- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Personal
Untukmu Dimasa Depan


TS
herkatryafitra
Untukmu Dimasa Depan
Spoiler for VE:
Saat itu, mataku tersadar dan masih terbaring diatas ranjang putih, kupalingkan wajah kearah kanan, kudapati paras yang sangat kukenal sedang pulasnya tertidur, begitu cantik dan rona garis wajahnya, lesung pipitnya, rambut panjangnya, kelopak matanya yang kecil. Sebentar aku terjebak khayal apa lagi didalam pikiranku ini, kubelai perlahan rambutnya terasa nyatanya sontak membuatnya terjaga, lalu menorehkan senyum, ah aku sedang bermimpi
Dengan gemulai dia menarikku dengan gravitasinya sendiri mendarat di dadanya, aku tetap bungkam dan air mata mengalir, aku mencoba menarik diri karena dalam kesadaranku dia adalah temanku bahkan kekasihnya pun teman baikku, namun pelukannya membuyarkan kesadaranku, kubalas memeluknya erat kutumpahkan segala rasa kerinduan yang lama mengendap, kerinduanku pada sosok wanita yang telah lama meninggalkanku yah dialah ibu.
Bersendu sedan pada wanita yang tepat, yang bisa dibilang aku tak pernah melakukannya pada wanita lainnya, setelah cukup bermanjaan denganya, aku segera menyadarkan diri bagaimana bisa kita bisa seperti ini, bukankah kamu menantikan sosok lain yang biasanya bersama, bukan diriku ini, dan bukankah selama ini kita berteman baik, atau jangan bilang rasa kita bertumbuh saat kita berbagi waktu menghadiri undangan pernikahan teman kita waktu itu, kau menumpahkan segala keluh kesahmu didalam mobil saat perjalanan kesana ? Dan aku menanggapi sebatasku. Apakah sesingkat itu ?
Memang pada saat itu diam diam aku memperhatikan lebih dalam sorot matanya yang mulai redup binarnya karena sosok itu mengabaikannya dengan tiba tiba begitu saja, yah hati mana yang tak tergamang dengan perlakuan itu.
Saat itu aku menaruh hati penuh simpati dan berucap seraya doa andaikala diberi karunia menghabiskan sisa umur bersama sosok yang seperti ini, tak ingin ku siakan berbahagia dan berduka bersamanya, kemudian dia tiba tiba bernyanyi dan itu kembali ku pada sadarku dan senyumku , begitu uniknya semesta bergerak.
Kususuri dapur rumah untuk membuat secangkir kopi, dan menikmatinya dengan alunan musik di playlist indie yang kusukai, kutinggalkan dirinya dengan secangkir teh melati meja riasnya sementara dia masih terlihat masih bermanja dengan kasur. Kuambil beberapa buku fiksi menemani pagiku bergulir, sambil kucatatkan ide ide yang mendadak meledak dikepalaku begitu menyenangkan karena ini merupakan hal yang mulai kubiasakan dari sekitar 5 tahun yang lalu, saat aku memutuskan untuk memilih drop out dari kampus, dan kembali belajar apa yang kusenangi, yah melakukan yang disenangi lebih mengasikkan, dukanyapun membara melucuti untuk lebih baik, ketimbang melanjutkan yang sudah tak kuyakini dan kuberi hati, meski orang tuaku sudah sangat berperan penting di dunia pendidikan tempat aku kuliah itu.
Setelah kurasa cukup, aku kembali kekamar mendapatinya, bermanja dan ada rona kecut diwajahnya, yah dia sedikit merasa tersentil karena bukan dia yang menyiapkan sarapan, ah tidak masalah bagiku karena mungkin udah terbiasa sendiri, lalu tiba tiba melebur hidup berdua tak pernah terlintas untuk menyita pikiranku, namun itu lah kenyataan sebuah proses perjalanan, ku tarik sayang pipinya yang berlesung pipit, dan matanya yang hampir tidak terlihat karena sudahlah sipit ditambah baru bangun dari tidurnya.
Kubuka tas gitar akustikku untuk mengistirahtkan otakku yang tidak berhenti menerka kejadiaan ini, kupetikan lagu berjudul Rumah karya Fiersa Besari, tunggu jangan berakhir dulu karena...
Diubah oleh herkatryafitra 18-04-2018 12:23


someshitness memberi reputasi
1
693
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan