Jangan rindu, berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja!


Film yang diangkat dari novel Pidi Baiq ini memang pecah banget. Selain menampilkan aktor ganteng dan aktris cantik sebagai senjata pemikatnya, film ini mengandung dialog yang berunsur romantika. Menurut pendapat teman ane yang Dilanisme, film ini benar-benar menghidupkan semua unsur yang ada di novel. Tokoh utama maupun pendukung menjadi nyata, rumah-rumah, hingga motor andalan Dilan pun hadir dalam film ini. Sutradara sukses menghibur penggemar novel Dilan yang sudah terbit sebagai trilogi. Apakah nanti akan ada lanjutan filmnya kita tunggu saja. 

 “kalau cuma pencet pelatuk, kurang greget”


Pada beberapa waktu yang lalu, Indonesia sempat menjadi perhatian dunia karena film bergenre actionnya. Sebut saja dia The Raid - Redemption. Film ini pun sukses menghibur para pecinta ganre action di Indonesia. Beragam scene perkelahian yang dihadirkan memiliki ciri khas sendiri. Ada yang berkelahi menggunakan senjata api, ada yang menggunakan senjata tajam, hingga perkelahian tangan kosong yang sangat greget. Ya, greget. Kutipan dialog dari bang Yayan alias Maddog itu sangat viral hingga sekarang. Betapa tidak di adegan tersebut, Maddog yang tinggal menarik pelatuk pistol lebih memilih untuk mengalahkan musuhnya meggunakan tangan kosong. Walaupun Maddog menjadi sosok villain, tetapi dia lebih tenar ketimbang para aktor ganteng yang berperan menjadi polisi di film tersebut.

"Gile lu Ndro"


Om Indro dan kawan-kawannya memang grup yang paling legend dalam industri perfilman Indonesia. Setiap film yang disuguhkan selalu mengandung unsur sentilan terhadap fenomena masyarakat saat itu. Mulai dari judul hingga dialognya memiliki nilai tersendiri bagi setiap penontonnya. "Gile lu Ndro" adalah potongan dialog dari almarhum bang Kasino. Walaupun film tersebut diproduksi pada tahun 1980-an, tetapi masih sangat sering kita jumpai di zaman sekarang. Mulai dari meme di internet hingga menjadi penghias di belakang truk-truk khas Indonesia. Siapa ni agan-aganwati yang punya koleksi lengkap film Warkop DKI? Mungkin bisa diwariskan kepada anak jaman now biar tau bahagianya anak jaman old.

"Hayati lelah Bang"


Satu lagi nih, film yang sukses diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama, yaitu "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk". Film yang bercerita tentang seorang tokoh bernama Zainuddin asal Makassar yang jatuh cinta dengan soerang gadis bangsawan bernama Hayati. Namun apa daya cinta sejati mereka terhalang oleh adat istiadat keluarga. Berlatar tahun 1930-an film ini kabarnya di selesai diproduksi selama lima tahun. Maka patut sekali film yang diangkat dari novel karya Buya Hamka ini termasuk film dengan biaya produksi termahal. Nah, semenjak film ini rilis mulailah trend sttatus yang menyisipkan kalimat "hayati lelah bang" yang merupakan dialog dari tokoh wanita yang diperankan oleh kakak cantik Pevita Pierce.

"Sungguh, Terlalu"


Film selanjutnya datang dari seorang legend Indonesia juga yaitu Bang Rhoma Irama sang raja dangdut. Bagi agan-aganwati kelahiran 90-an pasti ingat banget selain film Warkop film dari Bang Haji ini juga menjadi salah satu film favorit. Khususnya bapak ane yang dulu rela ujan-ujanan demi menyewa kaset cd film-film Bang Haji. Karena kalo ngga cepat akan kehabisan. Di dalam film tersebutlah, Bang Haji acap kali mengeluarkan kata-kata andalannya "sungguh terlalu". Entah mengapa kata-kata tersebut yang dulu tidak terlalu diperhatikan, pada tahun 2000-an menjadi viral. Kalau menurut ane kemungkinan karena kata-kata tersebut sangat tepat menggambarkan isi hati yang sudah muak dengan sikap seseorang. 

"Bang, satenya bang"


Anak-anak tahun 90-an memang memiliki masa kecil yang sangat menarik dan tidak membosankan. Selain hari-harinya dibuat tertawa oleh aksi kocak trio Warkop dan diimbangi dengan cerita kehidupan dari Bang Roma, juga dihantui oleh sang legenda horror Indonesia "Suzzana". Menulis namanya saja membuat ane merinding sendiri karena sedang sendirian di kost yang gedenya 2x lapangan futsal ini. Walaupun terkadang disisipi humor, film yang dibintangi almarhum Suzzana ini sukses membuat sebagian anak takut untuk pergi ke kamar mandi padahal udah SMP. Salah satu film horror terbaiknya adalah Sundel Bolong yang saat itu dibantu dengan kehadiran Bokir, Dorman, dan kawan-kawan. Pun kalimat "Bang, Satenya Bang" adalah percakapan antara hantu Suzzana dan Bokir yang berperan menjadi tukang sate (kalau salah mohon koreksi ya gan). 

"Ngerti ora son?"


Ini kan bukan film layar lebar, kok dimasukin? Menurut ane, film ini layak diangkat karena memiliki pesan moral yaitu pantang menyerah. Gimana tidak? Itu si pampam dan samson dari episode pertama sampai episode kesekian kalinya selalu gagal menangkap rival mereka sesama tuyul si Ucil. Tiap hari gosong, tiap hari gagal maning. Tetapi mereka selalu berusaha dengan berbagai cara dan sukses menghibur anak 90-an. Banyak versi film yang menngangkat sisi lain dunia pertuyulan tetapi tidak semenarik cerita mereka ini. Semoga kita dapat memetik hikmah dari perjuangan Pampam dan Samson yah gan. 
(Bagi yang tidak mengetahui cerita mereka fix anak baru gede)