Langsung aja gan, kita bahas kelanjutan drama al pitonah yang ditujukan PT. Telkom soal Dana CSR Masjid yang sempet viral di medsos akhir-akhir ini.

Karena viral akhirnya portal berita tirto.id kasih tanggepan nih gan soal beberapa sejumlah artikel yang memberitakan tentang dana CSR yang kabarnya diskriminatif dan tidak proporsional. tirto.id mengungkap adanya kejanggalan terkait berita yang selama ini beredar yang sampai membuat tokoh Indonesia Hidayat Nur Wahid ikut berkomentar via Twitter, juga ada Cholil Nafis.

Anggapan diskriminatif yang baru2 ini disematkan rasanya kurang tepat setelah kita karena jika di telusuri dari kronologis yang sudah dijelaskan oleh portal tirto.id

Nominal yang di soroti pun ternyata tidak jelas dari mana sumbernya, karena pada berita awal yang di tulis timesindonesia.co.id tidak menyebutkn nominal sama-sekali. Tapi berita tersebut entah di olah bagaimana sehingga menghasilkan informasi yang berbeda.

Hasil penelusuran juga membuktikan, nominal yang di sebutkan 100 juta untuk masjid, 3,5 Miliar untuk gereja, juga ternyata adalah dua hal yang jelas-jelas berbeda.

Telkom pernah memberi bantuan dana untuk masjid sebesar 100 juta yang digunakan membayar hutang pembangunan pada tahun 2016 di Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Kemudian Telkom pada 2017 tepatnya 24 Desember, memang ada pemberitaan bahwa Telkom memberikan bantuan untuk pembangunan gereja 3,5 Miliar di Gereja Paroki St.Martinus Hinga di Desa Hinga, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur, NTT, diperlakukan sebagai cagar budaya karena sudah berusia cukup tua (didirikan pada 1938).

Bagaimana bisa dua hal yang berbeda dan pada tahun yang berbeda juga ini di satukan dan menjadi berita yang sempat gempar. Sumber yang belum jelas, nominal yang di ambil dari mana asal muasalnya kenapa seolah jadi semacam senjata.

Senjata ini pada akhirnya menjadi tidak masuk akal kalau kita runtut dari awal sampai akhir.

Info lengkap cek sumurnya dimari