Kaskus

News

FaizalamAvatar border
TS
Faizalam
Bela Negara, Wantannas dan Persatuan Bangsa
Indonesia adalah negara besar. Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipandang sebagai negara besar yang memiliki potensi pertahanan yang disegani di negara-negara kawasan. Apalagi di era Menhan Ryamizard negara-negara kawasan Indo-Pasifik telah menguatkan kerjasama bilateral yang semakin kokoh.

Kerjasama tersebut tentunya dapat meningkatkan potensi negara-negara kawasan untuk dapat meningkatkan kerjasama tersebut. Karena itulah pentingnya Indonesia di negara-negara kawasan guna menangkal berbagai macam ancaman terhadap bangsa dan kawasan Indo-Pasifik.

Menurut Menhan Ryamizard, Indonesia memandang perlunya negara-negara kawasan Indo-Pasifik untuk bersama-sama membesarkan persamaan yang ada dan juga bersama-sama mengecilkan perbedaan, karena dapat melemahkan hubungan persaudaraan. Dengan kebersamaan, kata Ryamizard, akan lebih memperkuat persaudaaraan dan kerjasama yang ada, sejalan dengan the spirit of asean dan spirit of asean plus.Sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan setiap persoalan dan perbedaan yang ada dengan semangat perdamaian dan persatuan.

Menhan mengatakan, sebagai bangsa yang berada di kawasan, ASEAN memiliki prinsip dasar dan tujuan hidup yang sama sebagai manusia yaitu keinginan untuk mewujudkan kawasan yang damai, aman dan sejahtera.
Komitmen dan budaya ASEAN yang juga dikenal dengan “ASEAN Way” ini juga menjadi fondasi utama didalam membangun kerjasama pertahanan sekaligus sebagai arah utama didalam mengkalibrasi ulang arsitektur keamanan demi terwujudnya kawasan yang stabil, aman dan damai.

Hal harus diantisipasi saat ini adalah beberapa ancaman nyata yang bersifat lebih dinamis dan multi dimensional. Baik berbentuk fisik maupun nonfisik yang dapat muncul dari dalam atau dari luar suatu negara seperti terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian sumber daya alam dan mineral serta penyelundupan bersenjata, wabah penyakit, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, perang siber dan intelijen.

Dalam era perkembangan modernisasi dan globalisasi ini, disamping ancaman-ancaman berbentuk fisik seperti sebagaimana yang saya sebutkan diatas, kita juga menghadapi ancaman Non-Fisik yang relatif lebih besar khususnya ancaman yang pada gilirannya dapat mengancam keutuhan dan persatuan Kawasan.

Menurut Menhan Ryamizard, ancaman dan tantangan tersebut berupa kekuatan “soft power” yang berupaya untuk merusak “mindset” masyarakat di kawasan, yang saat ini populer dengan istilah proxy war yaitu suatu bentuk perang jenis baru yang mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan tujuan untuk membelokkan pemahaman dan perilaku masyarakat agar mengikuti kehendak dari aktor yang berada dibalik layar tersebut. 

Pada 16-17 April lalu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, menghadiri “The 5th Putra Jaya Forum” di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada kesempatan tersebut, Menhan Ryamizard menyampaikan tema tenatng : “Regional Security Crescendos and its Implication on Stability (keamanan kawasan regional Crescendos dan implikasinya terhadap stabilitas)”, pada sesi pertama plenary ini.

0
507
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan