REHAB berat sekolah di Jakarta dengan nilai total kontrak Rp 180 milliar makin terlihat asal-asalan.
Setelah sebelumnya hasil buruk ditemukan Warta Kota di SDN Pinangsia 01 Jakarta Barat, kini hasil buruk ditemukan juga di sekolah lain.


Hasil buruk dan asal-asalan kini ditemukan SDN Duri Utara 05/06 Jakarta Barat.
Di SDN Duri Utara 05/06 digelontorkan dana Rp 2,4 milliar untuk rehab berat pada tahun 2017.
PT Murni Konstruksi Indonesia (PT MKI), pemenang lelang rehab berat sekolah yang mengerjakannya di SDN Duri Utara 05/06.
Kontraktor yang sama dengan di SDN 01 Pinangsia yang hasilnya sama kacaunya.
Pantauan Warta Kota, bagian genteng SDN Duri Utara 05/06 terlihat belang.

Sejumlah guru sekolah yang enggan disebut namanya menjelaskan memang hanya separuh genteng yang diganti genteng baru oleh kontraktor.
Sedangkan separuh bagiannya lagi tetap memakai genteng lama.
Bagian genteng baru terlihat lebih sedikit dengan bagian genteng lama yang dipasang kembali.
Akibatnya atap sekolah pun jadi terlihat belang-belang.
Cat di bagian dinding juga kelihatan tak menyeluruh. Beberapa bagian dinding kelihatan tak dicat sempurna.
Pengecatan yang tak sempurna di SDN Duri Utara 05/06 Jakarta Barat.
Pengecatan yang tak sempurna di SDN Duri Utara 05/06 Jakarta Barat. (WARTA KOTA/THEO YONATHAN SIMON LATURIUW)
Instalasi listrik banyak juga yang kelihatan tetap rusak. Padahal salah satu yang mesti diperbaiki PT MKI sesuai RAB adalah instalasi listrik.
Instalasi listrik yang kecil dan sederhan di SDN Duri Utara 05/06, tetapi tak juga diperbaiki kontraktor PT MKI, padahal nilai proyeknya Rp 2,4 milliar.
Instalasi listrik yang kecil dan sederhan di SDN Duri Utara 05/06, tetapi tak juga diperbaiki kontraktor PT MKI, padahal nilai proyeknya Rp 2,4 milliar. (WARTA KOTA/THEO YONATHAN SIMON LATURIUW)
Kepala SDN Duri Utara 05, Sunarsih, membenarkan kondisi itu.
Sunarsih mengakui bahwa hasil rehab berat memang kurang memuaskan.
Sunarsih mengaku sudah berusaha melayangkan komplain untuk mendapat jaminan pemeliharaan, tapi tak pernah ditanggapi.
"Cuma dicatet-catet doang. Tapi nggak diperbaiki juga," kata Sunarsih ketika dihubungi Warta Kota, Rabu (2/4/2018) malam.
Sunarsih mengaku sehabis rehab berat rampung juga justru terjadi masalah baru di sekolahnya.
Saluran air di sekolah jadi tersumbat, padahal sudah menjelang ujian nasional.
Dia mengaku sempat meminta komplain jaminan pemeliharaan, tapi tak ditanggapi.
"Akhirnya kami bayar orang. Ya kami perbaiki sendiri bagian yang tersumbat itu," ucap Sunarsih.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat, Tajudin Nur, mengatakan lekas memerintahkan kepala seksinya untuk mengecek lapangan.
"Kami akan upayakan ke pelaksana (PT MKI) agar dalam masa perawatan untuk disempurnakan sesuai RAB," kata Tajudin ketika dihubungi Warta Kota, sore tadi.
Sedangkan Direktur PT Murni Konstruksi Indonesia, John, belum dapat dikonfirmasi terkait hal ini.
Walau whatsappnya aktif, John tak mau menjawab pesan whatsapp Warta Kota, dan tak menjawab ketika ditelepon.
Rehab berat sekolah di Jakarta ini dilakukan sepanjang 2017. Total sebanyak 118 sekolah yang direhab berat.Tapi banyak sekolah selesai terlambat.
Pelaksana rehab berat adalah PT Murni Konstruksi Indonesia (PT MKI) dengan nilai kontrak Rp 180 milliar.
Tapi kemenangan PT MKI dilelang proyek ini sempat menuai kontroversi lantaran ada PT Amarta Karya yang sebenarnya menawar lebih rendah, yakni Rp 172 milliar.
Tapi Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov DKI Jakarta (BPPBJ DKI) mendadak menggugurkan PT Amarta Karya dan akhirnya namanya tak diajukan ke pemegang anggaran, yakni Dinas Pendidikan DKI Jakarta.


http://wartakota.tribunnews.com/2018/05/02/pak-anies-rehab-berat-di-sdn-duri-utara-rp-24-milliar-juga-asal-asalan?page=all


kata anus,emangnya wa fikirin,yg fenting wa uda jadi gabener