Dia adalah perempuan yang sudah sejak lama aku kagumi. Terhitung sembilan tahun dari awal aku melihatnya. Ketika itu aku bertemu dengannya dalam satu sekolah. Suka lebih tepatnya bukan kagum, karena aku belum tau apa yang bisa dia lakukan. Aku menyukai senyumnya, giginya yang rapi, senyumnya yang lebar. Keinginanku untuk mengenal lebih jauh aku urungkan setelah aku tau dia adalah adik dari seorang laki-laki yang aku segani. Entah mengapa setelah tau hal itu ada perasaan takut berlebih untuk sekedar mengenalnya padahal aku juga tidak begitu mengenal kakaknya. Yang aku tau hanyalah kakaknya adalah seorang yang suka berada dilintasan drag bike, dan sebenarnya itupun hanya sebagai penonton. Mungkin saat itu aku masih belum memiliki keberanian.

Satu tahun berjalan aku sudah tidak memikirkan untuk mengenalnya lebih jauh, dua tahun, tiga tahun aku bahkan sudah tidak mengenalnya. Sampai lulus ujian SMA pun aku sudah tidak pernah berjumpa dengannya atau bahkan sekedar melihat. Satu tahun berlalu kami memilih jalan masing-masing, kami sama sama menjadi mahasiswa di Universitas berbeda tetapi masih dalam satu kota.

Tanpa disadari akhirnya aku berani menyentuh hidupnya lagi, kali ini menggunakan aplikasi chatting BBM pada waktu itu yang sedang booming. Sekian lama aku chatting, aku membuat kesepakatan untuk bertemu dengannya, tetapi pada saat itu entah mengapa lagi lagi aku menghilang dari hidupnya, aku pergi meninggalkannya dengan sebuah kesepakatan yang belum bisa aku tepati.

Hari berlalu, minggu berlalu, bulan bahkan tahunpun berlalu aku sudah tidak ingat dengan hal itu. Aku sudah tidak mencari tahu lagi keberadaannya, keadannya, bahkan dia seperti apa aku sudah tidak ingat. Enam tahun berlalu, tanpa disadari aku kembali berjumpa dengannya dan kali ini benar benar tak terduga. Ketika itu aku sedang menikmati waktu istirahatku sambil membuka media sosial, aku buka notifikasi dan aku kaget, ternyata dia mengikuti akunku, dia yang sembilan tahun lalu aku kagumi, aku sukai kembali datang.

Kemudian rasa ingin tahuku kembali muncul, aku menanyakan kabar dan bagaimana kehidupannya saat ini. Mungkin keberuntungan masih berpihak padaku, ternyata dia masih lajang dan masih single. Perasaan minder kembali muncul dibenakku, alasannya adalah dia sudah menyelesaikan studinya sedangkan aku masih berkutat dengan tugas akhir. Kemudian aku meminta kontak yang bisa dihubungi, dengan alasan jarang menggunakan sosial media ternyata dia menyetujui.

Hari berlalu dengan chatting, telfon, bahkan video call.  Setiap hari, sewajarnya orang yang sedang kasmaran. Pada satu kesempatan, dia bercerita tentang perasaan yang dulu pernah ada. Ternyata dia menungguku, menunggu perjumpaan yang pernah kami sepakati diposisi itu aku merasa bersalah karena menghilang tanpa kabar. Dia bercerita tentang sedikit harapan yang pernah aku berikan dan dia merasa kehilangan setelah aku pergi tanpa kabar.

Semakin hari semakin dekat dan rasa sayang mulai tumbuh di hati masing masing. Sampai akhirnya ada kesempatan untukku berjumpa dengannya, ngobrol dengannya di dunia nyata. Aku sempat khawatir ketika itu, aku takut dia berubah setelah pertemuan itu. Namun kekhawatiranku sirna, ternayata dia sama sekali tidak berubah dan bahkan semakin dekat.....


to be continued.......

maaf gan kalau tulisannya acak adul. 
silahkan dibully gan.