Setiap saat yang namanya ponsel atau smartphone baru bisa saja muncul, hal ini di karenakan sebuah brand merasa bahwa produk yang ada saat ini kurang pas dengan gaya hidup konsumen sekarang, akhirnya pihak brand mengeluarkan produk baru dengan menyempurnakan produk sebelumnya, namun karena adanya persaingan antar brand, juga munculnya brand dengan banderol harga murah tapi memiliki sepsifikasi mumpuni, membuat pengeluaran produk baru menyempurnakan seri sebelumnya ini terasa saling bunuh membunuh, tidak lagi membuat sebuah keadaan pasar yang kompetitif dan menguntungkan, seperti apa yang terjadi saat ini.

Bisa di lihat dari salah satu brand yang bisa di bilang sebagai pendatang baru, Xiaomi, memiliki kebiasaan menjual produk dengan spesifikasi mumpuni, tapi berani menjual dengan harga murah, tapi belakangan apa yang dilakukan Xiaomi ini malah seperti membunuh produknya sendiri, pertama bisa dilihat saat Xiaomi mengeluarkan seri Redmi 5A, dimana harga jualnya hanya Rp 999.999,- saja, padahal seri sebelumnya Redmi 4A harganya masih 1,3 juta – 1,4 juta. Bukan hanya itu saja Xiaomi juga mengeluarkan produk Redmi Note 5, dimana harganya berkisar antara 2,5 juta – 3 juta, dan ini bukan hanya membunuh satu saudaranya saja, tapi dua sekaligus, karena Redmi 5 Plus beserta Xiaomi Mi A1 terkena imbasnya juga, kenapa tidak karena Redmi Note 5 sendiri memiliki spesifikasi di atas Redmi 5 Plus dan Xiaomi MiA1, sebut saja penggunaan prosesor Qualcom Snapdragon 636, padahal Redmi 5 Plus dan Xiaomi Mi A1 masih menggunakan seri sebelumnya 625, kamera sudah mendukung AI, dsb, keunggulan yang dimiliki Xiaomi Redmi Note 5 benar-benar membunuh saudaranya.

Dan bukan hanya Xiaomi saja, brand sekelas Asus juga melakukan hal ini, karena Asus baru saja meluncurkan produk barunya Asus Zenfone Max Pro M1, dengan spesifikasi hampir sama seperti Xiaomi Redmi Note 5, karena produk ini disiapkan untuk bersaing dengan produk dari Xiaomi, tapi Asus Zenfone Max Pro M1 sendiri, membunuh saudaranya Asus Zenfone Max Plus M1, karena harga Asus Zenfone Max Plus M1 sendiri berkisar di angka 2,6 juta – 2,8 juta, sedangkan Asus Zenfone Max Pro M1 dengan RAM 4gb di jual seharga 2,8 juta, sebuah langkah berani Asus membunuh produknya sendiri. Harga dari Asus Zenfone Max Pro M1 sendiri berkisar di 2,3 juta hingga 3,2 juta,tergantung dengan berapa besarnya kapasitas RAM.
Entah apa yang dipikirkan oleh kedua brand tersebut sehingga berani membunuh produknya sendiri, apakah hanya karena ingin bersaing semata, atau memang mencari untung, sebenarnya dari hal ini, yang di untungkan adalah konsumen, karena akan mendapatkan barang bagus dengan harga bagus pula, tinggal pilih yang mana cocok ambil.
Apakah hal seperti ini termasuk wajar? Mengingat dengan membunuh produk sendiri sangat merugikan si brand sendiri.
Dari pemikiran pibadi, setelah melihat keadaan yang ada saat ini
Sumber gambar:
kompas.com
beetelbite.com
google.com