- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lawan Terberat Jokowi Bukan Penantangnya, tetapi "Asal Bukan Jokowi"


TS
soekirmandia
Lawan Terberat Jokowi Bukan Penantangnya, tetapi "Asal Bukan Jokowi"
Lawan Terberat Jokowi Bukan Penantangnya, tetapi "Asal Bukan Jokowi"
13/04/2018, 19:37

WIB Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertarungan Pilpres 2014 diprediksi akan kembali terulang pada Pilpres 2019. Joko Widodo, yang sudah mendapatkan dukungan sejumlah partai politik, kemungkinan besar akan berhadapan dengan lawan yang sama, Prabowo Subianto. Setelah pelaksanaan Rakornas Gerindra, Rabu (11/4/2018), Prabowo menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai capres.
Bagaimana langkah Jokowi setelah mengetahui calon lawan yang akan dihadapinya? Baca juga : Fahri Hamzah Sarankan Prabowo Gandeng Anis Matta sebagai Cawapres Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, kini Presiden Jokowi tengah mengamati posisi lawan sebelum menentukan figur cawapresnya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat ditemui di Rakernas Partai Golkar, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) Selain itu, kata Yunarto, Jokowi masih mengamati karakter kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini kontra pemerintah.
"Fenomena incumbent yang menarik itu lawan terberatnya adalah bukan nama-nama penantangnya tapi fenomena seberapa besar 'asal bukan Jokowi'," ujar Yunarto saat dihubungi, Kamis (12/4/2018).
"Jadi lawan Jokowi itu adalah 'asal bukan Jokowi'. Di sini saya pikir Jokowi juga akan berhitung lebih dulu seberapa besar dan bagaimana karakter dari masyarakat yang tergabung dalam 'Asal Bukan Jokowi'," lanjut dia.
Menurut Yunarto, Jokowi masih melihat isu yang berkembang di masyarakat sebelum memutuskan siapa yang akan mendampinginya di 2019. Jika isu yang banyak menyerang didasarkan pada kebencian dan sentimen SARA, maka Jokowi akan mempertimbangkan figur cawapres dari kelompok agama.
Bukan tidak mungkin, kata Yunarto, Jokowi akan memilih sosok berlatar belakang militer atau mantan tentara yang dianggap dekat dengan kelompok agama.
"Itu bisa muncul sosok Moeldoko, di situ bisa muncul juga sosok cak imin (Muhaimin Iskandar)," kata Yunarto. Namun, jika isu yang muncul didasarkan pada ketidaksukaan atas kebijakan dan situasi ekonomi, Yunarto memprediksi Jokowi akan memilih sosok teknokrat dari kalangan partai politik.
Fokus Sosok teknokrat tersebut memiliki kemampuan membangun secara ekonomi.
"Di situ bisa muncul sosok Airlangga (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto)," tuturnya.
"Jadi bukan berkisar pada angka lagi atau elektabilitas, tapi faktor kualitatif yang coba ditutupi dengan membaca langkah lawan lebih dulu," ujar Yunarto.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, nama Moeldoko disebut berpeluang mendampingi Presiden Joko Widodo. Meskipun popularitasnya masih rendah, namun masuknya Moeldoko dalam kabinet Jokowi membuka peluang untuk menjadi cawapres.
Dari latar belakang Islam ada dua nama yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul. Popularitas Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar berada pada angka 32.4 persen. Sedangkan TGB Zainul berada di angka 13.9 persen.
Sementara dari latar belakang partai politik muncul nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) muncul. Nama BG muncul tak lain karena kedekatannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
https://nasional.kompas.com/read/201...l-bukan-jokowi
Gerakan Ganti Presiden dan Asal Bukan Jokowi (ABJ), Memang Prabowo Bisa Apa?
29 April 2018

Media sosial tanah air sedang ramai dengan slogan dan tagline Ganti Presiden, 2019 Presiden Baru dan juga Asal Bukan Jokowi (ABJ). Grup WA banyak dibentuk untuk menyukseskan gerakan ini. Bahkan ada artis lawas yang sudah redup sinarnya, yaitu Neno Warisman, mengajak ikut Gerakan Ganti Presiden melalui bikin grup WA dengan target 1 juta member. Wak waw…..super sekaleeee dan sangat bergelora ingin segera mengganti Presiden Jokowi.
Saya juga banyak menemukan status anti Jokowi di grup politik facebook. Mulai dari waktunya Presiden ganti, cukup 1 periode, Indonesia bisa hancur kalau Jokowi 2 periode dan masih banyak lagi. Tapi ada sebuah status di fb yang menggelitik logika saya mengenai nafsu mereka untuk segera punya Presiden baru. Statusnya itu kira-kira seperti ini :
“Mau BBM murah, mau listrik murah, mau sembako murah, mau penghasilan meningkat, mau hutang negara lunas, mau negara ini aman dan terkendali, pilih Prabowo sebagai Presiden 2019 nanti.”
Jujur saat baca status tersebut, saya bertanya-tanya “segitu hebatnya kah Prabowo jika jadi Presiden Indonesia hingga bisa memberikan kepuasan seperti yang sales itu katakan?”. Saya terpaksa bilang yang buat status itu sales karena dia begitu gencar menawarkan kecap dia adalah kecap no 1. Ini bukan soal merendahkan kemampuan Prabowo, tapi mari kita beradu logika berdasarkan apa yang ditawarkan oleh sales tersebut mengenai poin-poin yang ditawarkan.
Mau BBM murah?
Bagaimana cara Prabowo akan menciptakan BBM murah? dengan melakukan subsidi seperti 10 tahun zaman SBY? Darimana dana untuk mensubsidi BBM itu? Apakah subsidi BBM itu tepat sasaran? Apakah akan tercipta BBM satu harga seperti era Jokowi saat ini? Apakah akan menghidupkan kembali Petral? Apakah Pertamina akan membeli BBM dari Petral? Eta terangkanlah!!!
Mau Listrik murah?
Apakah kubu sebelah tidak tahu bahwa dengan harga listrik saat ini saja PLN masih mengalami kerugian karena harga jual ke konsumen harus mengikuti arahan pemerintah? Bukankah dengan menurunkan harga jual listrik akan semakin menambah kerugian PLN? Jika PLN terus mengalami kerugian yang besar, maka kalau tidak mau tutup pemerintah harus mensuntik dana ke PLN, dana dari mana untuk menyuntik modal agar PLN tetap beroperasi? Bukankah seharusnya rakyat diajarkan untuk hidup dengan pola hemat energi? Listrik murah pun kalau pemakaian boros dan tidak tepat sasaran maka akan percuma! Camkan itu wahai sales!!!
Mau Sembako murah?
Babang sales, murahnya harga sembako itu tergantung hukum ekonomi yaitu demand vs supply ! Sepanjang supply melimpah ruah maka harga akan turun. Pun sebaliknya jika permintaan tinggi dan ketersediaan barang sedikit, maka harga akan naik. Pemerintah bisa intervensi pasar saat stok menipis agar harga tidak naik. Apakah sales itu tidak tahu bahwa sudah 2 tahun belakangan ini harga sembako tidak bergejolak walaupun dalam bulan puasa dan lebaran? Mau sembako murah seperti apa? Yang disubsidi terus menerus sama pemerintah dan bikin rakyat jadi malas? Situ suka teriak sembako mahal tapi pulsa telepon dan rokok masih sanggup beli? Babang sehat???
Mau Penghasilan meningkat?
Bagaimana cara Prabowo meningkatkan penghasilan? Setahu saya dari rekaman waktu debat pilpres 2014, yang ada malah Prabowo lebih memikirkan bagaimana meningkatkan gaji para pejabat agar tidak korupsi, katanya! Yakin dengan gaji tinggi korupsi akan hilang? Meningkatkan penghasilan itu hanya dengan kerja keras dan rajin bekerja. Pemerintah hanya fasilitator saja, semua tergantung rakyat apakah mau kerja keras demi sejahtera atau mau malas-malasan yang tahunya cuma pemerintah harus subisidi?
Mau Hutang Negara lunas?
Ini yang paling seru. Sebutin dengan apa Prabowo mau lunasin hutang negara baik itu dalam negeri maupun luar negeri? Jual asset negara? Mau berikan konsesi SDA kepada pihak asing? mau naikin pajak? Sekarang saja kalian teriak katanya pajak mencekik rakyat tapi begitu target penerimaan pajak tidak tercapai eh kalian ngomel-ngomel. Mau genjot BUMN untuk menghasilkan keuntungan bagi negara? Lah PLN saja kalian mau minta harga listrik murah, bagaimana bisa ada untung? Mau menasionalisasi perusahaan asing di Indonesia? Tapi siap tidak hadapi gugatan hukum internasional? Mau pinjam lagi dari pihak luar? Coba kalian kasih tahu saya bagaimana cara Prabowo lunasin hutang?
Mau Negara aman dan terkendali?
Numpang tanya dulu sebelumnya, memang sekarang kondisi negara kita lagi kacau balau? Lagi terjadi huru-hara? Situ pastinya tahu dong siapa yang suka bikin masyarakat jadi khawatir kalau lagi ada demo teriak mencaci maki pemerintah? Apakah babang sales merasa sekarang tidak aman? Cuma orang yang terlibat terorisme, penyebar hoax, ujaran kebencian dan tukang fitnah serta terlibat ormas terlarang yang merasa dirinya tidak aman. Kalau warga biasa yang hidupnya normal dan ingin damai, pastinya saat ini merasa aman-aman saja tuh. Jadi apa sih maksudnya dengan kalau Prabowo jadi Presiden maka negara aman dan terkendali?
Penutup
Bagi mereka yang sudah ngebet ingin ganti Presiden Jokowi melalui berbagai gerakan dan juga Asal Bukan Jokowi (ABJ), catat ini baik-baik:
“Saya akan mendukung dengan syarat ABJ yaitu Asal Bagus Jualannya!”
Artinya kalian harus bisa meyakinkan saya dengan program yang ditawarkan akan lebih bagus dari apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi. Kalau hanya sekedar mengajak tanpa bisa meyakinkan, saya pun bisa. lebih baik saya ajak kalian untuk mendukung Pak Jokowi menjabat 2 periode karena apa yang telah beliau kerjakan untuk bangsa ini sudah nyata hasilnya dan diakui oleh dunia internasional.
Kalian boleh teriak kecap kalian no 1 tapi bagi saya dan juga yang masih sehat logika berpikirnya, kecap kalian tidak bisa memuaskan lidah kami!!! Rasanya hambar, warnanya tidak jelas dan sudah terlalu sering ditawarkan tapi tidak laku-laku.
“ Saat awan gelap berlalu, Awan Biru pun muncul”
http://www.konfrontasi.com/content/t...na-ketar-ketir
------------------------------------
Silahkan ganti presiden, toh setiap 5 tahun sekali memang akan ada pergantian. Selama cara-cara untuk melengserkan presiden sesuai mekanisme yang diperbolehkan konstitusi ... yaaa silahkan saja!

13/04/2018, 19:37

WIB Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertarungan Pilpres 2014 diprediksi akan kembali terulang pada Pilpres 2019. Joko Widodo, yang sudah mendapatkan dukungan sejumlah partai politik, kemungkinan besar akan berhadapan dengan lawan yang sama, Prabowo Subianto. Setelah pelaksanaan Rakornas Gerindra, Rabu (11/4/2018), Prabowo menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai capres.
Bagaimana langkah Jokowi setelah mengetahui calon lawan yang akan dihadapinya? Baca juga : Fahri Hamzah Sarankan Prabowo Gandeng Anis Matta sebagai Cawapres Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, kini Presiden Jokowi tengah mengamati posisi lawan sebelum menentukan figur cawapresnya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat ditemui di Rakernas Partai Golkar, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) Selain itu, kata Yunarto, Jokowi masih mengamati karakter kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini kontra pemerintah.
"Fenomena incumbent yang menarik itu lawan terberatnya adalah bukan nama-nama penantangnya tapi fenomena seberapa besar 'asal bukan Jokowi'," ujar Yunarto saat dihubungi, Kamis (12/4/2018).
"Jadi lawan Jokowi itu adalah 'asal bukan Jokowi'. Di sini saya pikir Jokowi juga akan berhitung lebih dulu seberapa besar dan bagaimana karakter dari masyarakat yang tergabung dalam 'Asal Bukan Jokowi'," lanjut dia.
Menurut Yunarto, Jokowi masih melihat isu yang berkembang di masyarakat sebelum memutuskan siapa yang akan mendampinginya di 2019. Jika isu yang banyak menyerang didasarkan pada kebencian dan sentimen SARA, maka Jokowi akan mempertimbangkan figur cawapres dari kelompok agama.
Bukan tidak mungkin, kata Yunarto, Jokowi akan memilih sosok berlatar belakang militer atau mantan tentara yang dianggap dekat dengan kelompok agama.
"Itu bisa muncul sosok Moeldoko, di situ bisa muncul juga sosok cak imin (Muhaimin Iskandar)," kata Yunarto. Namun, jika isu yang muncul didasarkan pada ketidaksukaan atas kebijakan dan situasi ekonomi, Yunarto memprediksi Jokowi akan memilih sosok teknokrat dari kalangan partai politik.
Fokus Sosok teknokrat tersebut memiliki kemampuan membangun secara ekonomi.
"Di situ bisa muncul sosok Airlangga (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto)," tuturnya.
"Jadi bukan berkisar pada angka lagi atau elektabilitas, tapi faktor kualitatif yang coba ditutupi dengan membaca langkah lawan lebih dulu," ujar Yunarto.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, nama Moeldoko disebut berpeluang mendampingi Presiden Joko Widodo. Meskipun popularitasnya masih rendah, namun masuknya Moeldoko dalam kabinet Jokowi membuka peluang untuk menjadi cawapres.
Dari latar belakang Islam ada dua nama yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul. Popularitas Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar berada pada angka 32.4 persen. Sedangkan TGB Zainul berada di angka 13.9 persen.
Sementara dari latar belakang partai politik muncul nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) muncul. Nama BG muncul tak lain karena kedekatannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
https://nasional.kompas.com/read/201...l-bukan-jokowi
Gerakan Ganti Presiden dan Asal Bukan Jokowi (ABJ), Memang Prabowo Bisa Apa?
29 April 2018

Media sosial tanah air sedang ramai dengan slogan dan tagline Ganti Presiden, 2019 Presiden Baru dan juga Asal Bukan Jokowi (ABJ). Grup WA banyak dibentuk untuk menyukseskan gerakan ini. Bahkan ada artis lawas yang sudah redup sinarnya, yaitu Neno Warisman, mengajak ikut Gerakan Ganti Presiden melalui bikin grup WA dengan target 1 juta member. Wak waw…..super sekaleeee dan sangat bergelora ingin segera mengganti Presiden Jokowi.
Saya juga banyak menemukan status anti Jokowi di grup politik facebook. Mulai dari waktunya Presiden ganti, cukup 1 periode, Indonesia bisa hancur kalau Jokowi 2 periode dan masih banyak lagi. Tapi ada sebuah status di fb yang menggelitik logika saya mengenai nafsu mereka untuk segera punya Presiden baru. Statusnya itu kira-kira seperti ini :
“Mau BBM murah, mau listrik murah, mau sembako murah, mau penghasilan meningkat, mau hutang negara lunas, mau negara ini aman dan terkendali, pilih Prabowo sebagai Presiden 2019 nanti.”
Jujur saat baca status tersebut, saya bertanya-tanya “segitu hebatnya kah Prabowo jika jadi Presiden Indonesia hingga bisa memberikan kepuasan seperti yang sales itu katakan?”. Saya terpaksa bilang yang buat status itu sales karena dia begitu gencar menawarkan kecap dia adalah kecap no 1. Ini bukan soal merendahkan kemampuan Prabowo, tapi mari kita beradu logika berdasarkan apa yang ditawarkan oleh sales tersebut mengenai poin-poin yang ditawarkan.
Mau BBM murah?
Bagaimana cara Prabowo akan menciptakan BBM murah? dengan melakukan subsidi seperti 10 tahun zaman SBY? Darimana dana untuk mensubsidi BBM itu? Apakah subsidi BBM itu tepat sasaran? Apakah akan tercipta BBM satu harga seperti era Jokowi saat ini? Apakah akan menghidupkan kembali Petral? Apakah Pertamina akan membeli BBM dari Petral? Eta terangkanlah!!!
Mau Listrik murah?
Apakah kubu sebelah tidak tahu bahwa dengan harga listrik saat ini saja PLN masih mengalami kerugian karena harga jual ke konsumen harus mengikuti arahan pemerintah? Bukankah dengan menurunkan harga jual listrik akan semakin menambah kerugian PLN? Jika PLN terus mengalami kerugian yang besar, maka kalau tidak mau tutup pemerintah harus mensuntik dana ke PLN, dana dari mana untuk menyuntik modal agar PLN tetap beroperasi? Bukankah seharusnya rakyat diajarkan untuk hidup dengan pola hemat energi? Listrik murah pun kalau pemakaian boros dan tidak tepat sasaran maka akan percuma! Camkan itu wahai sales!!!
Mau Sembako murah?
Babang sales, murahnya harga sembako itu tergantung hukum ekonomi yaitu demand vs supply ! Sepanjang supply melimpah ruah maka harga akan turun. Pun sebaliknya jika permintaan tinggi dan ketersediaan barang sedikit, maka harga akan naik. Pemerintah bisa intervensi pasar saat stok menipis agar harga tidak naik. Apakah sales itu tidak tahu bahwa sudah 2 tahun belakangan ini harga sembako tidak bergejolak walaupun dalam bulan puasa dan lebaran? Mau sembako murah seperti apa? Yang disubsidi terus menerus sama pemerintah dan bikin rakyat jadi malas? Situ suka teriak sembako mahal tapi pulsa telepon dan rokok masih sanggup beli? Babang sehat???
Mau Penghasilan meningkat?
Bagaimana cara Prabowo meningkatkan penghasilan? Setahu saya dari rekaman waktu debat pilpres 2014, yang ada malah Prabowo lebih memikirkan bagaimana meningkatkan gaji para pejabat agar tidak korupsi, katanya! Yakin dengan gaji tinggi korupsi akan hilang? Meningkatkan penghasilan itu hanya dengan kerja keras dan rajin bekerja. Pemerintah hanya fasilitator saja, semua tergantung rakyat apakah mau kerja keras demi sejahtera atau mau malas-malasan yang tahunya cuma pemerintah harus subisidi?
Mau Hutang Negara lunas?
Ini yang paling seru. Sebutin dengan apa Prabowo mau lunasin hutang negara baik itu dalam negeri maupun luar negeri? Jual asset negara? Mau berikan konsesi SDA kepada pihak asing? mau naikin pajak? Sekarang saja kalian teriak katanya pajak mencekik rakyat tapi begitu target penerimaan pajak tidak tercapai eh kalian ngomel-ngomel. Mau genjot BUMN untuk menghasilkan keuntungan bagi negara? Lah PLN saja kalian mau minta harga listrik murah, bagaimana bisa ada untung? Mau menasionalisasi perusahaan asing di Indonesia? Tapi siap tidak hadapi gugatan hukum internasional? Mau pinjam lagi dari pihak luar? Coba kalian kasih tahu saya bagaimana cara Prabowo lunasin hutang?
Mau Negara aman dan terkendali?
Numpang tanya dulu sebelumnya, memang sekarang kondisi negara kita lagi kacau balau? Lagi terjadi huru-hara? Situ pastinya tahu dong siapa yang suka bikin masyarakat jadi khawatir kalau lagi ada demo teriak mencaci maki pemerintah? Apakah babang sales merasa sekarang tidak aman? Cuma orang yang terlibat terorisme, penyebar hoax, ujaran kebencian dan tukang fitnah serta terlibat ormas terlarang yang merasa dirinya tidak aman. Kalau warga biasa yang hidupnya normal dan ingin damai, pastinya saat ini merasa aman-aman saja tuh. Jadi apa sih maksudnya dengan kalau Prabowo jadi Presiden maka negara aman dan terkendali?
Penutup
Bagi mereka yang sudah ngebet ingin ganti Presiden Jokowi melalui berbagai gerakan dan juga Asal Bukan Jokowi (ABJ), catat ini baik-baik:
“Saya akan mendukung dengan syarat ABJ yaitu Asal Bagus Jualannya!”
Artinya kalian harus bisa meyakinkan saya dengan program yang ditawarkan akan lebih bagus dari apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi. Kalau hanya sekedar mengajak tanpa bisa meyakinkan, saya pun bisa. lebih baik saya ajak kalian untuk mendukung Pak Jokowi menjabat 2 periode karena apa yang telah beliau kerjakan untuk bangsa ini sudah nyata hasilnya dan diakui oleh dunia internasional.
Kalian boleh teriak kecap kalian no 1 tapi bagi saya dan juga yang masih sehat logika berpikirnya, kecap kalian tidak bisa memuaskan lidah kami!!! Rasanya hambar, warnanya tidak jelas dan sudah terlalu sering ditawarkan tapi tidak laku-laku.
“ Saat awan gelap berlalu, Awan Biru pun muncul”
http://www.konfrontasi.com/content/t...na-ketar-ketir
------------------------------------
Silahkan ganti presiden, toh setiap 5 tahun sekali memang akan ada pergantian. Selama cara-cara untuk melengserkan presiden sesuai mekanisme yang diperbolehkan konstitusi ... yaaa silahkan saja!

0
3.4K
57


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan