- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ternyata Gan, Setiap Pasangan Kalau Sudah Menikah Sifat Aslinya Baru Ketahuan


TS
whyyoubannedme
Ternyata Gan, Setiap Pasangan Kalau Sudah Menikah Sifat Aslinya Baru Ketahuan
Quote:
Dalam menempa hubungan yang lebih serius dengan pasangan, membangun rumah tangga adalah tujuan akhir. Seiring bertambahnya usia dan lamanya hubungan saat pacaran pasti menuntut pasangan untuk berani melakukan komitmen, terutama dengan dukungan dari masing-masing pihak keluarga dan faktor kebutuhan ekonomi yang semakin mantap untuk dinikahi. Namun, dalam kehidupan pernikahan tidak selalu semulus yang diharapkan.

Setelah menikah banyak para suami atau istri yang mengeluh sedikit terhadap sifat pasangannya yang baru terlihat atau disadari. Mereka biasanya akan memberi tahu sifat pasangan mereka kepada kerabat terdekat. Sifat yang selalu dipermasalahkan cenderung mengarah pada sifat-sifat yang sulit dipahami dan terkadang dikategorikan menjadi sifat-sifat negatif. Itu terjadi bukan karena pasangan menipu kita saat berpacaran atau pdkt, namun ada proses yang perlu dipahami satu sama lain.
Ada beberapa alasan mengapa kita baru melihat sifat asli pasangan kita setelah menikah, antara lain berikut ini :
Ingin tampil romantis saat berkencan
Tak ayal balapan, pasangan yang sedang menjalani masa berpacaran juga ingin terkesan romantis dari pasangan lainnya. Mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk pasangannya. Khusus untuk pria, ia akan bersikap seolah-olah menjadi seorang pacar paling perhatian sejagat raya misalnya dengan menanyakan kabar kepada pacarnya atau sesering mungkin menanyakan sudah makan belum atau yang lebih agamis lagi adalah menanyakan, "Kamu udah ibadah belum, Sayang?" Semua dilakukan tidak semata-mata untuk terlihat romantis banget, tapi ada hati yang perlu dijaga sampai tiba saatnya untuk meresmikan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.
Mencari kesamaan dari pasangan
Apalagi saat berpacaran, selama masih tahap pdkt saja orang akan mencoba untuk menemukan kesamaan dari orang yang ia sukai mulai mencicipi makanan, warna favorit, tempat paling disukai dan lainnya akan mereka cari kesamaannya atau dicocok-cocokkan seakan mereka berjodoh. Terkadang ada beberapa orang yang mau berpura-pura menyukai aktivitas pasangannya hanya untuk membuatnya bahagia. Misalnya jika pasangan wanita memiliki kecenderungan untuk berbelanja sementara pria yang tidak terlalu menyukai gaya hidup seperti itu malah cenderung memiliki sifat pelit atau perhitungan, namun demi wanita yang dia suka, dengan sukarela jadi mau menemaninya berbelanja meski terpaksa. Uang yang harus dikeluarkan adalah sesuatu yang harus dilakukan padahal aslinya si cowoknya itu pelit. Untuk seorang wanita juga biasanya rela menunggu pacarnya yang sedang asik bermain futsal sambil menyemangatinya dari balik jaring-jaring pembatas lapangan, padahal bisa jadi si wanita ini sangat benci dalam hal menunggu.
Menunjukkan kebiasaan baik pada pasangan
Di hadapan orang yang kita sukai yang tentunya tidak mungkin harus menunjukkan sifat buruk apalagi orang tersebut tidak benar-benar menjadi milik kita sepenuhnya. Karena itu, menunjukkan hal yang baik sering dilakukan untuk mengesankan hati sang pacar. Beberapa orang akan menunjukkan sisi baiknya kepada pasangan mereka dengan senang hati membantu orang lain, menghormati orang tua, berkawan dengan orang-orang di sekitar atau menikmati bermain dengan anak kecil dan orang lain. Walau tak jarang juga beberapa orang kecolongan atau berkata jujur kepada pasangannya tentang sifat buruknya, misalnya seperti tak suka keramaian, sulit berbaur dengan orang baru atau sering main tangan, wow.
