soekirmandiaAvatar border
TS
soekirmandia
2030 Indonesia Bisa Bubar, Gatot: Saya Tidak Sedang Menakut-nakuti
2030 Indonesia Bisa Bubar, 

Gatot: Saya Tidak Sedang Menakut-nakuti

RABU, 25 APR 2018 18:17 






Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengamini prediksi 2030 Indonesia bisa bubar. (JawaPos.com)

JawaPos.com - Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sepaham dengan prediksi Indonesia bisa bubar pada tahun 2030. Hal itu sebelumnya sempat ditegaskan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Prediksi Indonesia bubar diketahui, dikutip dari sebuah novel berjudul Ghost Fleet karangan August Cole dan P.W Finger. Isi buku itu sempat menuai polemik. 

Namun Gatot mengaku, dirinya tidak memungkiri bahwa tahun 2030 Indonesia bisa bubar. Hal itu berdasarkan fakta bahwa negeri ini menjadi salah satu negara penghasil energi dan sumber daya alam terbesar di dunia. 



Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto saat berpidato di depan kader dan simpasitannya. (JawaPos.com)

“Kekayaan alam bangsa kita ini tentu saja bisa memicu negara lain iri. Negeri ini diibaratkan seperti gadis elok yang menjadi rebutan. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika Indonesia dikemudian hari menjadi target kekuasaan negara-negara luar,” ungkap Gatot saat menjadi keynote speaker di acara Nusantara Foundation, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (25/4).


Karena itu, dirinya meminta semuan elemen bangsa agar waspada karena memang semua orang ingin memilikinya. Ibarat gadis cantik, Indonesia selalu jadi rebutan.


"Saya tadi ditanya oleh wartawan 'Apakah bisa?' Ya bisa saja, kita kaya, satpamnya tidur, semuanya tidur dirampok untuk menghilangkan jejaknya, dibakar rumahnya ya ilang. Wong kita kaya," imbuhnya.


Pernyataan itu terlontar ketika Gatot memaparkan kondisi persaingan dunia saat ini. Terjadinya pemanasan global lantas memicu krisis air bersih di Afrika yang mendorong rakyatnya berkemungkinan migrasi besar-besaran di 23 tahun mendatang.


Selain itu krisis juga terjadi dengan melesatnya pertumbuhan manusia, akibatnya cadangan pangan kian menepis. 


Lebih lanjut, Gatot juga mengutip data British Petroleum tentang cadangan minyak bumi makin menipis. Hal itu pula yang dikhawatirkan menjadi pemicu perebutan kekuasan, sebab 70 persen perang didasari oleh penguasaan sumber energi, seperti yang terjadi di Timur Tengah.

"Kalau kita konversi, habisnya bukan 2056 tapi 2030, dari semua inilah maka kita harus benar-benar mulai melek, mulai lihat, krisis pangan, krisis air, krisis energi inilah sebenarnya yang menjadi persaingan yang dicari oleh negara-negara yang tidak mempunyai," papar Gatot.


Meski demikian, Gatot lebih optimistis dalam menghadapi kemungkinan ancaman itu, sebab Indonesia terbilang stabil dalam tingkat pertumbuhan ekonomi. Selain itu geografis laut Indonesia yang setiap tahunnya dilewati oleh 16 persen perjalan kapal dunia, sangat berpotensi dimanfaatkan untuk memperkuat Gross Domestic Product (GDP).


Lebih lanjut Gatot mengatakan, dari hasil penelitian di tahun 2050 nanti Indonesia akan menjadi negara ke-4 ekonomi terkuat dunia. Sedangkan pada rentang tahun 2020-2030 usia produksi Indonesia akan mencapai 68 persen.


“Maka sangat dibutuhkan optimisme para generasi milenial dalam membangun negeri agar Indonesia menjadi negara kuat dan tidak mengalami kehancuran di tahun 2030 atau tahun-tahun selanjutnya,” paparnya.


Gatot juga menegaskan bahwa apa yang dikatakannya bukan untuk menakut-nakuti. Tapi lebih pada mengingatkan agar semua bisa sama-sama waspada menjaga negeri ini.


"Saya tidak menakut-nakuti (2030 Indonesia bubar), tapi inilah yang harus benar-benar kita tanamkan, kita tidak boleh santai, kita harus optimis," pungkas Gatot.

https://www.jawapos.com/read/2018/04...menakut-nakuti


Panglima TNI: Ancaman Tiongkok Terhadap NKRI Nyata, Bukan Teori Lagi
Kamis, 17 Nov 2016 - 11:16 WIB 23546




batampos.co.id – Konflik berkepanjangan antarnegara di kawasan Laut Tiongkok Selatan (LTS) belum juga mereda.
 
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan sinyal bahwa konflik tersebut telah mengancam keutuhan dan kedaulatan Republik Indonesia.

Gatot menjelaskan bahwa ancaman yang paling tampak yakni lepasnya Pulau Natuna dari NKRI. Hal tersebut disebabkan karena angkatan bersenjata Tiongkok berencana kembali membangun pulau buatan yang dekat dengan wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.

“Jika pulau itu ada dan Tiongkok menuntut negara lain mengakui itu adalah pulaunya maka wilayah laut mereka akan sampai ke Natuna,” kata Gatot saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, Rabu (16/11/2016).

Gatot menjelaskan bahwa Tiongkok sebelumnya juga telah membangun bangunan permanen di Scarborough Shoal, yakni pulau karang yang berdekatan dengan wilayah Filipina. Serta pembangunan infrastruktur di Fiery Cross Reef di Kepulauan Spratlys.

“Tiongkok juga telah menyatakan kedaulatan yang tidak terbantahkan atas pulau-pulau di LTS dan perairan yang berdekatan,” tegasnya.

Ancaman tersebut, lanjutnya, bukan lagi teori. Ancaman itu sudah ada. Seperti misalnya ditemukannya sejumlah kapal ikan asal Tiongkok yang dikawal oleh kapal penjaga pantai Tiongkok di perairan ZEE Indonesia dekat Pulau Natuna. Seperti kapal ikan Gui Bei Yu 27088 yang ditangkap perairan Natuna pada Mei lalu.

“Jangan khawatirkan kapal ikannya saja, tapi coba perhatikan kapal pengawalnya. Dengan adanya kapal pengawal ini berarti Tiongkok telah mengklaim perairan itu sebagai wilayahnya,” ungkapnya.

Selain itu, adanya klaim Tiongkok terhadap sebagian wilayahnya di negara Asia Tenggara berdasarkan sejarah masa lalunya, juga ikut menjadi kerisauan tersendiri bagi Indonesia dan negara-negara lain seperti Vietnam dan Myanmar.

“Tiongkok bisa saja mengirim satu juta warganya untuk mengklaim tanah di Vietnam karena Tiongkok dulu punya wilayah di sana,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa ancaman tersebut tidak hanya diantisipasi dengan cara-cara militer. Namun juga dengan mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kembali semangat persatuan. 
https://batampos.co.id/2016/11/17/pa...an-teori-lagi/



Quote:



-----------------------------------

Pencekalan Gatot  Nurmantyo selaku Panglima TNI aktif saat peristiw itu terjadi untuk bisa masuk ke negara AS (meskipun kemudian di "ralat" pihak AS sendiri), tentu tak bisa serta-merta menghilangkan kesan dan kecurigaan di pihak publik Indonesia bahwa Gatot Nurmantyo rupanya bukan dinilai pihak Washington sebagai "gutfren" mereka selama ini. Masa sih negara canggih se kelas AS, pihak keamanannya semberono membuat sebuah keputusan cekal seperti itu, apalagi yang dicekal sekalas Panglima Angkatan Bersenjata dari sebuah negara besar seperti Indonesia ini, meskipun bisa jadi "lobby" pihak tinggi akhirnya bisa "menekan" keputusan itu untuk kemudian meralat keputusan cekal itu. THINK!

emoticon-Sorry
0
11.6K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan