Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ryan.manullangAvatar border
TS
ryan.manullang
[5 Mei] Selamat Ulang Tahun Marx! / Diskursus Singkat Intisari Pemikiran Karl Marx
[5 Mei] Selamat Ulang Tahun Marx! / Diskursus Singkat Intisari Pemikiran Karl Marx
Karl Marx (posterlounge.co.uk)

Latar Belakang
Berdasarkan kriteria kuantitatif murni, dilihat dari banyaknya pengikut yang mengklaim diri sebagai seorang marxis, Marx memiliki pengaruh yang amat luas dibandingkan pendiri-pendiri agama atau tokoh-tokoh politik lainya. Bukan hanya karena saya pernah kebetulan mempelajarinya dan bukan hanya karena Karl Marx salah satu filosof, sosiolog dan ahli ekonomi terkemuka abad ke-19. Tetapi karena dampak pemikiranya pada sejarah umat manusia selanjutnya (Franz Magnis-Suseno, x).

Marx dipengaruhi oleh banyak tokoh Perancis, terutama tokoh-tokoh sosialis Perancis pada pasca revolusi, Marx juga dipengaruhi oleh sejumlah tokoh ekonomi-politik Inggris dan Perancis (terutama Proudhon), dan yang terpenting Marx memulai segala langkah intelektualnya dari Jerman, negara yang telah meletakkan dasar bagi filsafat dan rangkaian bangunan pemikiran Marx. Bahkan, ketiga arus pemikiran ini, justru melebur dan menyatu dalam diri Marx sebagai satu kesatuan, ketiganya saling menunjang dan saling berkontribusi dalam mendudukkan kerangka berpikir Marx dan sejumlah ide-ide Marx selanjutnya. Karena Jerman merupakan negara dimana Marx dilahirkan dan memperoleh pelajaran bagi pengembangan intelektualnya, maka pembahasannya akan dimulai dari Jerman, selanjutnya ke Perancis sebagai negara tempat Marx bermigrasi pasca dari Jerman, dan terakhir adalah Inggris sebagai negara terakhir disepanjang petualangan Marx, dan di Inggris pulalah Das Kapitalyang merupakan kulminasi teoritis Marx mulai ditulis.

Tak dapat diragukan bahwa tanpa pemikiran Karl Marx, abad ke-20 akan berlangsung sangat berbeda. Itulah yang membedakan Karl Marx dengan para filsuf yang lainya. Marx dapat mengubah cara manusia bertindak. Sebagai sebuah ideologi perjuangan politis “Marxisme” menyemangati sebagian besar gerakan buruh sejak akhir abad ke-19 dan dalam abad ke-20 mendasari kebanyakan gerakan pembebasan sosial (Franz Magnis-Suseno, xi).


Biografi Singkat
Karl Heinrich Marx, putra tertua dari pasangan Heinrich dan Henrieta Marx, dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1818 di Trier, meninggal di London, Inggris, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun. Karl Heinrich Marx adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia (Isaiah Berlin, 35).

Dari 1818-1835, Marx besar di kota Trier di Prussian Rhineland. Kedua orangtuanya berasal dari keluarga “Rabi” (taat agama). Kemudian dari 1835-1841 Setelah menyelesaikan SMA, Marx sempat belajar sebentar di Universitas Bonn yang dilanjutkan di Universitas Berlin selama 5 tahun. Setelah itu dari 1842-1843, selama periode ini Marx bekerja sebagai seorang wartawan dan kemudian mendapatkan promosi sebagai seorang editor untuk surat kabar Cologne, Rheinische Zeitung. Artikel-artikelnya memperlihatkan dirinya sebagai sosok pemikir liberal radikal. Pada 1864-1872, di dalam kongres kaum buruh internasional, sebuah organisasi serikat buruh seluruh eropa, Marx memainkan peran sebagai lokomotif, faktanya di tangan Marx lah masa depan kaum buruh dipertaruhkan. Tahun-tahun terakhir 1873-1883, kehidupan Marx di tandai oleh kondisi kesehatan yang semakin memburuk. Dia menaruh minat kepada sejarah dan masyarakat Rusia dan menjalin korespondensi dengan para sosialis Rusia tentang strategi-strategi yang tepat untuk meletuskan suatu revolusi di negara-negara yang jauh dan belum tersentuh oleh kapitalisme (Jon Elster, 8-15).


Ajaran Marx
Berbicara mengenai pemikiran Karl Marx, ada beberapa istilah yang sering dicampur-adukkan dan kemudian menciptakan kebingungan. Pertama, “Marxisme” tidak sama dengan “Komunisme”. Komunisme yang juga disebut “Komunisme Internasional” adalah nama gerakan kaum komunis. Komunisme adalah gerakan dan kekuatan politik partai-partai komunis yang sejak revolusi oktober 1917 dibawah pimpinan W.I. Lenin menjadi kekuatan politis dan ideologis internasional. Kaum komunis memang selalu mengklaim monopoli atas interpretasi ajaran Marx, tentu dengan maksud untuk memeperlihatkan diri sebagai pewaris sah ajaran Marx tersebut.

Istilah “Marxisme” sendiri adalah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh temannya Friedrich Engels (1820-1895) dan oleh tokoh teori marxis, KarlKautsky (1854-1938). Marx mencapai ajaranya yang resmi, yang dengan persetujuannya terutama oleh Engels dibakukan menjadi “Marxisme” (juga teori resmi Karl Marx dan teori sosialisme ilmiah) yang kemudian lebih dibakukan atau di dogmakan lagi oleh lenin menjadi komponen dalam “Marxisme Leninisme” (ideologi resmi kaum komunis).

Tahap-tahap dalam perkembangan pemikiran Karl Marx semua ahli berpendapat bahwa pemikiran Marx mengalami perkembangan. Pendapat paling keras tentang adanya perubahan radikal dalam pemikiran Marx dikemukakan oleh Louis Althusser, ia berpendapat bahwa diantara pemikiran Marx muda dan Marx tua terjadi sebuah potongan “coupure” tajam. Marx pra-1846 adalah humanis, Marx pasca 1845 anti humanis atau ilmiah. Pendapat itu dipengaruhi oleh pandangan strukturalistik Althusser maupun oleh kecurigaan komunisme resmi terhadap filsafat Marx muda (Franz Magnis-Suseno, 6-7).

Garis besar perkembangan ini dapat diuraikan sebagai konteks dasar yang menentukan arah perkembangan Karl Marx sesudah menyelesaikan sekolah Gymnasium dimana situasi politik represif di Prusia yang telah menghapus kembali hampir semua kebebasan yang diperjuangkan oleh rakyat dalam perang melawan Napoleon.

Marx semakin memusatkan perhatiannya pada syarat-syarat penghapusan hak milik pribadi. Ia mengklaim bahwa sosialismenya adalah sosialisme ilmiah yang tidak hanya di dorong oleh cita-cita moral, melainkan berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang hukum-hukum perkembangan masyarakat. Dengan demikian pendekatan Marx berubah dari yang bersifat murni filosofis menjadi semakin sosiologis. Sosialisme ilmiah itu disebut Marx sebagai “Paham sejarah yang materialistic” (sejarah dimengerti sebagai dialektika antara perkembangan bidang ekonomi di satu pihak dan struktur kelas-kelas sosial di pihak lain). Kontradiksi internal sistem produksi kapitalis itulah yang akhirnya akan melahirkan revolusi kelas buruh yang akan menghapus hak milik pribadi atas alat-alat produksi dan mewujudkan masyarakat sosialis tanpa kelas (Franz Magnis-Suseno, 8-10).


Teori-teori Karl Marx

Teori Kelas
Seluruh pemikiran Karl Marx berdasarkan tanggapan bahwa pelaku utama dalam masyarakat adalah kelas-kelas sosial. Teori kelas bukanlah sebuah teori eksplisit, melainkan melatarbelakangi uraian Marx tentang hukum perkembangan sejarah, tentang kapitalisme dan tentang sosialisme. Kelas sosial adalah golongan dalam masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses produksi. Bagi Marx sebuah kelas baru dianggap kelas dalam arti sebenarnya, apabila dia bukan hanya “secara objektif” merupakan golongan sosial dengan kepentingan tersendiri, melainkan juga “secara subyektif” menyadari diri sebagai kelas, sebagai golongan khusus dalam masyarakat yang mempunyai kepentingan-kepentingan spesifik serta mau memperjuangkanya.

Menurut Marx masyarakat kapitalis terdiri dari tiga kelas yaitu kaum buruh (mereka hidup dari upah), kaum pemilik modal (hidup dari laba), dan para tuan tanah (hidup dari sewa tanah). Tetapi, karena dalam analisis keterasingan tuan tanah tidak dibicarakan dan pada akhir kapitalisme, para tuan tanah akan menjadi sama dengan para pemilik modal, sehingga saat ini hanya terdapat dua kelas saja. Dalam sistem produksi kapitalis, dua kelas saling berhadapan antara kelas buruh dan kelas pemilik, keduanya saling membutuhkan.

Ciri khas masyarakat kapitalis adalah keterbagian dalam kelas atas dan kelas bawah. Kelas atas adalah para pemilik alat-alat produksi dan kelas bawah adalah kaum buruh. Hubungan antara kelas atas dan kelas bawah pada hakikatnya merupakan hubungan penghisapan atau eksploitasi (Franz Magnis-Suseno, 110-115).

Teori Ekonomi Marxian
Revolusi 1870 menghasilkan dua perubahan yang amat berkaitan satu sama lain. Pertama, ia mengubah fokus dalam teori ekonomi dari masalah-masalah ekonomi makro tentang pertumbuhan dan distribusi ke masalah-masalah ekonomi mikro tentang pengambilan keputusan ekonomi. Kedua, ia memperkenalkan teknik-teknik “marginalis”, sebuah cabang dari matematika terapan yang secara khusus ditambahkan untuk menganalisis pilihan rasional (Jon Elster, 82-83).

Ajaran tentang nilai lebih terdiri atas empat sub-teori yaitu: teori tentang nilai pekerjaan, teori tentang nilai tenaga kerja, teori tentang nilai lebih, dan teori tentang laba (profit). Nilai pakai adalah nilai barang yang diukur dari kegunaanya untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Sedangkan nilai tukar adalah nilai barang kalau dijual-belikan dipasar (nilainya dalam bentuk uang). Marx berpendapat bahwa “waktu kerja sosial yang perlu”. Maksudnya waktu rata-rata yang diperlukan dalam sebuah masyarakat dengan kepandaian kerja tertentu untuk membuat barang itu. Sedangkan yang dimaksudkan dengan teori nilai pekerjaan adalah nilai tukar segenap barang ditentukan oleh jumlah pekerjaan yang masuk kedalam produksinya.

Menurut Marx dalam sistem ekonomi kapitalis tinggi upah buruh yang tepat ditentukan oleh cara yang sama. Nilai tenaga kerja sama seperti nilai setiap komoditi ditentukan oleh jumlah pekerjaan yang perlu untuk menciptakanya. Maka nilai tenaga kerja adalah jumlah nilai semua komoditi yang perlu dibeli oleh buruh agar ia dapat hidup. Marx mengandaikan bahwa dalam keadaan ekonomi normal majikan yang membeli tenaga kerja buruh itu akan membayar upah yang sesuai. Jadi nilai lebih adalah diferensial antara nilai yang diproduksikan selama satu hari oleh seorang pekerja dan biaya pemulihan tenaga kerjanya. Menurut Marx nilai lebih itulah satu -satunya sumber laba sang kapitalis (Franz Magnis-Suseno, 181-187[).

Kapitalisme dan Sosialisme
Marx menyatakan dapat memastikan secara ilmiah bahwa kapitalisme mesti runtuh dan sosialisme merupakan hasil perkembangan sejarah yang tak terelakan. Analisis ekonomi tentang kapitalisme merupakan dasar pandangan Marx tentang keniscayaan revolusi sosialis dan perwujudan masyarakat komunis tanpa kelas. Kapitalisme adalah formasi sosial yang paling buruk, bahwa kapitalisme tidak dapat bertahan karena kontradiksi-kontradiksi internalnya, bahwa kontradiksi utamanya adalah kenyataan bahwa kapitalisme disatu pihak menciptakan proletariat sebagai sumber eksploitasi.

Obsesi Marx adalah membuktikan “secara ilmiah” bahwa sosialisme merupakan hasil perkembangan sejarah yang niscaya bahwa kapitalisme karena dinamikanya sendiri menuju ke keruntuhanya. Ada dua perkembangan yang khas bagi dinamika kapitalisme. Yang pertama adalah kecondongan untuk menyerdehanakan susunan kelas-kelas sosial, yang kedua adalah pembentukan proletariat sebagai kelas militan dan revolusioner. Pembangunan sosialisme masih ada kelas-kelas dan ideologi-ideologi bukanlah proletar. Tahap ini berakhir dan masuk kedalam sosialisme apabila kelas-kelas sosial dan ideologi-ideologi selain proletariat dan ideologi Marxisme-Leninisme sudah tidak ada lagi (Franz Magnis-Suseno, 170-173).


Marxisme Menjadi Pandangan Dunia Kaum Buruh
Marx tidak bermaksud sekedar memaparkan sebuah ajaran filosofis, tujuannya adalah tindakan praktis, revolusi proletariat, penciptaan sosialisme. Karena itu, nasib ajaran Marx berhubungan erat dengan perkembangan gerakan kaum buruh. Pada Asosiasi buruh Internasional I dan partai social-democrat Jerman yang selama periode yang dibahas berorientasi pada Marxisme. Berkat Engels, Marxisme dapat menjadi populer sebagai “ideologi kelas buruh”.

Karl Marx berpendapat bahwa pembebasan kelas buruh harus merupakan hasil usaha kelas buruh sendiri, bahwa tujuan usaha itu bukan mendirikan kekuasaan kelas lagi melainkan menghapus segala kekuasaan sebuah kelas atas kelas-kelas lain. Ketergantungan buruh pada pemilik alat-alat produksi merupakan semacam perbudakan yang harus dihapus. Perjuangan kaum buruh harus dijalankan secara internasional.

Peran Engels sangat besar dalam menjadikan “Marxisme” sebuah pandangan dunia proletariat yang ingin menunjuk jalan ke masa depan dengan kepastian ilmiah. Dengan Materialisme dialektis, Marxisme menjadi sebuah pandangan dunia menyeluruh yang memuat penjelasan-penjelasan tentang seluruh realitas tentang alam dan tentang manusia, tentang sejarah organisme, dan tentang sejarah manusia yang dianggap sebagai produk tertinggi sejarah organisme itu. Marxisme menjadi sebuah sistem yang mandiri dan lengkap, yang mengklaim dapat menjawab segala pertanyaan manusia. Teori Marx seakan-akan dibenarkan oleh ilmu-ilmu alam, karena tampak sebagai perpanjangan ilmiah hasil-hasil ilmu alam. Dengan demikian Engels memberi pesan bahwa Marxisme adalah pandangan dunia yang berdasarkan pengetahuan ilmiah yang paling maju.

Ada dua alasan yang mendorong Engels untuk mendukung pemahaman teori sejarah Marx sebagai sistem ideologi menyeluruh. Yang pertama adalah bahwa krisis akhir kapitalisme dan revolusi sosialis yang diharapkan ternyata tak kunjung datang. Kenyataan itu seakan-akan menggambarkan perjuangan kelas buruh. Dengan mengubah Marxisme dari sebuah teori perjuangan menjadi penjelasan ilmiah tentang perkembangan alam dan masyarakat. Kenyakinan buruh dapat diperkuat bahwa justru karena Marxisme mengungkapkan hukum-hukum objektif perkembangan masyarakat. Kapitalisme bagaimanapun juga akan hancur dan sosialisme akan tiba “dengan kepastian ilmu alam” (Franz Magnis-Suseno, 210-229).


Simpulan
Tak dapat diragukan bahwa tanpa pemikiran Karl Marx, abad ke-20 akan berlangsung sangat berbeda. Itulah yang membedakan Karl Marx dengan para filsuf yang lainya. Marx dapat mengubah cara manusia bertindak. Sebagai sebuah ideologi perjuangan politis “Marxisme” menyemangati sebagian besar gerakan buruh sejak akhir abad ke-19 dan dalam abad ke-20
mendasari kebanyakan gerakan pembebasan sosial. “Marxisme” tidak sama dengan “Komunisme”. Komunisme yang juga disebut “Komunisme Internasional” adalah nama gerakan kaum komunis. Istilah “Marxisme” sendiri adalah sebutan bagi pembakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh temannya Friedrich Engels (1820-1895) dan oleh tokoh teori marxis Karl Kautsky (1854-1938). Marx tidak bermaksud sekedar memaparkan sebuah ajaran filosofis, tujuannya adalah tindakan praktis, revolusi proletariat, penciptaan sosialisme.***



#mengenang hari kelahiran pemikir besar sosialisme Karl Marx (5 mei 1818)


Quote:




prana luar

0
10.2K
78
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan