Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi gempuran impor ayam dari Brazil, menyusul kekalahan Indonesia atas gugatan negeri Samba tersebut melalui Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
"Kita sudah kalah di sidang WTO, Brazil yang mengajukan gugatan agar Indonesia membuka keran impor untuk ayam, mau tidak mau ini harus diberlakukan," kata Ketua Gopan, Herry Dermawan, di Bogor, Jumat (4/5/2018).
Dalam merancang strategi ini, Gopan menggelar Rapat kerja nasional (Rakernas) untuk pertama kalinya. Rakernas dihadiri seluruh perwakilan organisasi peternak ayam nusantara.
Menurut Herry, hasil sidang WTO yang dimenangkan oleh Brazil memaksa Indonesia harus membuka keran impor ayam dari Brazil.
"Ini jadi ancaman," katanya.
Ia mengatakan jika ayam Brazil masuk ke Indonesia, akan mengancam nasib peternak mandiri dalam negeri. Situasi ini menjadi ancaman krusial karena harga ayam Brazil lebih murah, sehingga harga ayam akan turun. Jika harga ayam turun, peternak merugi, dan kalau peternak merugi, peternak akan tutup.
"Peternak di Brazil sudah sangat efisien dan biaya produksinya sudah sangat murah," katanya.
Menurut Herry, harga ayam Brazil dapat murah karena negeri Samba tersebut salah satu produsen jagung di dunia. Harga jagung di Brazil paling mahal Rp2.200 sedangkan di Indonesia Rp4.000 bahkan lebih, kalau paceklik bisa Rp5.000.
https://m.wartaekonomi.co.id/berita179938/peternak-nasional-bersiap-hadapi-gempuran-ayam-impor-dari-brazil.html
Ayam kampus brazil juga d impor kemari gak