- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dolar Singapura Makin Mahal, Dari Rp 10.143 Jadi Rp 10.543


TS
mau.mau.lah
Dolar Singapura Makin Mahal, Dari Rp 10.143 Jadi Rp 10.543
Quote:

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura pada perdagangan siang ini kembali mencetak sejarah pelemahan baru. Pelemahan yang terjadi pada rupiah hingga saat ini, tidak lepas dari arah kebijakan otoritas moneter masing-masing negara yang berbeda.
Pada Senin (23/04/2018) pukul 13:00 WIB, dolar Singapura (SG$) dibanderol Rp 10.543,49. Rupiah melemah 0,02% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Sementara secara year-to-date (YTD), rupiah sudah terdepresiasi terhadap dolar Singapura hingga mencapai 3,94% dari awal tahun. Di awal tahun, dolar Singapura tercatat di angka Rp 10.143,57. Kemudian di hari ini (23/04/2018) dolar Singapura tercatat di angka Rp 10.543,59

Keperkasaan dolar Singapura memang tidak terhindarkan sejak Monetary Authority of Singapore (MAS) memutuskan untuk mengetatkan kebijakan moneternya pada dua pekan lalu. Pengetatan moneter ini merupakan yang pertama dilakukan oleh MAS sejak enam tahun terakhir.
Akhir pekan lalu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) memutuskan untuk mengetatkan kebijakan moneter. Ini merupakan pengetatan pertama dalam enam tahun.
Otoritas moneter negara kota itu sedikit meningkatkan slope atau rentang pergerakan dolar Singapura dari yang sebelumnya 0%. Sementara lebar dan titik tengah dari rentang tersebut akan dipertahankan.
MAS mengelola kebijakan moneter melalui pengendalian nilai tukar, bukan dengan suku bunga acuan. Hal ini dilakukan dengan cara membiarkan dolar Singapura naik dan turun terhadap mata uang negara rekan dagang utamanya dalam satu rentang pergerakan dolar yang tidak dipublikasikan kepada pelaku pasar.
Hal ini berdampak kepada pasokan dolar Singapura yang semakin berkurang, sehingga membuat nilainya semakin mahal dan mengakibatkan mata uang negara kawasan seperti rupiah terkena imbasnya.
Sementara Bank Indonesia (BI) justru tidak menerapkan kebijakan moneter searah dengan yang dilakukan oleh MAS. BI memilih untuk menerapkan kebijakan moneter netral dengan menahan tingkat suku bunga acuannya. Pada kamis lalu, BI memutuskan untuk menahan BI-7 Days Reverse Repo Rate di kisaran 4,25%.
Keputusan BI menahan tingkat suku bunga acuan untuk kesekian kalinya, dilakukan di tengah kebijakan otoritas moneter di negara lain, termasuk Singapura, yang cenderung melakukan pengetatan.
Kondisi ini membuat rupiah semakin tidak berdaya terhadap dolar Singapura, dan terus mencetak rekor pelemahan tertinggi sepanjang sejarah. (alf/wed)
https://www.cnbcindonesia.com/market...-jadi-rp-10543
Diubah oleh mau.mau.lah 23-04-2018 15:15
0
1.3K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan