www.ganlob.com


Di zaman dahulu hutan merupakan tempat mengerikan yang harus di hindari ketika sedang berkunjung keluar, kepercayaan di masa lampau menganggap bahwa hutan merupakan tempat tinggal roh halus, monster dan penyihir jahat.

Akan tetapi seiring berkembangnya sains yang telah mengungkan bahwa hutan merupakan paru-paru dunia yang haru dijaga dan dirawat, dari sains tersebutlah hutan mulai ramai didatangi dan di jaga.

www.tribunnews.com
Mungkin banyak yang beranggapan juga bangwa petir merupakan bagian dari kemarahan tuhan untuk orang jahat di dunia, bahkan menurut kepercayaan yunani kuno petir merupakan senjata dari dewa Zeus. Banyak juga yang menganggap bahwa petir merupakan pertempuran tentara langit dengan iblis.

Namun seiring berkembangnya ilmu sans yang menyebutkan bahwa petir merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pertemuan awan positif yang menabrak awan negative, dari pertemuan kedua energy tersebutlah lahir electron atau petir.

www.sekutukeadilan.com
Pada zaman dahulu orang menyebut komet sebagai bentuk kemarahan tuhan pada manusia. Seseorang yang melihat komet atau mereka sebut bola api maka sebaiknya mereka berada di dalam rumah, namun faktanya sekarang komet atau meteor menjadi tontonan bagi manusia di muka bumi, karena hal itu dianggap sebagai fenomena alam yang lumrah terjadi.

https://iyakan.com
Jauh sebelum datangnya ilmu astronomi dan geografi, bumi dianggap sebagai pusatnya tata surya di semesta alam, karena mereka menganggap semua yang ada di semesta mengelilingi bumi, termasuk bumi dan planet yang lain.

Kepercayaan tersebut tidak berlangsung lama karena melalui bantahan Copernicus pada abad 15 SM telah membantah temuan sesat itu yang mengatakan bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, temuan tersebut juga d tulis di De Revolutionibus Orbium Coelesticum atau buku revolusi ilmu falak.

Ilustrasi bumi datar kuno ( Sumber : www.hitekno.com)


Yang satu ini diambil dari cerita colombus pelaut terkenal di dunia, dimana ketika ia hidup di masanya, ia pernah diperingatkan seorang tokoh yang hidup di zamanya, ia diperingatkan bahwa jangan melaut terlalu jauh dari pulau karena akan terjatuh di pinggiran bumi, namun Colombus tidak mempercayai itu dan bahkan menentang hokum tersebut yang akhirnya iya mengarungi pulau-pulau di belahan dunia. dan sampai saat ini pakem ilmu pengetahuan masih menggunakan bumi bulat.