Jakarta, GATRAnews - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nasriadi mengungkapkan, kegiatan kelompok homoseksual yang digrebek Minggu, (21/5) malam kemarin awalnya terbatas. 

Setelah setahun berjalan, kegiatan itu mulai terbuka untuk publik dengan mewajibkan membayar biaya masuk khusus anggota sebesar Rp 180 ribu per orang. "Awalnya kegiatan dilakukan secara terbatas," kata AKBP Nasriadi di Jakarta, Senin, (22/5). 
Pengelola kelompok itu kerap menggelar acara setiap hari, namun kegiatan besar biasa mereka adakan setiap Sabtu dan Minggu.
 
"Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menari tanpa busana dengan bayaran bagi penari pemula Rp 700.000 per sekali main dan penari lama Rp 1.200.000 per sekali main," ujarnya seperti dilaporkan Antara.
 
Baca Juga: 
Polisi Amankan Pemilik, Gigolo dan Penari Striptease di Event "The Wild One"
Politisi PDIP Minta Polda Metro Usut Tuntas Skandal "The Wild One"
Skandal "The Wild One" Sodik; Jangan Mimpi Ada UU LGBT
Astaga! Grebek Event Gay "The Wild One," Polisi Amankan 141 Orang!
 
Nasriadi mengungkapkan, polisi mengawasi kegiatan homoseksual itu selama dua pekan sebelum menggerebek tempat prostitusi tersebut.
 
Tweets by GATRA_News
Minggu malam kemarin, polisi menangkap 141 orang diduga pelaku pesta homoseksual di PT Atlantis Jaya di Rumah Toko (Ruko) Kokan Permata Blok B 15-16, Kelapa Gading, RT15/03, Kelapa Gading Barat.
Polisi menyita rekaman kamera tersembunyi, kondom, fotokopi izin usaha, uang tunai bernilai jutaan, kasur, iklan kegiatan dan telepon seluler.
Para pelaku dikenakan Pasal 30 juncto Pasal 4 ayat (2) dan atau Pasal 36 juncto Pasal 10 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang pornografi.

Reporter: Wem FernandezEditor: Dani Hamdani

Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/26...alnya-terbatas

---


- Politisi PDIP Minta Polda Metro Usut Tuntas Skandal "The Wild One"