Nilai moral adalah suatu nilai-nilai dan unsur-unsur yang terkandung pada suatu cerita yang baik dan memiliki manfaat didalamnya.

Pesan moral adalah suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.





Anak sebagai orang yang akan kita didik, dan orang tua sebagai pendidik utama, tidak cukup dengan memberikan ucapan, tapi dia harus memberikan contoh dan tauladan yang baik. Itu poin pertama.

Tantangan dan ujian tersebut tak mesti datang dari luar. Justru tantangan yang paling berat adalah bersumber dari dalam diri. Bila orang tua memiliki lebih dari satu anak memang akan sulit untuk menemukan waktu bersama khusus dengan masing-masing anak. Tetapi itu merupakan hal yang penting bagi setiap anak. Terkadang anak yang paling tua merasa mendapatkan perhatian yang kurang semenjak adiknya lahir. Melalui kesempatan ini, Mam dapat lebih mendekatkan diri dengan sang kakak. Rencanakan kegiatan seru bersama anak, karena mungkin pada kesempatan ini mereka akan terbuka dengan Mam dan memberitahu apa yang sebenarnya mereka inginkan.

Yang kedua: Teknologi kita yang dapatkan, kita yang ciptakan, kita dong yang kendalikan. Jangan sebaliknya, karena kalau tekNOLogi yang mengendalikan kita, moral kita bisa menjadi nol bahkan minus. Dan justru kalau kita yang mengendalikan, maka teknoLOGI akan memberikan kita logos; memberikan kita ilmu.



Saat ini para pemegang gadget atau dalam Bahasa Indonesianya “Gawai” adalah kelompok orang muda. Dan kebanyakan dari kelompok ini dengan mudah menyalurkan informasi dengan seadanya tanpa ada ketelitian terhadap informasi tersebut. Setiap kita pengguna gadget seharusnya bukan hanya menjadi pelahap informasi, namun juga menjadi pengolah atau bahkan menjadi produsen sebuah informasi. Menjadi pembuat konten yang positif di media sosial. Konten-konten itu dapat berasal dari berbagai pemikiran, menggunakan dasar dari apa yang kita lihat dan dengar, dan berdampak positif bila dibagikan.

Kalau pun belum bisa menulis panjang, paling tidak jelas. Larang anak menggunakan ponsel sebelum berusia 14 tahun. Aturan itu dibuat sebagai upaya menjaga hubungan tatap muka, di lingkungan sosial anak. Intimacy sangat penting dalam hidup bermasyarakat terlebih bila kita bisa menginspirasi setiap orang melalui konten yang tidak membuat orang hancur. Jangan sampai kalangan muda menjadi generasi penerus yang benar-benar hidup sendiri dengan gadgetnya sendiri. Masyarakat Indonesia sampai saat ini masih menjadi pengguna media sosial terbanyak di dunia.

Maka dari saat sekarang ini, kita disarankan untuk bijak memilih kata pada status media sosial. Mulailah menyebarkan segala informasi yang positif, cobalah dengan kata-kata sederhana yang menyemangati, berlombalah untuk menuliskan status yang menginspirasi, dan biarlah apa yang kita lakukan membuat kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. dengan demikian kita juga bisa memaknai kata-kata Indonesia Kerja Bersama dengan terus menyemangati semua orang yang melihat dan membaca postingan yang kita buat.