Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) menyayangkan vonis Setya Novanto. Menurut Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Tama S. Langkun, hukuman Novanto tak membuat jera.


'Vonis ini dikhawatirkan tidak menjerakannya, dan dapat menjadi preseden buruk bagi terdakwa korupsi lainnya,' kata Tama melalui pesan tertulis, Selasa, 24 April 2018.


Ia menyebut, seharusnya Setya Novanto dijatuhi vonis maksimal. Pasalnya, sepanjang proses hukum, perilaku Novanto dipandang tidak kooperatif. 


Selain itu, Tama juga menyoal pidana tambahan uang pengganti yang dijatuhkan terhadap Novanto. Menurutnya ganjaran tersebut tak merepresentasikan jumlah kerugian negara yang terjadi akibat korupsi KTP-el yaitu sebesar Rp2,3 triliun. 


'Jumlah pidana tambahan uang pengganti yang dijatuhkan terhadap Setya Novanto hanya sekitar 22,69 persen dari total keseluruhan kerugian negara korupsi KTP-El,' kata Tama.


Seperti diketahui, Novanto divonis 15 tahun penjara, denda sebesar Rp500 juta subsider tiga bulan kurungan dan pidana tambahan sebesar USD7,3 juta dikurangi Rp5 miliar yang sudah disetorkan ke negara.


Selain itu, mantan Ketua DPR ini diberikan pencabutan hak politik lima tahun pascapidana badannya selesai. Tama menilai, vonis ini tidak berbeda jauh dari tuntutan Jaksa Penuntut umum.


'JPU menuntut Setnov dengan pidana penjara 16 tahun, denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan,' tandas Tama.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/hukum/Rk...tak-bikin-jera

---