Sisihkan ego
"Masih berpacaran sudah suka ngatur-ngatur se enak jidat, bagaimana kalau nanti nikah dengannya? Udah putus aja!" Itulah yang beberapa teman sering katakan saat mereka melihat salah satu teman terbaik mereka dikuasai oleh pacar mereka, misalnya, mereka seharusnya tidak bergaul dengan teman mereka atau meminta izin dari teman untuk berkumpul di luar. Jadi tak jarang banyak yang mengesampingkan rasa ego mereka demi pacarnya, padahal sifat orang ini aslinya sangat egois. Mereka yang menyisihkan keegoisan mereka tentu takut kehilangan orang yang dicintai, apalagi menyangkal hasrat teman yang bisa mempengaruhi retak sebuah hubungan dalam berpacaran.
Sebenarnya tidak ada sifat yang ditutupi oleh seseorang saat pdkt atau berpacaran. Mereka hanya mencoba membuat kekasihnya tinggal bersamanya. Jika mengutip qoute yang sesuai dengan yang terbaik adalah qoute dari film You are An Apple of My Eye seperti ini "Dalam percintaan, masa paling romantis adalah masa-masa pendekatan. Pada saat sudah benar-benar jadian, banyak perasaan yang hilang."
Melihat sisi negatif pasangan sebenarnya bisa kita sadari pada saat berpacaran juga. Memang jarang dilakukan karena sering merasa pacar sebenarnya adalah orang yang paling romantis dimana kita akan terjebak oleh sisi manis saja tanpa memperhatikan karakter yang sebenarnya. Sebenarnya, jika kita ingin mengenal lebih jauh, kita bisa menilai dengan cara sederhana seperti melihat pacar sambil berbaur dengan teman kita, melihat bagaimana memesan makanan saat berkencan, mengamatinya saat menghadapi masalah atau mengamati gaya bicaranya dengan orang lainnya.
Namun, sifat asli pasangan yang cenderung negatif bukanlah alasan untuk menjadi keluhan saat menikah secara resmi. Lagipula, esensi atau inti membangun sebuah hubungan adalah menerima semua perbedaan pasangan masing-masing, termasuk kekurangannya.

Setelah menikah banyak para suami atau istri yang mengeluh sedikit terhadap sifat pasangannya yang baru terlihat atau disadari. Mereka biasanya akan memberi tahu sifat pasangan mereka kepada kerabat terdekat. Sifat yang selalu dipermasalahkan cenderung mengarah pada sifat-sifat yang sulit dipahami dan terkadang dikategorikan menjadi sifat-sifat negatif. Itu terjadi bukan karena pasangan menipu kita saat berpacaran atau pdkt, namun ada proses yang perlu dipahami satu sama lain.
Ada beberapa alasan mengapa kita baru melihat sifat asli pasangan kita setelah menikah, antara lain berikut ini :
Ingin tampil romantis saat berkencan
Tak ayal balapan, pasangan yang sedang menjalani masa berpacaran juga ingin terkesan romantis dari pasangan lainnya. Mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk pasangannya. Khusus untuk pria, ia akan bersikap seolah-olah menjadi seorang pacar paling perhatian sejagat raya misalnya dengan menanyakan kabar kepada pacarnya atau sesering mungkin menanyakan sudah makan belum atau yang lebih agamis lagi adalah menanyakan, "Kamu udah ibadah belum, Sayang?" Semua dilakukan tidak semata-mata untuk terlihat romantis banget, tapi ada hati yang perlu dijaga sampai tiba saatnya untuk meresmikan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.
Mencari kesamaan dari pasangan
Apalagi saat berpacaran, selama masih tahap pdkt saja orang akan mencoba untuk menemukan kesamaan dari orang yang ia sukai mulai mencicipi makanan, warna favorit, tempat paling disukai dan lainnya akan mereka cari kesamaannya atau dicocok-cocokkan seakan mereka berjodoh. Terkadang ada beberapa orang yang mau berpura-pura menyukai aktivitas pasangannya hanya untuk membuatnya bahagia. Misalnya jika pasangan wanita memiliki kecenderungan untuk berbelanja sementara pria yang tidak terlalu menyukai gaya hidup seperti itu malah cenderung memiliki sifat pelit atau perhitungan, namun demi wanita yang dia suka, dengan sukarela jadi mau menemaninya berbelanja meski terpaksa. Uang yang harus dikeluarkan adalah sesuatu yang harus dilakukan padahal aslinya si cowoknya itu pelit. Untuk seorang wanita juga biasanya rela menunggu pacarnya yang sedang asik bermain futsal sambil menyemangatinya dari balik jaring-jaring pembatas lapangan, padahal bisa jadi si wanita ini sangat benci dalam hal menunggu.
Menunjukkan kebiasaan baik pada pasangan
Di hadapan orang yang kita sukai yang tentunya tidak mungkin harus menunjukkan sifat buruk apalagi orang tersebut tidak benar-benar menjadi milik kita sepenuhnya. Karena itu, menunjukkan hal yang baik sering dilakukan untuk mengesankan hati sang pacar. Beberapa orang akan menunjukkan sisi baiknya kepada pasangan mereka dengan senang hati membantu orang lain, menghormati orang tua, berkawan dengan orang-orang di sekitar atau menikmati bermain dengan anak kecil dan orang lain. Walau tak jarang juga beberapa orang kecolongan atau berkata jujur kepada pasangannya tentang sifat buruknya, misalnya seperti tak suka keramaian, sulit berbaur dengan orang baru atau sering main tangan, wow.
Sisihkan ego
"Masih berpacaran sudah suka ngatur-ngatur se enak jidat, bagaimana kalau nanti nikah dengannya? Udah putus aja!" Itulah yang beberapa teman sering katakan saat mereka melihat salah satu teman terbaik mereka dikuasai oleh pacar mereka, misalnya, mereka seharusnya tidak bergaul dengan teman mereka atau meminta izin dari teman untuk berkumpul di luar. Jadi tak jarang banyak yang mengesampingkan rasa ego mereka demi pacarnya, padahal sifat orang ini aslinya sangat egois. Mereka yang menyisihkan keegoisan mereka tentu takut kehilangan orang yang dicintai, apalagi menyangkal hasrat teman yang bisa mempengaruhi retak sebuah hubungan dalam berpacaran.
Sebenarnya tidak ada sifat yang ditutupi oleh seseorang saat pdkt atau berpacaran. Mereka hanya mencoba membuat kekasihnya tinggal bersamanya. Jika mengutip qoute yang sesuai dengan yang terbaik adalah qoute dari film You are An Apple of My Eye seperti ini "Dalam percintaan, masa paling romantis adalah masa-masa pendekatan. Pada saat sudah benar-benar jadian, banyak perasaan yang hilang."
Melihat sisi negatif pasangan sebenarnya bisa kita sadari pada saat berpacaran juga. Memang jarang dilakukan karena sering merasa pacar sebenarnya adalah orang yang paling romantis dimana kita akan terjebak oleh sisi manis saja tanpa memperhatikan karakter yang sebenarnya. Sebenarnya, jika kita ingin mengenal lebih jauh, kita bisa menilai dengan cara sederhana seperti melihat pacar sambil berbaur dengan teman kita, melihat bagaimana memesan makanan saat berkencan, mengamatinya saat menghadapi masalah atau mengamati gaya bicaranya dengan orang lainnya.
Namun, sifat asli pasangan yang cenderung negatif bukanlah alasan untuk menjadi keluhan saat menikah secara resmi. Lagipula, esensi atau inti membangun sebuah hubungan adalah menerima semua perbedaan pasangan masing-masing, termasuk kekurangannya.
Ane sendiri belum merasakan bagaimana situasi sebenarnya saat menikah gan

0
6.8K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan