- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menristek Dikti: Banyak Dosen Asing di RI Berasal dari China


TS
soekirmandia
Menristek Dikti: Banyak Dosen Asing di RI Berasal dari China
Menristek Dikti:
Banyak Dosen Asing di RI Berasal dari China
Senin 09 April 2018 - 21:37

Menristekdikti, Mohamad Nasir. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
[ltr]Tenaga kerja asing (TKA) yang menjadi dosen di Indonesia mayoritas berasal dari China. Pemerintah berencana akan menambah lagi jumlah dosen yang berasal dari China. Menristek Dikti M. Nasir menjelaskan jumlah dosen asing dari China jumlahnya lebih banyak dari Jepang.[/ltr]
[ltr]"Kemarin China 550, saya minta tambahan lagi. Jepang tidak terlalu banyak, paling banyak itu China," kata M. Nasir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/4).[/ltr]
[ltr]Kementeriannya kini tengah mengkaji peraturan menteri soal kebijakan tenaga kerja asing (TKA) yang akan menjadi dosen tetap di Indonesia. Permen ini merupakan aturan turunan setelah penerbitan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.[/ltr]
[ltr]Nasir mengatakan pihaknya terus rapat untuk membahas lama waktu TKA bisa bekerja di Indonesia. Ia belum memutuskan secara pasti lama mengajar dosen tersebut, karena saat ini masih dalam tahap pembahasan di kementeriannya.[/ltr]
[ltr]"Ini regulasi kan baru. Bagaimana teknisnya, bagaimana keimigrasian, jangan sampai yang masuk ke keimigrasian masih sulit. Kalau itu sulit masalah lagi," ujarnya.[/ltr]
[ltr]"Tujuannya kalau enggak dua tahun ya tiga tahun. Untuk stay di sini, artinya bisa stay 2-3 tahun kayak di luar negeri," tambah M. Nasir.[/ltr]
[ltr]Pemerintah akan memprioritaskan dosen yang menguasai bidang ilmu pengetahuan, teknik, teknologi hingga matematika (STEM). Sejumlah orang asing pun menyatakan diri berminat mengajar di universitas di Indonesia.[/ltr]
https://kumparan.com/@kumparannews/menristek-dikti-banyak-dosen-asing-di-ri-berasal-dari-china
Kemenristekdikti Berencana Datangkan 200 Dosen Asing ke Indonesia
Senin 16 April 2018 - 17:17

Menristek Dikti Mohamad Nasir (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
[ltr]Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) segera mendatangkan 200 dosen asing untuk mengajar di Indonesia. Mereka akan diberdayakan untuk menggenjot pengembangan bidang ekonomi berbasis digital.[/ltr]
[ltr]Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, keberadaan pengajar asal luar negeri di Indonesia masih minim. Sedangkan pengajar dalam negeri telah banyak yang mengajar di sejumlah negara. [/ltr]
[ltr]"Untuk dosen luar kita baru sedikit sekali sekitar 30, kita kemarin datang ke China ternyata orang Indonesia ngajar di China sudah ada, di Inggris, Malaysia orang Indonesia juga sudah ada yang mengajar," kata Nasir seusai mengisi kuliah umum di UIN Syarif Hidayatulah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/4). [/ltr]
[ltr]"Terus gimana giliran mereka ke Indonesia? Lah kita belum ada," imbuhnya. [/ltr]
[ltr]Nasir melanjutkan, 200 dosen ini akan mengajar mata kuliah yang berbasis sains dan teknologi. Sebab, menurutnya bidang tersebut sangat strategis untuk mendorong kemajuan ekonomi berbasis teknologi.[/ltr]
[ltr]"Saya fokuskan bidangnya di sains dan teknologi. Kami ingin menggerakan ekonomi ke depan berbasis ekonomi teknologi dan sains," terangnya. [/ltr]
[ltr]Ia menambahkan, 200 dosen itu sebenarnya belum mencukup kebutuhan dosen luar negeri yang diharapkan. Namun pihaknya terkendala anggaran untuk mendatangkan dosen asing lebih banyak. [/ltr]
[ltr]Tapi, Nasir tidak menyebutkan kapan dan berapa anggaran yang disiapkan untuk mendatangkan dosen asing tersebut. Begitu juga dengan penyebaran dosen asing ini ke sejumlah universitas yang ada di Indonesia.[/ltr]
[ltr]"200 sebenarnya sangat kurang tapi kita punya budget ya segitu. Nanti kita lihat pemetaan dan kebutuhannya di masing-masing perguruan tinggi," pungkasnya.[/ltr]
https://kumparan.com/@kumparannews/kemenristekdikti-berencana-datangkan-200-dosen-asing-ke-indonesia
Datangkan 200 Dosen Asing, Gaji Hingga Rp 65 Juta
Kamis, 19 April 2018 – 17:21 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Butuh dana besar untuk mendatangkan 200 dosen asing yang akan mendidik mahasiswa Indonesia di berbagai perguruan tinggi.
Menurut Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ali Ghufron Mukti, pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp 200 miliar untuk 200 dosen asing itu.
Dana tersebut meliputi biaya akomodasi, gaji dosen asing, dan lainnya. Untuk satu dosen asing, pemerintah memberikan gaji dengan hingga USD 5000 atau Rp 65 juta (kurs USD 1= Rp 13 ribu).
"Tapi itu tergantung usulan proposal masing-masing perguruan tinggi yang menawarkan dosen asing mengajar di kampusnya. Banyak juga dosen asing yang enggak mau dibayar kok," ujar Dirjen Ali Ghufron dalam diskusi pendidikan di Jakarta, Kamis (19/4).
Dia pun menepis akan adanya kesenjangan antara dosen lokal dan asing. Sebab, dosen lokal sudah memahami kalau pengajar asing dibayar tinggi adalah wajar.
"Dosen kita ada 277 ribu, sedangkan dosen asing yang akan didatangkan hanya 200 jadi enggak akan mengancam stabilitas pendidikan tinggi," tegasnya.
Pemerintah pun akan memberlakukan syarat yang sangat ketat untuk masuknya dosen asing. Dosennya harus dari perguruan tinggi terakreditasi baik dan punya reputasi internasional. Sedangkan program studi yang akan dimasuki dosen asing hanya pada sains dan teknologi.
https://www.jpnn.com/news/datangkan-...gga-rp-65-juta
----------------------------
Sudah bisa diduga ...

Banyak Dosen Asing di RI Berasal dari China
Senin 09 April 2018 - 21:37

Menristekdikti, Mohamad Nasir. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
[ltr]Tenaga kerja asing (TKA) yang menjadi dosen di Indonesia mayoritas berasal dari China. Pemerintah berencana akan menambah lagi jumlah dosen yang berasal dari China. Menristek Dikti M. Nasir menjelaskan jumlah dosen asing dari China jumlahnya lebih banyak dari Jepang.[/ltr]
[ltr]"Kemarin China 550, saya minta tambahan lagi. Jepang tidak terlalu banyak, paling banyak itu China," kata M. Nasir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/4).[/ltr]
[ltr]Kementeriannya kini tengah mengkaji peraturan menteri soal kebijakan tenaga kerja asing (TKA) yang akan menjadi dosen tetap di Indonesia. Permen ini merupakan aturan turunan setelah penerbitan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.[/ltr]
[ltr]Nasir mengatakan pihaknya terus rapat untuk membahas lama waktu TKA bisa bekerja di Indonesia. Ia belum memutuskan secara pasti lama mengajar dosen tersebut, karena saat ini masih dalam tahap pembahasan di kementeriannya.[/ltr]
[ltr]"Ini regulasi kan baru. Bagaimana teknisnya, bagaimana keimigrasian, jangan sampai yang masuk ke keimigrasian masih sulit. Kalau itu sulit masalah lagi," ujarnya.[/ltr]
[ltr]"Tujuannya kalau enggak dua tahun ya tiga tahun. Untuk stay di sini, artinya bisa stay 2-3 tahun kayak di luar negeri," tambah M. Nasir.[/ltr]
[ltr]Pemerintah akan memprioritaskan dosen yang menguasai bidang ilmu pengetahuan, teknik, teknologi hingga matematika (STEM). Sejumlah orang asing pun menyatakan diri berminat mengajar di universitas di Indonesia.[/ltr]
https://kumparan.com/@kumparannews/menristek-dikti-banyak-dosen-asing-di-ri-berasal-dari-china
Kemenristekdikti Berencana Datangkan 200 Dosen Asing ke Indonesia
Senin 16 April 2018 - 17:17

Menristek Dikti Mohamad Nasir (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
[ltr]Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) segera mendatangkan 200 dosen asing untuk mengajar di Indonesia. Mereka akan diberdayakan untuk menggenjot pengembangan bidang ekonomi berbasis digital.[/ltr]
[ltr]Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, keberadaan pengajar asal luar negeri di Indonesia masih minim. Sedangkan pengajar dalam negeri telah banyak yang mengajar di sejumlah negara. [/ltr]
[ltr]"Untuk dosen luar kita baru sedikit sekali sekitar 30, kita kemarin datang ke China ternyata orang Indonesia ngajar di China sudah ada, di Inggris, Malaysia orang Indonesia juga sudah ada yang mengajar," kata Nasir seusai mengisi kuliah umum di UIN Syarif Hidayatulah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/4). [/ltr]
[ltr]"Terus gimana giliran mereka ke Indonesia? Lah kita belum ada," imbuhnya. [/ltr]
[ltr]Nasir melanjutkan, 200 dosen ini akan mengajar mata kuliah yang berbasis sains dan teknologi. Sebab, menurutnya bidang tersebut sangat strategis untuk mendorong kemajuan ekonomi berbasis teknologi.[/ltr]
[ltr]"Saya fokuskan bidangnya di sains dan teknologi. Kami ingin menggerakan ekonomi ke depan berbasis ekonomi teknologi dan sains," terangnya. [/ltr]
[ltr]Ia menambahkan, 200 dosen itu sebenarnya belum mencukup kebutuhan dosen luar negeri yang diharapkan. Namun pihaknya terkendala anggaran untuk mendatangkan dosen asing lebih banyak. [/ltr]
[ltr]Tapi, Nasir tidak menyebutkan kapan dan berapa anggaran yang disiapkan untuk mendatangkan dosen asing tersebut. Begitu juga dengan penyebaran dosen asing ini ke sejumlah universitas yang ada di Indonesia.[/ltr]
[ltr]"200 sebenarnya sangat kurang tapi kita punya budget ya segitu. Nanti kita lihat pemetaan dan kebutuhannya di masing-masing perguruan tinggi," pungkasnya.[/ltr]
https://kumparan.com/@kumparannews/kemenristekdikti-berencana-datangkan-200-dosen-asing-ke-indonesia
Datangkan 200 Dosen Asing, Gaji Hingga Rp 65 Juta
Kamis, 19 April 2018 – 17:21 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Butuh dana besar untuk mendatangkan 200 dosen asing yang akan mendidik mahasiswa Indonesia di berbagai perguruan tinggi.
Menurut Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ali Ghufron Mukti, pihaknya menyiapkan dana sekitar Rp 200 miliar untuk 200 dosen asing itu.
Dana tersebut meliputi biaya akomodasi, gaji dosen asing, dan lainnya. Untuk satu dosen asing, pemerintah memberikan gaji dengan hingga USD 5000 atau Rp 65 juta (kurs USD 1= Rp 13 ribu).
"Tapi itu tergantung usulan proposal masing-masing perguruan tinggi yang menawarkan dosen asing mengajar di kampusnya. Banyak juga dosen asing yang enggak mau dibayar kok," ujar Dirjen Ali Ghufron dalam diskusi pendidikan di Jakarta, Kamis (19/4).
Dia pun menepis akan adanya kesenjangan antara dosen lokal dan asing. Sebab, dosen lokal sudah memahami kalau pengajar asing dibayar tinggi adalah wajar.
"Dosen kita ada 277 ribu, sedangkan dosen asing yang akan didatangkan hanya 200 jadi enggak akan mengancam stabilitas pendidikan tinggi," tegasnya.
Pemerintah pun akan memberlakukan syarat yang sangat ketat untuk masuknya dosen asing. Dosennya harus dari perguruan tinggi terakreditasi baik dan punya reputasi internasional. Sedangkan program studi yang akan dimasuki dosen asing hanya pada sains dan teknologi.
https://www.jpnn.com/news/datangkan-...gga-rp-65-juta
----------------------------
Sudah bisa diduga ...

0
1.8K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan