Cambuk Didepan Umum Hambat Investasi Aceh, Demonstran: Investasi Bisa Dicari, Ubah Syariat Allah Nanti Murka
Quote:
Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Syariat (AMPS) melancarkan aksi di depan Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Rabu (18/4) kemarin.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa lintas kampus mendesak Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, untuk segera mencabut Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh tentang Pengalihan Pelaksanaan Uqubat Cambuk bagi Pelanggar Syariat Islam ke dalam lembaga pemasyarakatan (LP) yang baru-baru ini diterbitkan.
Mahasiswa juga menyentil soal uqubat cambuk yang selama ini terus dikait-kaitkan dengan investasi di Aceh. Menurut mahasiswa, syariat Islam dan investasi adalah dua hal yang berbeda dan jangan dikait-kaitkan.
Mahasiswa menegaskan, lebih baik investasi yang hilang dari pada hukum Allah yang dimain-mainkan.
“Jika investasi hilang itu masih bisa dicari lain, tapi jika syariat Islam kita permainkan atau kita buang, jika Allah Swt murka tentu kita semua tahu apa kelanjutannya,” kata Rizal.
Dia melanjutkan, uang sebanyak apa pun ditanam ke Aceh oleh investor atau investasi apa pun didirikan di Aceh, itu semua hitungannya tetap utang.
Tapi, syariat yang sudah ada, mestinya itu menjadi salah satu hal yang terus dikuatkan dan ditambah dalam pengamalannya.
“Jangan pula kita ubah, mestinya kita tambah agar semakin kuat semakin kafah, bukan justru mengubahnya. Hukum syariat Islam yang modifikasi saja begini diubah, apalagi yang utuh,” kata Rizal.
Dalam aksi tersebut, selain menolak tegas keputusan Gubernur Aceh yang mengeluarkan Pergub Nomor 5 Tahub 2018, mahasiswa juga menyatakan beberapa pernyataan sikap lainnya.
Di antaranya, menunut Gubernur Aceh menjalankan hukum jinayat apa adanya, bukan apa maunya. Selanjutnya, mahasiswa mengatakan, Pergub Nomor 5 itu adalah produk haram politik demokrasi, oleh karena itu harus dicabut segera.
Terakhir, mahasiswa mengajak masyarakat Aceh dan kaum muslimin untuk meninggalkan sistem demokrasikarena bersifat destruktif (merusak) , dan menerapkan syariat Islam secara kafah dalam bingkai khilafah rasyidah ala minhajin nubuwwah.
Seusai berorasi di DPRA, mahasiswa melanjutkan konvoi ke Kantor Gubernur Aceh. Di sana, mereka disambut oleh Asisten I Gubernur Aceh, Saidan Nafi. D
alam keterangannya kepada mahasiswa, Saidan Nafi mengaku akan menyampaikan semua persoalan yang telah disuarakan mahasiswa, kepada Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.
“Mohon maaf Pak Gubernur sedang bertugas ke luar daerah dan saya janji apa yang telah rekan-rekan mahasiswa sampaikan hari ini akan saya sampaikan kepada Pak Gubernur,” pungkasnya.
SUMBER
aceh mau merdeka?
kasih saja merdeka
sudah saatnya buang daerah parasit yg hanya menghambat pembangunan
cikal bakal pemberontak lagi
papua yg skrg malah mulai bangkit perlahan lahan ( makhlum baru di sentuh itu daerah)
mau bilang aceh kurang di perhatikan?
noh liat sendiri APBD nya
dari dulu selalu "di kasih" paling gede
tapi hanya mampu jadi terMISKIN di sumatera
