- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
35 Tahun Dilarang, Mengapa Kini Bioskop di Arab Saudi Dibuka Lagi?


TS
ferina.
35 Tahun Dilarang, Mengapa Kini Bioskop di Arab Saudi Dibuka Lagi?
35 Tahun Dilarang, Mengapa Kini Bioskop di Arab Saudi Dibuka Lagi? Ternyata Terkait Harga Minyak
Setelah 35 tahun dilarang, mengapa kini pemerinah Arab Saudi membolehkan beroperasinya kembali bioskop di negeri yang dikenal konservatif tersebut?
Seorang editor CNN urusan Timur Tengah, Alan Johnston, memberikan analisisnya. Berikut ulasannya yang dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (19/4/2018).
Film superhero "Black Panther" dipilih untuk apa yang disebut sebagai pemutaran perdana sekaligus peresmian bioskop pertama di ibu kota Riyadh.
Pejabat, diplomat, dan tamu istimewa lainnya diundang dalam acara ini. Tetapi tidak lama lagi, bioskop akan terbuka untuk umum.
Walaupun warga Arab Saudi sudah lama mengonsumsi film Hollywood di rumah, mereka segera akan memiliki kesempatan untuk menikmati malam di bioskop.
Keberadaan bioskop dilarang kembali pada tahun 1980an karena paksaan kelompok konservatif.
Tapi saat ini peran mereka kurang berpengaruh, dan Arab Saudi kini sudah berubah.
Harga minyak kini telah merosot, dan negara kerajaan itu tidak dapat melayani rakyatnya seperti dulu.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman kemudian mengenalkan reformasi ekonomi.
Ini barangkali membuat kehidupan kaum muda Arab Saudi makin sulit.
Tetapi pada saat yang bersamaan, sang putra mahkota mulai mengurangi pembatasan sosial bagi warganya.
Kaum perempuan dijanjikan kebebasan lebih banyak dan akan ada lebih banyak hiburan yang dibuka.
Dan, kembalinya bioskop di Arab Saudi adalah bagian dari proses perubahan itu.
Bagaimanapun, banyak orang Arab Saudi yang bersukacita dengan pembukaan kembali bioskop di negaranya.
Mereka menaruh simpati dengan gebrakan yang dilakukan sang putra mahkota.
Namun demikian, sebagian warga negara itu mengungkapkan kebingungan dengan kebijakan pemerintah yang membolehkan bioskop.
Kelompok konservatif mengatakan film-film Arab yang diputar di negara-negara Arab yang liberal, seperti Mesir, sebagian melanggar nilai agama.
Sebagian ulama konservatif negara itu juga menganggap seni peran dan dunia film bertentangan dengan ajaran Islam.
Tetapi Menteri Informasi Aeab Saudi, Awwad mengatakan pemerintah ingin membuka peluang investasi sebesar-besarnnya dengan melegalkan kembali bioskop.
"Bagi yang ingin menonton film di bioskop, mereka menyambut luar biasa," katanya. "Namun, bagi mereka yang tak ingin nonton film itu juga pilihan mereka."
Keberadaan bioskop ini diharapkan akan menarik potensi keuntungan dari pemasukan dari tiket yang mencapai 1 miliar dolar AS atau setara Rp13,7 triliun.
http://batam.tribunnews.com/2018/04/19/35-tahun-dilarang-mengapa-kini-bioskop-di-arab-saudi-dibuka-lagi-ternyata-terkait-harga-minyak
NGOAHAHAHAHAHAHA

Setelah 35 tahun dilarang, mengapa kini pemerinah Arab Saudi membolehkan beroperasinya kembali bioskop di negeri yang dikenal konservatif tersebut?
Seorang editor CNN urusan Timur Tengah, Alan Johnston, memberikan analisisnya. Berikut ulasannya yang dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (19/4/2018).
Film superhero "Black Panther" dipilih untuk apa yang disebut sebagai pemutaran perdana sekaligus peresmian bioskop pertama di ibu kota Riyadh.
Pejabat, diplomat, dan tamu istimewa lainnya diundang dalam acara ini. Tetapi tidak lama lagi, bioskop akan terbuka untuk umum.
Walaupun warga Arab Saudi sudah lama mengonsumsi film Hollywood di rumah, mereka segera akan memiliki kesempatan untuk menikmati malam di bioskop.
Keberadaan bioskop dilarang kembali pada tahun 1980an karena paksaan kelompok konservatif.
Tapi saat ini peran mereka kurang berpengaruh, dan Arab Saudi kini sudah berubah.
Harga minyak kini telah merosot, dan negara kerajaan itu tidak dapat melayani rakyatnya seperti dulu.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman kemudian mengenalkan reformasi ekonomi.
Ini barangkali membuat kehidupan kaum muda Arab Saudi makin sulit.
Tetapi pada saat yang bersamaan, sang putra mahkota mulai mengurangi pembatasan sosial bagi warganya.
Kaum perempuan dijanjikan kebebasan lebih banyak dan akan ada lebih banyak hiburan yang dibuka.
Dan, kembalinya bioskop di Arab Saudi adalah bagian dari proses perubahan itu.
Bagaimanapun, banyak orang Arab Saudi yang bersukacita dengan pembukaan kembali bioskop di negaranya.
Mereka menaruh simpati dengan gebrakan yang dilakukan sang putra mahkota.
Namun demikian, sebagian warga negara itu mengungkapkan kebingungan dengan kebijakan pemerintah yang membolehkan bioskop.
Kelompok konservatif mengatakan film-film Arab yang diputar di negara-negara Arab yang liberal, seperti Mesir, sebagian melanggar nilai agama.
Sebagian ulama konservatif negara itu juga menganggap seni peran dan dunia film bertentangan dengan ajaran Islam.
Tetapi Menteri Informasi Aeab Saudi, Awwad mengatakan pemerintah ingin membuka peluang investasi sebesar-besarnnya dengan melegalkan kembali bioskop.
"Bagi yang ingin menonton film di bioskop, mereka menyambut luar biasa," katanya. "Namun, bagi mereka yang tak ingin nonton film itu juga pilihan mereka."
Keberadaan bioskop ini diharapkan akan menarik potensi keuntungan dari pemasukan dari tiket yang mencapai 1 miliar dolar AS atau setara Rp13,7 triliun.
http://batam.tribunnews.com/2018/04/19/35-tahun-dilarang-mengapa-kini-bioskop-di-arab-saudi-dibuka-lagi-ternyata-terkait-harga-minyak
NGOAHAHAHAHAHAHA

0
1.2K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan