ruko.beritaAvatar border
TS
ruko.berita
Fasilitas Kantor Disebut Dirusak Oknum OKP, Lurah Sei Kera Hilir I Lapor Polisi



M Ilfan Amiruddin, Lurah Sei Kera Hilir 1 (metro24jam.com)




POLRESTABES, metro24jam.com – M Ilfan Amiruddin SE (39), Lurah di Sei Kera I, mendatangi Mapolrestabes Medan untuk melaporkan perusakan terhadap fasilitas kantornya di Jalan Pimpinan No 79, Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan, Jumat (27/4/2018) sore.

Perusakan itu menurut Lurah Ilfan dilakukan oleh BS, yang merupakan sebagai Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Medan Perjuangan bersama teman-temannya, ke Polrestabes Medan, Jumat (27/4/2018), sekira jam 10.00 Wib.

“Kejadian jam 10 pagi, pelakunya si BS dan kawan-kawannya. Padahal saya kenal sekali dia. Dia Ketua PAC PP Medan Perjuangan,” sebut Ilfan kepada wartawan di Mapolrestabes Medan, Jumat (29/4/2018) sore.

Menurut lurah tersebut, peristiwa itu berawal ketika BS hendak melakukan pengurusan surat keterangan ahli waris. Karena tak menemukan kesepakatan, keduanya yang sudah saling kenal ini terlibat cekcok.

BS yang datang bersama teman-temannya tersulut emosi karena berkas yang diajukannya tak dapat dituntaskan. Akibatnya, BS mengamuk dan merusak beberapa kursi serta meja yang ada di kantor Lurah tersebut.

“Pengurusan surat keterangan ahli waris yang diurus BS bukan miliknya, tapi punya orang lain. Saya sudah sampaikan, bahwa itu tidak bisa. Soalnya, berkas yang diurusnya itu bukan merupakan wilayah di wilayah saya (Kelurahan Sei Kera Hilir I). Surat KK dan KTP yang mengurus di Tebingtinggi,” beber M Ilfan.

Selain itu, M Ilfan juga merasa keberatan atas sikap BS yang mendesaknya agar segera menyelesaikan surat-surat yang akan diurusnya tersebut.

“Dia nanyanya sambil maki-maki pakai perkataan kotor, kan udah gak betul lagi itu,” katanya.


Suasana di dalam Kantor Lurah Sei Kera Hilir 1 saat kejadian. (ist/metro24jam.com)

Akhirnya tensi memanas saat BS mendatangi Ilfan di kantornya. Keduanya terlibat cekcok yang disebut berujung aksi perusakan. Menurut Ilfan, aksi perusakan yang dilakukan BS dann kawan-kawan mencerminkan sikap arogansi seorang preman.

“Yang dirusak meja-meja ajalah. Dia, belum dijelaskan udah ngamuk-ngamuk. Gak pakai otak dia, cuma pakai dengkul aja. Mau menunjukan kekuasaannya sama saya, hari ini bisa saya gerakkan massa dari mahasiswa. Logika berfikirnya gak ada dia,” kecam Ilfan.

Laporan itu akhirnya diterima oleh pihak kepolisian sesuai tanda bukti lapor Nomor: LP/839/IV/Restabes Medan.

Terpisah, BS ketika dikonfirmasi melelui telepon selulernya, membantah telah melakukan perusakan tersebut. Meski begitu, dia mengaku kesal karena pengurusan surat keterangan ahli waris kepada Ilfan selaku Lurah di Sei Kera Hilir I, seakan dipersulit.

“Gak ada kita melakukan perusakan. Cuma pas kita datang komplain terkait berkas pengurusan kita yang tak kunjung selesai. Masa pengurusan surat ahli waris di persulit. Padahal dia sendiri yang minta uang pengurusan itu sebesar Rp5 juta. Makanya, pas saya datang, warga juga datang karena juga komplain sama lurah itu. Udah banyak yang komplain sama dia karen sulitnya pengurusan apa-apa di situ,” sebut BS.

Menurut BS, dirinya selaku ormas PP merupakan sosial kontrol masyarakat. Maka dari itu, bila ada yang kurang mengenai pelayanan termasuk di kelurahan, untuk disikapi.

“Jangan sikit-sikit masalah uang dan kalau gak ada lalu dipersulit. Kan orang marah. Tadi masyarakat juga melapor ke kita karena mengeluhkan sulitnya pengurusan di kantor lurah itu,” ujarnya.

Terkait masalah dilaporkan karena perusakan, BS menganggapnya enteng. Pasalnya, ia mengaku kalau Ilfan mengada-ada.

“Meja dia rusak karena kena dorong-dorong, lagian mejanya sudah lapuk. Pas saya komplain, masyarakat yang merasa tidak terima dan komplain sama lurahnya juga berdatangan. Akhirnya berdesak-desakan, makanya rusak mejanya. Kalau dia mau lapor, laporkan saja. Itu sah-sah aja, hak dia,” sahut, BS dengan enteng.

Selain itu, kedua belah pihak telah berkumpul dengan disaksikan polisi, anggota dewan dalam upaya mediasi.


Meja-meja yang rusak. (ist/metro24jam.com)

“Tadi juga sudah mediasi. Disaksikan sama Kapolsek dan lainnya. Ada juga anggota DPR bernama, Modista Marpaung di situ,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, ketika dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, mengaku belum mengetahui laporan tersebut. “Belum tau, belum masuk,” jawabnya singkat. (tim)

Sumber: http://news.metro24jam.com/read/2018...i-lapor-polisi
Follow Twitter @Metro24Jamcom dan FB http://fb.com/metro24jamcom
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hati2 kaw WNI bangcat, macem2 kaw sama ormas okp sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di republik abang2 sumut emoticon-Kagets

Polisi medan saja tahu diri, tidak berani tangkap, hanya berani undang ngerumpi ketawa ketiwi minum kopi seperti biasa emoticon-Mad

TNI kelen yang tidak tahu diri, kami hantam pakai duren sampai masuk UGD emoticon-Mad (S)

Dasar Negara Indonesia, negara lemah yang tidak tahu diri, tidak pande membawa diri di negara republik abang2 sumut, ngajak perang yah ? emoticon-Mad (S)

Kami putera ormas okp sumut, tidak bayar pajak ke NKRI, justru NKRI yang bayar pajak ke kami berupa uang keamanan, uang izin kerja kalau mau aspal jalan, bangun rel kereta layang, dll tauk !!emoticon-Mad (S)

Sungguh menjijikkan NKRI yang lemah ini puiiihh emoticon-Mad (S)

HIdup putra nagori sumut, putra pengkhianat NKRI turun temurun 100 generasi emoticon-Toast

Petisi Ormas Maha Sakti nan Tinggi

#SABERPUNGLISUMUTHOAX
tien212700
tien212700 memberi reputasi
2
2.8K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan