sosial yang akan timbul dalam aturan tersebut seperti pembatasan kuota. Sebab, tentu banyak masalah sosial yang akan timbul. Sopir dirugikan, masyarakat juga dirugikan. Selain itu, ini tenti akan berdampak pada penggangguran. Kami harap ini dipertimbangkan,' ucap Yokung.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/daerah/J...dikan-karyawan

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Sisi Gelap Taksi Online (2)

- Sisi Gelap Taksi Online (1)

- DPR Desak Penyedia Transportasi Online Jamin Keamanan Konsumen