Kaskus

News

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Fadli Zon Sebut Gerindra Terima Syarat dari PKS untuk Koalisi
Fadli Zon Sebut Gerindra Terima Syarat dari PKS untuk Koalisi

Rabu, 18 April 2018 09:06 WIB

Fadli Zon Sebut Gerindra Terima Syarat dari PKS untuk Koalisi
Ketua Badan Komunikasi Gerindra Fadli Zon (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan keterangan kepada media disela acara Temu Koordinasi pengurus Badan Komunikasi Gerindra di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, 20 Maret 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan pihaknya siap menerima syarat apa pun yang diajukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi pada pemilihan presiden 2019.

Menurut Fadli, syarat tersebut termasuk mengenai calon wakil presiden yang disodorkan PKS untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hanya, Fadli mengaku, hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai siapa calon terkuat untuk mendampingi Prabowo dari sembilan nama yang diajukan PKS.


Fadli mengatakan sembilan nama yang diajukan tersebut memiliki kredibilitas yang bagus. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan Anies Matta merupakan orang terkuat di antara sembilan nama itu karena memiliki kekuatan untuk menggerakkan massa pemilih di pemilu nantinya.


"Mengenai siapa orangnya, belum dibicarakan," ujar Fadli, Selasa, 17 April 2018.

Lebih jauh, Fadli mengatakan, kalau berkoalisi dengan PKS, pihaknya harus menerima apa pun yang diajukan PKS. Namun, kalau ada parpol koalisi lain, tinggal dibicarakan bertiga.


Menurut Fadli, keputusan akhir bergantung pada dinamika politik di detik-detik akhir pendaftaran capres-cawapres nanti.


"Kita lihat nanti. Namanya dinamika itu bergantung pada elektabilitas, akseptabilitas,” kata Fadli Zon.


Kalau koalisi hanya terdiri atas dua partai, akan mudah menentukan pasangan capres-cawapres. Kalau tiga partai atau lebih, tentu akan lebih banyak dialog.


Sebelumnya, PKS menyatakan siap berkoalisi dengan Gerindra, yang mencalonkan Prabowo sebagai presiden.
Presiden PKS Sohibul Iman memberikan syarat agar cawapres Prabowo harus salah satu nama dari sembilan kandidat PKS.


Diketahui sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden dari PKS itu antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS, Anis Matta, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, juga Sohibul Iman

https://nasional.tempo.co/read/10806...-untuk-koalisi

Ada Perjanjian Tertulis Cawapres Prabowo Harus dari PKS
Rabu 18 April 2018, 15:26 WIB


Fadli Zon Sebut Gerindra Terima Syarat dari PKS untuk KoalisiIlustrasi koalisi PKS-Gerindra. (Luthfi/detikcom)

Jakarta - Waketum Gerindra Fadli Zon membenarkan kabar mengenai letter of agreement atau kesepakatan tertulis antara Gerindra dan PKS untuk posisi cawapres Prabowo Subianto. Cawapres Prabowo haruslah tokoh usulan PKS.

"Saya sendiri belum lihat (suratnya). Saya dengar ada, nggak masalah. Isinya (kesepakatan cawapres) dari PKS atau di-endorse PKS, nanti duduk kan, kalau ada yang baru lagi nanti duduk bersama lagi," kata Fadli di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Meski begitu, ia menuturkan, surat tersebut tidak bertujuan mengikat satu sama lain. Ia melanjutkan keputusan mengenai posisi cawapres yang akan mendampingi Prabowo akan dibahas bersama dengan partai koalisi lainnya.
Fadli Zon Sebut Gerindra Terima Syarat dari PKS untuk Koalisi
"Nggak ikat satu sama lain, nanti didudukkan bersama. Pokoknya akan didudukkan bersama, membuat konfigurasi. Nanti didudukkan bersama PKS dan PAN," ujar Wakil Ketua DPR RI tersebut.

Fadli mengatakan Gerindra tidak akan mengkhianati komitmen yang sudah terbentuk. Namun memang belum ada pembahasan final soal pendamping Prabowo.

"Gerindra nggak akan khianati, selalu komitmen sejak lama. Belum berbicara nama dari PKS atau siapa pun nanti yang di-endorse PKS, masih luas. Gerindra tak merasa keberatan dengan surat itu, bagus-bagus saja," sebutnya.

Presiden PKS Sohibul Iman pun mengharuskan cawapres Prabowo berasal dari PKS bila ingin koalisi dengan Gerindra terjadi.

https://news.detik.com/berita/397787...harus-dari-pks

Bukan Anis Matta, PKS Tawarkan Aher Jadi Cawapres Prabowo
19 April 2018 - 09:50

SULSELSATU.com, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyodorkan nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Hal ini jelas memperkecil kans mantan Presiden Anis Matta yang juga santer dikabarkan akan ditawarkan ke Prabowo sebagai cawapres.


“Kita persilakan teman-teman Gerindra untuk pertimbangkan dan kaji dengan survei mereka. Kalau menurut teman-teman Gerindra, dari PKS memang Kang Aher yang paling besar dukungan publiknya untuk kemenangan pilpres maka kemudian kita bicarakan lebih lanjut dengan Majelis Syuro PKS untuk diputuskan secara resmi oleh Majelis Syuro PKS dari 9 nama menjadi 1 nama,” kata Ketua DPP PKS Almuzammil Yusuf seperti dikutip dari detikcom, Kamis (19/4/2018).


Ia pun menyebut Aher mendapat suara tertinggi dalam suvei internal PKS. Menurutnya, penentuan cawapres harus segera dilaksanakan agar waktu sosialisasi lebih panjang.

“Betul Pak Aher dari 9 capres atau cawapres PKS memang mendapat suara dukungan terbesar dari fungsionaris dan kader PKS,” ucapnya.


“(Penentuan cawapres Prabowo) lebih cepat lebih baik. Agar waktu sosialisasi capres lebih panjang,” sambungnya.

Sementara, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan 9 nama yang ada dari internal partainya layak sebagai cawapres Prabowo dan akan dikerucutkan lewat musyawarah.

“Semua 9 kader layak mendampingi pak Prabowo. Musyawarah bersama yang akan memutuskan siapa yang mendampingi Pak Prabowo,” ucap Mardani.

Selain itu Mardani juga menyatakan nama-nama yang ada punya keunggulan masing-masing. Ia mencontohkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang punya basis massa di Jabar. Ia juga mencontohkan eks Presiden PKS Anis Matta yang disebutnya kuat di luar Jawa.


“Kang Aher kuat di Jabar. Tapi ustaz Hidayat Nurwahid punya dukungan kuat di Jateng dan Jatim dua wilayah yang Pak Prabowo kalah di 2014. Pak Sohibul Iman Presiden PKS saat ini dicintai kader yang militan. Ustaz Salim Segaf Al Jufri berpengalaman dan kuat di luar Jawa seperti juga ustaz Anis Matta. Pak Tifatul dan Pak Irwan Prayitno punya basis di Sumatera. Bang Muzammil muda dan berintegritas. Semua layak dampingi Pak Prabowo,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut Aher menjadi kandidat dengan suara terbanyak. Total ada sembilan nama kandidat capres/cawapres PKS, termasuk HNW.


“Ya kalau di PKS kan objektifnya dari sembilan nama itu, suara terbanyak adalah Pak Aher,” ujar HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018) lalu.


“Sembilan nama itu kan hasil pemilihan internal PKS, nomor satu Pak Aher, nomor dua saya, nomor tiga Pak Anis Matta, nomor empat Pak Irwan Prayitno, nomor lima Shohibul Iman, dan seterusnya sampai nomor sembilan,” kata HNW.

https://www.sulselsatu.com/2018/04/1...s-prabowo.html

Reaksi Ahmad Heryawan Kala Namanya Terkuat Jadi Cawapres PKS
Rabu, 18 April 2018 10:11 WIB



Fadli Zon Sebut Gerindra Terima Syarat dari PKS untuk Koalisi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong para pengembang dan institusi keuangan membangunan perumahan bersubsidi di wilayah Jawa Barat, untuk menyukseskan progam satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widido pada April 2015 silam. (Foto: Dok. Pemprov Jawa Barat)

TEMPO.CO, BANDUNG-  Apa reaksi Ahmad Heryawan ketika ditanya wartawan soal namanya masuk peringkat tertinggi sebagai calon wakil presiden dalam Pemilu PKS? Ditemui Tempo di Bandung, Selasa 17 April 2018, Ahmad Heryawan memilih berhati-hati bicara.


Menurut Gubernur Jawa Barat ini, dirinya masih fokus untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubenur Jawa Barat saat disinggung tentang kemungkinan dirinya dicalonkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden di kontestasi Pilpres 2019 mendatang.


"Saya masih punya tugas sebagai gubernur sampai 13 Juni (2019) kan harus dituntaskan dulu jadi Gubernur kan. Jadi ya biasa-biasa saja karena saya harus menyelesaikan tugas saya sebagai gubernur," kata Ahmad di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 17 April 2018.


Seperti diketahui, hasil pemilu internal PKS beberapa waktu lalu, nama Ahmad Heryawan menjadi yang terkuat untuk dicalonkan kubu PKS. Aher--sapaan Ahmad, mengalahkan beberapa nama petinggi PKS seperti Anis Matta, Hidayat Nur Wahid ataupun Sohibul Iman dalam pemilu internal itu.


Aher pun mengaku belum ada persiapan untuk melanjutkan karir politiknya ke tingkat yang lebih tinggi. Dia mengaku masih akan fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubenur Jawa Barat hingga 13 Juni 2018 mendatang. "Ya kita tunggu saja, mengalir aja lah," katanya.

"Saya kira ngalir saja lah ya kan tadi baru pemberitaan media ya harus ada langkah-langkah macam-macam, jadi tenang aja," ucapnya.


Aher baru akan mau menanggapi ihwal keputusan dirinya maju atau tidak di kancah pilpres 2019 nanti. "Belum ada keputusan, mungkin setelah itu (masa jabatan Aher berakhir) saya bisa lebih leluasa berpikir," ujarnya.
"Semuanya masih proses yang pak Prabowo masih proses pemilihan Capres dan Cawapres masih proses. Ikuti aja prosesnya. Kita serahkan pada aliran air supaya ngalir terus," kata Ahmad Heryawan
https://nasional.tempo.co/read/10806...i-cawapres-pks



-----------------------------

Pilpres 2019 yad itu adalah perebutan suara pemilih di pulau Jawa. Siapa yang bisa memenangi suara di pulau Jawa (yang jumlahnya hampir 70% dari suara nasional itu) maka Capres ybs kemungkinan besar akan menjadi RI-1 untuk periode 2019-2014 nanti. Dan lumbung  suara itu ada di 3 provinsi besar, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk Jawa Barat, kayaknya karena etnisnya bukan suku jawa tapi Sunda, maka kehadiran Aher yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Barat sampai 2 kali berturut-turut, tentu dia punya kharisma tersendiri. Dalam Pilkada Gubrnur Jawa Barat tahun 2013 lalu, dia menang dengan meraih jumlah suara cukup besar yaitu sekitar menang dengan perolehan  6.515.313 suara sah atau 32,39 persen.

Bila Pilpres 2019 yad Prabowo akhirnya memasang nama Aher ini sebagai cawapres, diyakini sekali pemiih Jawa Barat yang jumlahnya mencapai 32,5 juta pemilih (ini angka DPT tahun 2013 lalu dan tentu 2019 yad akan lebih besar lagi), diduga kuat akan berbondong-bondong memilihnya (terutama pemilih yang beretnis Sunda) semata-mata karena merasa ada kedekanan etnis dengan sang Cawapres itu. Jadi memasang Aher bukan "kartu mati" bagi Prabowo.
0
1.6K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan