Referensi pihak ketiga
Pada tahun 2014, sebuah meteor berdiameter 20 meter meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, melukai lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan kerusakan properti yang luar biasa. Dan yang paling mengerikan adalah Insiden Tunguska yang terkenal yang terjadi di Siberia pada tanggal 30 Juni 1908. Meskipun kejadian ini masih diselimuti tanda tanya, satu hal yang jelas: sesuatu yang sangat besar meledak di udara di atas padang gurun Siberia, menghasilkan energi 1.000 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang dan meratakan lebih dari 80 juta pohon di atas lahan seluas 2.150 kilometer persegi (830 mil persegi).

Referensi pihak ketiga
Jelas, itu sangat mengerikan. Tapi itu lebih dari 100 tahun yang lalu dan kejadian sebenarnya pun masih misteri. Tetapi, menurut penelitian, benda langit (mungkin komet), yang dianggap bertanggung jawab atas meteorit yang jatuh di Siberia itu akan kembali setiap 3 tahun sekali. Lebih menakutkannya lagi asteroid yang memiliki ukuran lebih besar dengan yang meledak di atas Tunguska 100 tahun yang lalu nyaris menabrak Bumi beberapa hari yang lalu. 1000 kali lebih mengerikannya lagi, benda Itu tidak terdeteksi sama sekali hingga ia pergi melintasi Bumi kita.

Bayangkan apa yang terjadi seandainya asteroid sebesar lapangan bola (diperkirakan memiliki diameter antara 48 hingga 110 meter) itu berhasil masuk ke Bumi tanpa diketahui oleh siapa pun. Mungkin, dampaknya akan jauh lebih mengerikan dari efek bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Adalah Catalina Sky Survey dan Steward Observatory di Arizona yang pertama kali mengamati Asteroid 2018 GE3 pada dini hari Sabtu waktu setempat (14/04/2018) berada dekat sekali dengan Bumi. Kurang dari 24 jam kemudian, jaraknya sekitar setengah dari jarak antara Bumi kita dengan Bulan, atau 119.000 mil (192.000 kilometer) dari permukaan Bumi.

Referensi pihak ketiga
NASA mencatat telah melacak puluhan ribu objek dekat Bumi yang serupa dengan itu, dan itu pun masih ada yang luput dari pengamatan. Maka jangan heran, jika film "Armageddon" adalah bukan sebuah bualan fiksi semata.