Kaskus

News

Dejavu.CucudAvatar border
TS
Dejavu.Cucud
SBY: Saya Bukan Pemimpin yang Mudah Berjanji dan Obral Janji
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan jika dirinya bukanlah pemimpin yang mudah berjanji.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut dikatakan SBY dalam acara 'Temu Kader dan Silahurahmi Tokoh Masyarakat Se-Kabupaten Serang, Banten' dan diunggah oleh Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat pada Minggu (22/4/2018).

Selain itu, SBY juga mengungkapkan apabila dirinya bukanlah pemimpin yang mudah mengobral janji.

Menurut SBY, semakin banyak seseorang berjanji, maka semakin banyak pula yang tak bisa dipenuhi.

SBY kemudian meminta semua pihak untuk menunggu visi dan misi Partai Demokrat saat masa kampanye.

@LawanPoLitikJKW: “Saya bukan pemimpin yang mudah berjanji, bukan pemimpin yg obral janji.

Karena semakin banyak janji, semakin banyak yg tak bisa dipenuhi.

Karena itu tunggu nanti Visi Misi Partai Demokrat disampaikan stlh masa kampanye tiba.” -SBY Di Kab Serang

#SBYTourDeBanten
@Demokrat_TV

Dalam acara tersebut, Ferdinand Hutahaean mengatakan jika banyak warga yang mengeluhkan kriminalisasi ulama dan Tenaga Kerja Asing.

@LawanPoLitikJKW: Temu Kader dan Silaturahmi dengan Masyarakat di Kabupaten Serang Banten.

Banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang Ulama yang di kriminalisasi dan juga mengeluhkan Tenaga Kerja Asing serta mengeluh ttg ekonomi.

Akun @renandabachtar juga mengutip omongan SBY dalam acara itu.

SBY mengatakan jika pemimpin datang dan pergi, yang terpenting negara adil dan rakyat sejahtera.

@renandabachtar: SBY: Pemimpin datang & pergi, itu keniscayaan.

Tapi siapapun yg datang ganti memimpin: YANG PENTING NEGARA ADIL & RAKYAT MAKIN SEJAHTERA.

(Apakah saat ini sudah berjalan/terwujud spt itu? Kita yg bisa menjawab)

#TemuKaderDanSilaturahimTokohMasyKabSerang
#SBYTourDeBanten

Diketahui, SBY telah mengunjungi beberapa daerah, teramsuk di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Banten.

Menurut SBY, rata-rata mayoritas memohon agar jika Demokrat memimpin lagi, ekonomi rakyat lebih dihidupkan.

SBY mengatakan jika rakyat saat ini kewalahan.

@renandabachtar: SBY: Sdh 36 kab & kota yg sy datangi di Jabar, Jatim, Jateng, DIY & Banten.

Mayoritas rakyat memohon agar jika Partai Demokrat bsk bs memimpin lagi:
SEMUA PROGRAM PRO RAKYAT SBY TOLONG DIHIDUPKAN LG, BANGKITKAN LG EKONOMI KITA! RAKYAT SUDAH KEWALAHAN SAAT INI.

Dalam kunjungannya ke Banten, SBY juga mengatakan jika subsidi bukan sesuatu yang datang dari langit.

Ia pun saat ini meski sudah bukan lagi presiden, tetapi memiliki kewajiban untuk membantu masyarakat.

@renandabachtar: SBY: Subsidi bkn sesuatu yg datang dr langit.

Subsidi yg dulu sy lakukan adalah hasil turun langsung, melihat, berbicara & bertukar pikiran dgn rakyat.

Apa yg jd kendala, apa yg mrk butuhkan, brp nilainya, spt apa cara penyalurannya, siapa yg berhak menerima dll
#SBYTourDeBanten

@renandabachtar: SBY: Sekalipun sy sdh pensiun, sy hrs tetap bantu rakyat, dengarkan rakyat, cari tahu apa keluhan/masalahnya,

dan tentu saja coba carikan solusinya, lewat wakil2 Partai Demokrat di DPR RI, DPRD & saluran2 lain yg memungkinkan
#SilaturahmiSBYDgnNelayanPandeglang
#SBYTourDeBanten

Sementara itu, berikut postingan lain dari akun @RinduSBY yang mengunggah beberapa kunjungan SBY di Banten.

"Ribuan nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, mengeluhkan beratnya beban hidup yang tengah mereka alami kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Harapan mereka, Presiden RI ke-6 itu bisa menjadi penyambung lidah untuk mengetuk hati pemerintah supaya lebih peduli akan nasib mereka.

“Pak SBY, coba caranya gimana ini, harga sembako semakin mahal.
Beras mahal, minyak mahal, sayur mahal, daging mahal, gas LPG naik, listrik naik, aduh Pak gimana,” ujar Yati kepada SBY yang sedang melakukan lawatan dalam rangka Tour de Banten, Sabtu (21/4/2018).

Hal senada juga disampaikan Muhammad Tobi’i. Ia mengeluhkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik, tapi ketersediannya pun langka.

Rakyat miskin juga tidak mendapat insentif akan kenaikan itu.

“Zaman Pak SBY, BBM naik tapi stok selalu ada. Kami rakyat kecil juga dapat bantuan langsung tunai (BLT).

Tapi sekarang tidak. BBM naik kami menderita, jarang ke laut karena tak punya biaya,” ungkapnya.

Menurutnya, penghasilan nelayan tidak berimbang dengan biaya modal yang dikeluarkan.

Akibatnya, kemaren bisa melaut, hari ini terpaksa gantung jaring.

Kondisi itu membuat banyak nelayan yang terbelit utang kepada rentenir.

Nelayan lainnya, Untung Nuridin, menyalahkan kebijakan pemerintah yang menyebabkan kondisi seperti ini terjadi.

Pasalnya, banyak program permodalan yang dulu sangat membantu mereka, kini dihentikan begitu saja.

Menurutnya, pada era SBY ada banyak program permodalan, seperti simpan pinjam PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri.

Selain itu juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), pinjaman dengan proses mudah dan bunga rendah.

"Kini program-program itu tidak ada lagi.

Jujur saja Pak, beberapa bulan kemaren, sebagian kami banyak yang tak melaut, sehingga kekurangan makan.

Kami mohon, Bapak sebagai mantan presiden, pasti satu kata dari Bapak akan ditanggapi oleh pemerintah,” pintanya.

Mendengar keluhan itu, SBY berjanji akan menyampaikan harapan tersebut kepada pemerintah. “Ini sudah tugas saya.

Meski sudah pensiun, tapi secara moral saya akan tetap membantu rakyat,” kata dia.

Itulah alasannya, kata SBY, ia bersama Partai Demokrat selalu berkunjung ke daerah-daerah, mendengar aspirasi rakyat.

Dengan begitu ia bisa memberi masukan yang tepat kepada pemerintah untuk dilakukan perbaikan.

'Sudah kewajiban pemerintah pula untuk membantu rakyatnya yang sedang susah. Karena itu saya memohon, tolong bantu rakyat, jangan malu berikan subsidi, BLT, agar daya beli mereka bisa naik lagi,' harap SBY".

sumber
jokohadiningratAvatar border
jokohadiningrat memberi reputasi
1
2K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan