Pasar modal tak mengenal latar belakang profesi. Tak perlu menjadi petinggi perusahaan, atau tenaga profesional lainnya, profesi yang dipandang kurang prestige juga bisa meraup untung dari trading dan investasi di pasar modal.
Suherman salah satunya. Pria yang berprofesi sebagai satpam di sebuah perusahaan ini adalah salah satu seorang trader dan investor yang bisa terbilang cukup sukses, karena dengan modal yang kurang dari Rp.10 juta, dia bisa piawai mengembangkannya menjadi ratusan juta rupiah. Dengan rata-rata profit konsisten yang dibukukan adalah 50% – 60% per tahunnya.
Namun, buah manis usaha Suherman tak didapatnya secara instan. Dia mulai tahu soal saham sejak tahun 2008. Ini pun karena memperhatikan aktivitas di sekitar lingkungan kerjanya. Awalnya, dia hanya coba-coba. Namun, dengan dorongan atasannya, Suherman benar-benar masuk ke dunia pasar modal saham pada 2010.
Bermodal duit yang ia sisihkan dari gaji seorang satpam, Suherman juga pernah mengalami kerugian, namun pengalaman pahit itu dia jadikan pelajaran berharga. Dari sana dia tahu bahwa manajemen resiko merupakan langkah antisipasi yang sangat penting. Bahkan dari pengalaman itu Suherman mulai “membatasi” harapan untung terlalu tinggi, bahkan Suherman membagi sistem trading dan investasi sahamnya menjadi dua porsi. Sebesar 80 persen digunakan untuk menabung saham, dan sisa 20 persen dia gunakan untuk trading jangka pendek.
Dari hasil keuntungan saham-sahamnya di BEJ (Bursa Efek Jakarta) tersebut, Suherman bisa menyekolahkan adik-adiknya ke jenjang kuliah dan membantu keluarganya dengan kehidupan yang lebih baik.

---




Jadi, tertarik buat trading juga nggak gan?