Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ekohanyAvatar border
TS
ekohany
Kesigapan TNI Bantu Bebaskan 13 Guru yang Disandra KKSB
Membantu membebaskan warga negara Indonesia dari tindak kejahatan dan sikap para penyandera yang tak berperikemanusiaan merupakan tugas dan tanggungjawab Pemerintah yang dalam hal ini adalah TNI yang ada di dalamnya. Sebagai mana dalam amanat UUD 1945 bahwa negara dalam hal ini berkewajiban dalam melindungi seluruh warga dan segenap kekayaan yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu semua harus bersatu padu dalam menjaga anak bangsa dari siapa pun yang berupaya mencuri atau menyanderanya.

Hal itu sebagaimana yang dilakukan Aparat Kodam XVII Cenderawasih yang beberapa hari lalu berhasil mengamankan dan mengevakuasi 13 guru kontrak yang menjadi korban penganiayaan dan pemerkosaan kelompok separatis Papua atau disebut pula oleh aparat keamanan adalah kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Aroanop, Distrik Tembagapura, Papua. Upaya yang dilakukan tersebut tentunya berkat kesigapan, kegigihan dan keberanian aparat TNI sehingga 13 orang guru yang disandera berhasil dibebaskan dengan selamat.

"Alhamdulillah evakuasi guru-guru kontrak berhasil dilakukan dan saat ini sudah dibawa ke RSUD Timika untuk pemeriksaan kesehatan," ucap Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, Kamis (19/4/2018), dilansir Antara.

Ia menjelaskan, sebagian besar guru yang dievakuasi menggunakan dua helikopter jenis Bell milik TNI Angkatan Darat dalam keadaan baik. Namun, ada beberapa yang masih terpukul psikisnya lantaran dianiaya anggota KKSB di Aroanop.

Para guru tersebut berjumlah 18 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 7 orang perempuan namun yang dapat dievakuasi dari Aroanop ke Timika sebanyak 13 orang terdiri dari 7 perempuan dan 6 orang laki-laki sedang 5 orang guru lainnya masih berada di kampung Aroanop untuk menunggu evakuasi selanjutnya.

Kolonel Inf Frits selaku Dansatgas menjelaskan bahwa saat ini situasi dan kondisi di kampung Aroanop aman dan terkendali yang dijaga oleh anggota TNI. “Saat ini kondisi kampung diatas aman terkendali dimana TNI telah memukul mundur KKB dan mengamankan kampung Aroanop,” jelasnya.

Setelah sampai di Timika, salah seorang guru kontrak di SD Aroanop, Rano Samsul yang juga korban kekerasan menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat pukul 15.00 WIT. “Jadi mereka masuk ke Kampung itu dengan cepat dan menyandera kita selama 45 menit dan kami juga tidak tahu apa maksud dan tujuan KKSB ke kampung itu. Kami semua para guru ditodong menggunakan senjata api di kepala,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa antara laki-laki dan perempuan dipisahkan. “Para sandera perempuan disiksa dengan cara dipukul, ditendang serta kelompok KKSB juga melakukan pelecehan seksual sehingga menimbulkan luka memar di wajah dan efek trauma psikologis ,” jelasnya lagi.

Setelah 45 menit menyandera, KKSB tersebut pergi dengan membawa 10 buah HP, 4 buah Laptop, sebagian bahan makanan dan pakaian para sandera. “Mereka semua merampas barang-barang kami, mereka berjumlah kurang lebih 20 orang dengan membawa senjata api dan senjata tajam dan kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ucapnya lagi.

Adapun guru yang mengajar di SD Jagamin Eustakhius Lefteu juga menjelaskan keadaan guru yang mengajar di kampung Jagamin, bahwa keadaan guru disana dalam keadaan sehat. “Guru yang mengajar di SD jagamin merasa ketakutan dengan keberadaan KKSB itu, syukurnya tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh kelompok itu kepada para guru di Jagamin,” jelasnya.

Para guru ini mengalami trauma yang sangat dalam ditambah lagi mereka bersedih karena beberapa minggu lagi anak-anak SD di Aroanop dan Jagamin akan melaksanakan ujian, tetapi para guru ini harus meninggalkan anak-anak sekolah karena harus menjalani perawatan akibat serangan yang dilakukan KKSB.

Tekad para guru ini masih besar untuk mengajar anak-anak di SD Aroanop dan Jagamin karena para guru menginginkan anak-anak sekolah disana memiliki ilmu untuk memajukan Papua. Perlu diketahui bahwa para guru ini merupakan guru kontrak dan guru PKL dari salah satu Universitas di Papua.


Sumber :https://www.liputan6.com/regional/re...-yang-dianiaya
0
795
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan