- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Benarkah MSG Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahlinya


TS
president.trump
Benarkah MSG Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahlinya
Benarkah MSG Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahlinya
Amelia Puteri - Sabtu, 5 Mei 2018 | 16:28 WIB
Nakita.id - Bagi banyak orang, memasak dengan monosodium glutamat (MSG) dianggap akan menganggu kesehatan .
Namun menurut ilmuwan makanan Steve Witherly, penulis buku Why Humans Like Junk Food, pemakaian MSG sangat aman.
Witherly bahkan menggunakan MSG sepanjang waktu dalam masakan rumahnya.
"Saya banyak menggunakannya. Saya ingin mendorong anak-anak untuk makan sedikit lebih sehat, jadi saya taburkan sedikit 'supersalt' (MSG) di sana. Sebagai contoh, saya memiliki pizza gandum utuh, dan anak-anak saya membenci gandum, jadi saya taruh sedikit MSG dalam saus tomat, dan mereka memakan semuanya," ceritanya.
Ia menambahkan, "Brokoli luar biasa jika Anda menambahkan mentega, bawang putih, dan MSG. Masakan gurih, dan masakan daging, sedikit membantu (menggunakan MSG)," terangnya.
Percaya atau tidak, sebagian besar ilmuwan pun sepakat tentang hal ini.
American Chemical Society mengatakan, "MSG dapat memengaruhi beberapa orang tertentu ketika dikonsumsi dalam jumlah besar dengan kondisi perut kosong, tetapi sangat aman bagi sebagian besar orang."
Reputasi buruk MSG berasal dari beberapa penelitian awal, termasuk laporan tahun 1968 tentang 'Sindrom Restoran China' yang menyalahkan MSG karena membuat orang merasa sakit.
Namun, semakin lama sedikit dukungan klaim terkait MSG memiliki efek negatif.
Perasaan sakit yang didapatkan setelah mengonsumsi masakan dengan MSG mungkin diakibatkan oleh bahan makanan lain, atau reaksi berlebihan makan makanan yang tidak sehat.
"Kami melakukan penelitian di UC Davis, ketika saya berada di sana, kami minum segelas dengan sekitar 25 gram, dan tidak ada yang terjadi,” jelas Witherly.
Mengonsumsi lebih dari 3 gram MSG dengan perut kosong terbukti memiliki efek samping yang tidak menyenangkan untuk sekelompok kecil orang, meskipun bukan masalah serius.
MSG bahkan mungkin mempromosikan makan sehat, dengan tidak hanya membuat masakan lebih lezat, tetapi juga membuat penggunaan garam lebih sedikit.
MSG adalah senyawa alami glutamat dan natrium.
Glutamat bebas berfungsi sebagai peningkat rasa, dan ditemukan dalam kadar tinggi di dalam banyak peningkat rasa: sarden (280 mg/100 gr), kecap (782-1,264 mg/100 gr), dan rumput laut (1.378-3.190 mg/100 gr).
Sedangkan untuk zat disodium inosinate dan disodium guanylate, mereka adalah bentuk nukleotida lima-prime, yang juga ditemukan dalam ASI dan jamur.
Tampaknya tidak berbahaya, dan berfungsi sebagai peningkat rasa ketika dipasangkan dengan MSG.
http://nakita.grid.id/read/02324738/...linya?page=all
Trid ini dipersembahkan Oleh...

Dan didukung Oleh...




Amelia Puteri - Sabtu, 5 Mei 2018 | 16:28 WIB

Nakita.id - Bagi banyak orang, memasak dengan monosodium glutamat (MSG) dianggap akan menganggu kesehatan .
Namun menurut ilmuwan makanan Steve Witherly, penulis buku Why Humans Like Junk Food, pemakaian MSG sangat aman.
Witherly bahkan menggunakan MSG sepanjang waktu dalam masakan rumahnya.
"Saya banyak menggunakannya. Saya ingin mendorong anak-anak untuk makan sedikit lebih sehat, jadi saya taburkan sedikit 'supersalt' (MSG) di sana. Sebagai contoh, saya memiliki pizza gandum utuh, dan anak-anak saya membenci gandum, jadi saya taruh sedikit MSG dalam saus tomat, dan mereka memakan semuanya," ceritanya.
Ia menambahkan, "Brokoli luar biasa jika Anda menambahkan mentega, bawang putih, dan MSG. Masakan gurih, dan masakan daging, sedikit membantu (menggunakan MSG)," terangnya.
Percaya atau tidak, sebagian besar ilmuwan pun sepakat tentang hal ini.
American Chemical Society mengatakan, "MSG dapat memengaruhi beberapa orang tertentu ketika dikonsumsi dalam jumlah besar dengan kondisi perut kosong, tetapi sangat aman bagi sebagian besar orang."
Reputasi buruk MSG berasal dari beberapa penelitian awal, termasuk laporan tahun 1968 tentang 'Sindrom Restoran China' yang menyalahkan MSG karena membuat orang merasa sakit.
Namun, semakin lama sedikit dukungan klaim terkait MSG memiliki efek negatif.
Perasaan sakit yang didapatkan setelah mengonsumsi masakan dengan MSG mungkin diakibatkan oleh bahan makanan lain, atau reaksi berlebihan makan makanan yang tidak sehat.
"Kami melakukan penelitian di UC Davis, ketika saya berada di sana, kami minum segelas dengan sekitar 25 gram, dan tidak ada yang terjadi,” jelas Witherly.
Mengonsumsi lebih dari 3 gram MSG dengan perut kosong terbukti memiliki efek samping yang tidak menyenangkan untuk sekelompok kecil orang, meskipun bukan masalah serius.
MSG bahkan mungkin mempromosikan makan sehat, dengan tidak hanya membuat masakan lebih lezat, tetapi juga membuat penggunaan garam lebih sedikit.
MSG adalah senyawa alami glutamat dan natrium.
Glutamat bebas berfungsi sebagai peningkat rasa, dan ditemukan dalam kadar tinggi di dalam banyak peningkat rasa: sarden (280 mg/100 gr), kecap (782-1,264 mg/100 gr), dan rumput laut (1.378-3.190 mg/100 gr).
Sedangkan untuk zat disodium inosinate dan disodium guanylate, mereka adalah bentuk nukleotida lima-prime, yang juga ditemukan dalam ASI dan jamur.
Tampaknya tidak berbahaya, dan berfungsi sebagai peningkat rasa ketika dipasangkan dengan MSG.
http://nakita.grid.id/read/02324738/...linya?page=all
Trid ini dipersembahkan Oleh...

Dan didukung Oleh...




0
2.9K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan