- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hindu Tamil di Medan


TS
dewaagni
Hindu Tamil di Medan
Hindu Tamil di Medan
Nasaruddin Umar

Umat Hindu Tamil di Medan (Foto: Ant)
A
A
A
AGAMA Hindu Tamil yang ada di Medan memiliki kekhususan yang berbeda dengan agama Hindu pada umumnya yang ada di Indonesia. Agama Hindu Tamil berasal dari etnik Tamil, salah satu etnik terbesar yang mendiami sekitar teluk Benggali, India.
Agama ini dikembangkan oleh komunitas etnik India di Medan yang leluhurnya berasal dari Tamil. Hindu Tamil saat ini bukan hanya ditemukan di Tamil India tetapi juga berkembang pesat di sejumlah wilayah di Srilanka, yang di sana menggunakan nama Tamil Nadu.
Menurut penelitian Kementerian Agama (2012) suku Tamil yang ada di Medan tidak langsung berasal dari Tamil, tetapi peranakan di Pulau Andaman dan Nikobar yang merupakan tetangga jauh kepulauan Weh di Aceh. Kini etnik India itu banyak ditemukan di kota Medan dengan tetap mempertahankan tradisi leluhurnya, termasuk agama dan kepercayaannya yang khas itu.
Agama Hindu Tamil di Medan lebih popular disebut sebagai Hindu Keling, sebuah sebutan yag dihubungkan dengan keturunan India di Medan yang sering digelari orang-orang Keling. Mereka mendirikan kuilnya sendiri dengan segala keunikannya yang berbada dengan umumnya agama Hindu di Indonesia.
Kuil Agama Hindu Tamil pertama dibangun di Medan yaitu Kuil Sri Mariyaman di Jalan Teuku Umar, yang dibangun pada tahun 1881 atau ada yang menyebut yahun 1884. Selain kuil tua ini juga ada kuil lain bernama Shri Thendayadabani di Deli Serdangyang didirikan dalam tahun 1880.
Selain gereja, komunitas panganut Hindu Tamil juga mendirikan sekolah khusus yang di Medan disebut Khlasa English School, sekolah pertama di Medan yang menggunakan pengantar bahasa Inggeris. Sekolah Gandhi School di Pasar Baru Jakarta juga adalah milik kelompok agama Hindu Tamil.

Tokoh agama Hindu Tamil di Medan dipimpin oleh seorang pengusaha kaya, yaitu Marimutu, yang dikenal sebagai salah satu pemilik atau Komisaris Utama Texmaco, sebuah perusahaan teksil raksasa yang memiliki pabrik di mana-mana.
Kini kepemimpinan Agama Hindu Tamil dipegang oleh anaknya bernama Lia Marimutu. Anaknya ini cukup berbakat menjadi tokoh muda ahgama Hindu Tamil di India. Ia diserahi ayahnya untuk mengabdikan diri kepada kegiatan sosial keagamaan, terutama memelihara keberlangsungan hidup Agama Hindu Tamil.
Tantangan besar yang dialami kelompok agama ini ialah banyak sekali anggotanya yang hijrah ke agama lain, khususnya agama Islam. Menurut temuan peneliti Kemenag, kebanyakan mereka itu pindah ke agama Islam.
Inti ajaran Agama Hindu Tamil antara lain di dalam menjalankan ritual agamanya mereka hampirseluruhnya menggunakan bahasa Tamil yang merupakan bahasa ibu bagi Hindu Tamil. Hindu Bali menyebut rumah ibadahnya dengan Pura sedangkan Hindu Tamil menyebutnya dengan Kuil.
Komunitas ini mengenal hari raya Dipawali, sedangkan Hindu Bali tidak dikenal. Sebaliknya Hindu Tamil tidak mengenal hari raya Nyepi seperti di bali. Meskipun berbeda namun antara Hindu Tamil dan Hindu yang berkembang di Indonesia seperti Hindu Bali, tidak pernah bertikai satu sama lain. Mereka saling menghormati satu sama lain tetapi keduanya selalu akur.
Perkembangan terakhir komunitas Hindu Tamil yang dahulu konsisten terhadap ajaran agamanya, kini pada umumnya beralih agama kea agama lain dan paling banyk berakih ke agama Islam, karena mereka merasa lebih familiar dengan ajaran Islam
https://m.inilah.com/news/detail/220...tamil-di-medan
Nasaruddin Umar

Umat Hindu Tamil di Medan (Foto: Ant)
A
A
A
AGAMA Hindu Tamil yang ada di Medan memiliki kekhususan yang berbeda dengan agama Hindu pada umumnya yang ada di Indonesia. Agama Hindu Tamil berasal dari etnik Tamil, salah satu etnik terbesar yang mendiami sekitar teluk Benggali, India.
Agama ini dikembangkan oleh komunitas etnik India di Medan yang leluhurnya berasal dari Tamil. Hindu Tamil saat ini bukan hanya ditemukan di Tamil India tetapi juga berkembang pesat di sejumlah wilayah di Srilanka, yang di sana menggunakan nama Tamil Nadu.
Menurut penelitian Kementerian Agama (2012) suku Tamil yang ada di Medan tidak langsung berasal dari Tamil, tetapi peranakan di Pulau Andaman dan Nikobar yang merupakan tetangga jauh kepulauan Weh di Aceh. Kini etnik India itu banyak ditemukan di kota Medan dengan tetap mempertahankan tradisi leluhurnya, termasuk agama dan kepercayaannya yang khas itu.
Agama Hindu Tamil di Medan lebih popular disebut sebagai Hindu Keling, sebuah sebutan yag dihubungkan dengan keturunan India di Medan yang sering digelari orang-orang Keling. Mereka mendirikan kuilnya sendiri dengan segala keunikannya yang berbada dengan umumnya agama Hindu di Indonesia.
Kuil Agama Hindu Tamil pertama dibangun di Medan yaitu Kuil Sri Mariyaman di Jalan Teuku Umar, yang dibangun pada tahun 1881 atau ada yang menyebut yahun 1884. Selain kuil tua ini juga ada kuil lain bernama Shri Thendayadabani di Deli Serdangyang didirikan dalam tahun 1880.
Selain gereja, komunitas panganut Hindu Tamil juga mendirikan sekolah khusus yang di Medan disebut Khlasa English School, sekolah pertama di Medan yang menggunakan pengantar bahasa Inggeris. Sekolah Gandhi School di Pasar Baru Jakarta juga adalah milik kelompok agama Hindu Tamil.

Tokoh agama Hindu Tamil di Medan dipimpin oleh seorang pengusaha kaya, yaitu Marimutu, yang dikenal sebagai salah satu pemilik atau Komisaris Utama Texmaco, sebuah perusahaan teksil raksasa yang memiliki pabrik di mana-mana.
Kini kepemimpinan Agama Hindu Tamil dipegang oleh anaknya bernama Lia Marimutu. Anaknya ini cukup berbakat menjadi tokoh muda ahgama Hindu Tamil di India. Ia diserahi ayahnya untuk mengabdikan diri kepada kegiatan sosial keagamaan, terutama memelihara keberlangsungan hidup Agama Hindu Tamil.
Tantangan besar yang dialami kelompok agama ini ialah banyak sekali anggotanya yang hijrah ke agama lain, khususnya agama Islam. Menurut temuan peneliti Kemenag, kebanyakan mereka itu pindah ke agama Islam.
Inti ajaran Agama Hindu Tamil antara lain di dalam menjalankan ritual agamanya mereka hampirseluruhnya menggunakan bahasa Tamil yang merupakan bahasa ibu bagi Hindu Tamil. Hindu Bali menyebut rumah ibadahnya dengan Pura sedangkan Hindu Tamil menyebutnya dengan Kuil.
Komunitas ini mengenal hari raya Dipawali, sedangkan Hindu Bali tidak dikenal. Sebaliknya Hindu Tamil tidak mengenal hari raya Nyepi seperti di bali. Meskipun berbeda namun antara Hindu Tamil dan Hindu yang berkembang di Indonesia seperti Hindu Bali, tidak pernah bertikai satu sama lain. Mereka saling menghormati satu sama lain tetapi keduanya selalu akur.
Perkembangan terakhir komunitas Hindu Tamil yang dahulu konsisten terhadap ajaran agamanya, kini pada umumnya beralih agama kea agama lain dan paling banyk berakih ke agama Islam, karena mereka merasa lebih familiar dengan ajaran Islam
https://m.inilah.com/news/detail/220...tamil-di-medan
0
2.3K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan