- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ratusan Ribu Orang Terancam Akan Menjadi Pengungsi Iklim di Abad Ini


TS
setan.mati
Ratusan Ribu Orang Terancam Akan Menjadi Pengungsi Iklim di Abad Ini
Quote:

Penduduk pulau-pulau rendah di Kepualauan Marshall telah merasakan banjir berkala yang menunjukkan kerentanannya terhadap perubahan iklim. Sumber gambar: AFP/Getty
Dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global bukan lagi ketakutan akan masa depan belaka. Dampaknya sudah mulai terasa. Pemanasan Global telah menyebabkan kenaikan air laut yang menjadi malapetaka bagi ribuan pulau karang di Pasifik. Sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah pulau departemen pertahanan Amerika Serikat di Kepulauan Marshall mengatakan, kenaikan 40 cm saja bisa membuat ribuan pulau menjadi tidak layak huni. Kenaikan tersebut akan menyebabkan rusaknya infrastruktur dan terkontaminasinya air bersih, yang akan membuat pulau-pulau tersebut menjadi tak layak huni.
Pulau-pulau rendah seperti yang ada di Maladewa, Seychelles, sebagian Hawaii, sebagian Indonesia, dan sebagian Filippina juga pasti akan terkena dampaknya. Ratusan ribu atau bahkan mungkin jutaan orang akan terkena dampaknya, dan akan menjadi pengungsi iklim (climate refugees).
Para ilmuwan memperkirakan, hal ini akan terjadi di pertengahan abad ke 21 (sekitar tahun 2050). Kemungkinan terburuk bahkan memperkirakan hal ini akan terjadi sekitar 10 tahun lagi. Kemungkinan terbaiknya, jika Perjanjian Paris (Paris Agreement) benar-benar berhasil dan suhu bumi "hanya" naik 2 derajat celcius sekalipun, hal ini akan tetap terjadi sebelum abad ini berakhir (sebelum 2100).
"Titik kritis ketika air tanah yang dapat diminum di sebagian besar pulau-pulau karang tidak lagi tersedia diproyeksikan akan terjadi paling lambat pertengahan abad ke-21," kata Dr Curt Storlazzi.seorang peneliti di US Geological Survey (USGS), penulis utama penelitian tersebut.
"Kami berharap para manajer dan pemerintah memperhitungkan perkiraan ini untuk membantu merencanakan restorasi, mitigasi, atau relokasi secara lebih efektif dengan cara yang menghemat dolar dan kehidupan," Tambahnya

Getty Images
Ketika manusia mulai bermain-main dengan iklim global, air laut memanas dan es di Greenland dan Antartika meleleh. Hal ini menyebabkan makin tingginya air laut. Selama ini kita hanya memodelkan bagaimana beberapa area akan tenggelam dengan naiknya permukaan air laut. Tapi sebenarnya, penelitian menunjukkan bahwa pulau-pulau tersebut akan menjadi tidak layak huni jauh sebelum pulau tersebut tenggelam.
“Sebagian besar studi tentang kenaikan permukaan laut hanya melihat tingkat pasang tinggi di masa depan dan membandingkannya dengan elevasi tanah. Sementara lulus pertama yang berharga, studi semacam itu tidak memodelkan proses seperti ombak dan pasang surut, yang akan diperkuat oleh permukaan laut yang lebih tinggi, ”kata Dahl.
Ini menjadi perhatian khusus bagi Kepulauan Marshall dan negara-negara kepulauan lainnya yang hanya beberapa kaki di atas permukaan laut. Apalagi, badai yang kuat dan gelombang tinggi mengancam Kepulauan Marshall, menghancurkan rumah-rumah dan membasuh situs-situs makam di laut. Terlebih lagi, kekeringan baru-baru ini telah menekankan pasokan air di Kepulauan Marshall.

Karena ancaman yang akan segera dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Kepulauan tersebut, para peneliti menyerukan kepada pemerintah Kepulauan Marshall untuk memprioritaskan pendanaan dan upaya adaptasi.
Para politisi Kepulauan Marshall sangat vokal menyerukan kepada pemerintah dunia untuk memenuhi persyaratan perjanjian Paris dan membatasi pemanasan global karena ancaman eksistensial yang dihadapi negara mereka.
Kepulauan Marshall dihuni sekitar 70.000 orang, dan para ahli mengatakan kemungkinan mereka semua harus dievakuasi jika permukaan laut naik.
Mantan menteri luar negeri negara itu, Tony de Brum, menggambarkan peningkatan suhu global lebih dari 2C di atas tingkat pra-industri sebagai "surat perintah kematian bagi kita".
Pada pertemuan internasional baru-baru ini di London untuk menyepakati target emisi untuk industri perkapalan, menteri lingkungan Kepulauan Marshall David Paul membuat permohonan kepada mereka yang berkumpul untuk mengambil tindakan mendesak untuk menghentikan perubahan iklim.
Mr Paul mengatakan keputusan itu akan "menentukan apakah anak-anak Marshall yang lahir hari ini akan memiliki kesempatan untuk hidup yang aman dan sejahtera atau harus meninggalkan tanah leluhur mereka dan berlayar melintasi samudra ke masa depan yang tidak pasti".
Selain penduduk Kepulauan Marshall, penduduk yang tinggal di Maladewa, Seychelles, dan sebagian besar negara-negara di Oceania juga sangat terancam menjadi pengungsi iklim.
SUMUR
https://news.nationalgeographic.com/...spd/?beta=true
https://www.serdp-estcp.org/Program-...isk-Management
https://www.independent.co.uk/enviro...6.html#gallery
Diubah oleh setan.mati 01-05-2018 19:18
0
9.6K
Kutip
96
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan