HELP ! Ane Korban KDRT

Halo agan dan sista semua, ini adalah thread pertama ane, jadi mohon maaf sebelumnya kalau masih acak2an dan disini ane mau mengungkapkan masa lalu ane.

Sesuai dengan judulnya ane mau minta tolong untuk diberikan masukan dan pendapat dan bagi pembaca lainnya semoga tulisan ane bisa menjadi pembelajaran.

Ane 3 bersaudara perempuan, semenjak kecil memang ane se sendiri tidak dekat dengan ayah ane dan jarang mengobrol, kakak2 ane lebih dekat dengan ayah ane, ane deketnya ke ibu, ayah ane bersifat tegas dan keras, namun tidak memukul.

Namun, semenjak adanya istri simpanan (nikah siri setelah si cewe lulus SMA) ayah ane perilakunya mulai berubah, kalau sudah marah seperti kerasukan setan dengan maki2an kasar yang keluar dari mulutnya.

Rasanya setiap ada kesempatan kami selalu dipukuli, baik ditampar (rahang kakak ane sampai sekarang bengkok beberapa derajat), dijambak sambil ditarik rambut2nya, wajah di tempelkan kelantai lalu di tindis dengan lututnya sembari ditampar2, ditendang perutnya berkali2, kepala dibogem hingga benjol besar, hidung berdarah, dan rongga dalam mulut robek, dicekek sambil ditodong pistol, dijedotin kepalanya ke kaca mobil atau ke tembok, diterkam dengan pedang samurai, ditendang punggungnya, diancam potong anggota tubuh sambil pakai preman serta dimaki2, rasanya sudah sering kami bersaudara perempuan ini rasakan ...

Dan semua itu karena WANITA (pelakor, nikah siri, istri simpanan, wanita penghibur, wanita penemani di karaoke, simpanan om2) itu semua lebih dia pilih ketimbang anak2nya, kami dimiskinkan, sedangkan pramuria2nya dia kayakan, dengan memutar balikan fakta dan mengatakan kepada orang2 bahwa kami diberikan ini itu yang semuanya hanya omong kosong belaka tanpa bukti.

Saat kami menuntuk keadilan, kami anak2nya diusir dari rumah, saat dilakukan mediasi musyawarah melalui keluarga tidak ada rasanya penyesalan dan kata maaf keluar dari mulutnya dan malah menantang dengan kalimat "kalau memang saya pukul, lapor saja saya ke polisi dan penjarakan saya", saat kami meminta keadilan lagi keluarlah kalimat "Masih mending saya nikah siri daripada saya zinah", sungguh miris mendengarnya kami sekeluarga dan mediator tidak menyangka keluar kalimat seperti itu.

Ayah ane memang berada, diikuti juga dengan gaya meteopolis dan pergaulannya di politik, merasa adanya peluang dengan jabatannya dulu semakin hari perilaku ayah ane semakin jadi, semakin hilang sisi kemanusiannya dan makin mendekati sifat2 setan, bukannya malu dengan perilaku nya yang suka kimpoi itu, malah dengan bangga beliau pamer2kan melalui media sosial instagram.

Dengan tega nya juga ayah ane memutar balikan fakta2 dengan mengatakan ke keluarga2 beliau yang dari papua bahwa kami anak yang tidak tau diuntung, kurang ajar, tidak sopan, tidak tau terima kasih dan lain2nya dengan bumbu2 pedasnya sehingga keluarganya yang di Papua percaya.

Saat ini ane tinggal ngekost dengan kakak2 ane korban KDRT, ane sudah berusaha iklas dengan melakukan hal2 positif dan beribadah terus menerus kepada Allah.

Namun, ane tidak menyangka bahwa terkadang ane tiba2 trauma akan masa lalu, seperti saat teman ane melakukan gerakan mendadak ane langsung refleks menyilangkan tangan (seperti gerakan kuda2) dengan teriak "jangan pukul aku", terkadang ane juga bisa tidak tidur dan tidak merasa mengantuk selama berhari2 (ane tidak mau merepotkan kakak ane jadi ane suka pura2 tidur), kalau ane sedang mengingat kembali masa lalu (bisa jadi juga karena hormon dsb) terkadang ane pergi dulu ke tempat sepi nangis dan teriak sekencang2nya sampai berjam2 baru kalau sudah stabil ane kembali ketempat kakak ane.

Ane tau tidak semua lelaki diluar sana seperti ayah ane, ane percaya dan yakin diluar sana banyak pria baik yang setia, karena itu ane ingin minta pendapat dan masukan dari agan-agan gimana caranya agar ane dapat mengurangi kalau bisa menghilangkan trauma ane !, kalau ada agan dan sista yang mengalami nasib sama, semoga diberikan kesabaran.

Semoga kita dapat saling menguatkan satu sama lainnya, terima kasih gan sist