Sebagaimana cinta, sakit itu bisa datang tanpa diundang dan bisa pergi tanpa permisi
TS
babygani86
Sebagaimana cinta, sakit itu bisa datang tanpa diundang dan bisa pergi tanpa permisi
Di negeri kita ada pernyataan yang sangat satire bahkan cenderung sarkastik, Kalau tidak mau apes di Indonesia, ada tiga yang tidak boleh: jangan miskin, jangan sakit, apalagi miskin dan sakit. Karena yang bisa beli obat dan yang bisa bayar perawatan saja pun belum tentu kembali sehat.
Quote:
Meski kemajuan dalam dunia medis setiap harinya semakin pesat. Namun masih ada beberapa penyakit dan virus yang tetap menjadi misteri bagi para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia. Selain HIV, ada juga Polio yang bisa menyerang anak-anak di bawah 5 tahun sejak ribuan tahun yang lalu. Polio disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan akhirnya menyebabkan gangguan pertumbuhan pada kaki atau kelumpuhan. Meskipun belum ada obat untuk penyakit ini, terdapat vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah datangnya polio bagi anak-anak.
Teringat kasus kematian adek Debora, telah banyak anak yang meninggal karena tidak sempat mendapatkan pelayanan PICU, Pediatric Intensive Care Unit, dari rumah sakit. Sebuah layanan untuk seorang anak sejak dari usia 28 hari hingga 14 tahun.Seandainya berita itu tidak menjadi trending topic, dipastikan peristiwa itu akan terlupakan oleh kita semua. Akibat perlakuan rumah sakit tersebut, mengindikasikan bahwa orang kismin dilarang sakit, karena harus menyediakan uang muka yang tidak sedikit. Padahal menurut berita yang ada, bahwa ini sudah yang ke-23 kalinya kasus yang serupa ditangani oleh pihak rumah sakit. Entah kenapa, mereka melakukan pembiaran, dan lebih memilih untuk melakukan rujukan ke rumah sakit yang menyediakan layanan BPJS. Memang diakui oleh penyelenggara BPJS, bahwa masih ada tertinggal tiga lagi tunggakan yang belum dibayarkan BPJS kepada RS Mitra Keluarga. Mungkin karena tidak mau yang keempat kalinya, akhirnya pihak rumah sakit tidak mau mengambil resiko, pembiayaannya dikenakan kembali kepada mereka.
Quote:
Kalau kita membandingkan dengan keadaan yang di Jepang, pihak Kereta Api hampir selama tiga tahun tetap mau melakukan operasi perjalanannya dari satu kota ke kota yang lain meskipun yang diangkut itu hanya satu orang saja. Dan setelah si anak menyelesaikan studinya, akhirnya pihak perusahaan Kereta Api memberhentikan layanan mereka di jalur itu. Kereta bahkan menyesuaikan jadwal singgah di stasiun Kami-Shirataki dengan jadwal sekolah Kana. Remaja itu setiap hari naik kereta tepat pukul 7.04 pagi untuk ke sekolahnya dan kembali menumpang pukul 5.18 sore. Jika sekolah Kana libur, kereta pun ikut libur, tidak berhenti di stasiun terpencil yang sunyi senyap itu. Perusahaan kereta api menanggung resiko kerugian selama tiga tahun lebih. Yang mana ketika layanan tetap dijalankan untuk mengangkut satu orang saja, dipastikan tidak akan menutup seluruh biaya operasional yang ada. Tapi mereka mau mengambil resiko tersebut. Sebab mereka lebih memandang dan bahkan sangat menghargai arti seorang anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Artinya biaya-biaya kerugiaan yang ditimbulkan dari operasional itu tidak sebanding dengan masa depan si anak remaja tersebut.
Quote:
Jadi mengingat sakit dengan segala resikonya, sejatinya membuat kita semakin menghargai arti hidup sehat. Saat sekarang tidak lagi disebut empat sehat lima sempurna, tapi perilaku hidup bersih dan sehat, ada 10 poin.
1. Melahirkan harus ditolong tenaga kesehatan.
2. Pemberian ASI Ekslusif pada bayi selama 6 bulan, lalu pemberian ASI dan makanan pendamping sampai bayi berusia 2 tahun.
3. Lakukan penimbangan bayi setiap 3 bulan sekali
4. Penggunaan air bersih
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Menggunakan toilet
7. Pemberantasan jentik nyamuk
8. Makan sayur- sayuran yang mengandung vitamin A
9. Olahraga 30 Menit per hari
10. Dilarang merokok dirumah.
Jadi sebagaimana cinta, sakit itu bisa datang tanpa diundang dan bisa pergi tanpa permisi. Jadi sebagaimana cinta, jaga dan rawat kesehatanmu.