- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Melemah, Ini Penjelasan BI


TS
margosa
Rupiah Melemah, Ini Penjelasan BI
Rupiah Melemah, Ini Penjelasan BI
Kompas.com - 20/04/2018, 21:27 WIB Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (19/4/2018). Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (19/4/2018).(KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN) JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indoneia menyatakan, pelemahan rupiah hari ini terjadi karena ada risiko eksternal. Tekanan yang muncul karena adanya dinamika global menjadi salah satu alasannya. "Tekanan yang muncul dinamika global di AS menjadi faktor, menyebar ke semua mata uang emerging (negara-negara berkembang)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, Jumat (20/4/2018). Meskipun demikian, ada pula beberapa hal di dalam negeri yang harus diperhatikan antara lain membesarnya defisit transaksi berjalan pada tahun 2018 dibandingkan pada tahun lalu. Kondisi tersebut disebabkan meningkatnya impor bahan baku dan barang modal. Dody menyebut, melebarnya defisit transaksi berjalan tersebut merupakan konsekuensi ekonomi yang bergerak. Selain itu, ada pula risiko intlasi karena kemungkinan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan. Baca juga: Tutup Pekan, Rupiah Melemah Dekati Level 13.900 Per Dollar AS "Tapi rencana pemerintah tidak menaikkan (harga) BBM bersubsidi juga menjadi salah satu poin menjaga daya beli," tutur Dody. Menurut dia, bank sentral akan terus menjaga agar sasaran inflasi tetap tercapai. Bank sentral memproyeksikan inflasi berada pada level 3,5 plus minus 1 persen pada tahun ini. "Maka kami yakin tidak ada risiko inflasi menjadi sesuatu yang signifikan atau serius," ujar Dody. Untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tak mudah terombang-ambing dengan kondisi eksternal, Dody menyatakan bank sentral terus mengupayakan pendalaman pasar keuangan. Transaksi berjalan pun terus diarahkan untuk surplus, baik dalam transaksi barang atau jasa. "Kemudian adanya local currency settlement. Ini adalah inisiatif yang akan terus kami jalankan," ucap dia. Hari ini nilai tukar rupiah mengalami pelemahan cukup dalam terhadap dollar AS. Data Bloomberg menunjukkan rupiah di pasar spot ditutup pada posisi Rp 13.893 per dollar AS, melemah 108 poin atau 0,78 persen dibandingkan kemarin. Bank Indonesia menjamin rupiah tidak akan bergerak fluktuatif dengan hebat dalam jangka pendek maupun panjang.(Kompas TV)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah Melemah, Ini Penjelasan BI", https://ekonomi.kompas.com/read/2018...-penjelasan-bi.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Erlangga Djumena
DULU WAKTU BANK SENTRAL DIPEGANG BNI 2 ORI SEHARGA 1 GRAM EMAS
SEKARANG BANK SENTRAL DIPEGANG BI 1 GRAM EMAS 600 RIBU RUPIAH
MANTAB JAYA INDON SUPER
Kompas.com - 20/04/2018, 21:27 WIB Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (19/4/2018). Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (19/4/2018).(KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN) JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indoneia menyatakan, pelemahan rupiah hari ini terjadi karena ada risiko eksternal. Tekanan yang muncul karena adanya dinamika global menjadi salah satu alasannya. "Tekanan yang muncul dinamika global di AS menjadi faktor, menyebar ke semua mata uang emerging (negara-negara berkembang)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, Jumat (20/4/2018). Meskipun demikian, ada pula beberapa hal di dalam negeri yang harus diperhatikan antara lain membesarnya defisit transaksi berjalan pada tahun 2018 dibandingkan pada tahun lalu. Kondisi tersebut disebabkan meningkatnya impor bahan baku dan barang modal. Dody menyebut, melebarnya defisit transaksi berjalan tersebut merupakan konsekuensi ekonomi yang bergerak. Selain itu, ada pula risiko intlasi karena kemungkinan harga minyak dunia yang mengalami kenaikan. Baca juga: Tutup Pekan, Rupiah Melemah Dekati Level 13.900 Per Dollar AS "Tapi rencana pemerintah tidak menaikkan (harga) BBM bersubsidi juga menjadi salah satu poin menjaga daya beli," tutur Dody. Menurut dia, bank sentral akan terus menjaga agar sasaran inflasi tetap tercapai. Bank sentral memproyeksikan inflasi berada pada level 3,5 plus minus 1 persen pada tahun ini. "Maka kami yakin tidak ada risiko inflasi menjadi sesuatu yang signifikan atau serius," ujar Dody. Untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tak mudah terombang-ambing dengan kondisi eksternal, Dody menyatakan bank sentral terus mengupayakan pendalaman pasar keuangan. Transaksi berjalan pun terus diarahkan untuk surplus, baik dalam transaksi barang atau jasa. "Kemudian adanya local currency settlement. Ini adalah inisiatif yang akan terus kami jalankan," ucap dia. Hari ini nilai tukar rupiah mengalami pelemahan cukup dalam terhadap dollar AS. Data Bloomberg menunjukkan rupiah di pasar spot ditutup pada posisi Rp 13.893 per dollar AS, melemah 108 poin atau 0,78 persen dibandingkan kemarin. Bank Indonesia menjamin rupiah tidak akan bergerak fluktuatif dengan hebat dalam jangka pendek maupun panjang.(Kompas TV)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah Melemah, Ini Penjelasan BI", https://ekonomi.kompas.com/read/2018...-penjelasan-bi.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Erlangga Djumena
DULU WAKTU BANK SENTRAL DIPEGANG BNI 2 ORI SEHARGA 1 GRAM EMAS
SEKARANG BANK SENTRAL DIPEGANG BI 1 GRAM EMAS 600 RIBU RUPIAH
MANTAB JAYA INDON SUPER
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 12 suara
BI ini kepunyaan swasta atau pemerintah?
Murni swasta [independen makna hakiki bebas memihak ke yang disuka]
67%
Punya pemerintah
33%
0
1.7K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan