- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Makin Banyak Perusahaan China Lebih Pilih Melantai di Bursa Saham New York


TS
wiraprasta333
Makin Banyak Perusahaan China Lebih Pilih Melantai di Bursa Saham New York
ritel online fesyen asal China yang dimiliki Tencent Holdings berencana menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini mengincar dana IPO sekitar US$ 4 miliar.
Pengecer online yang berdiri pada tahun 2009 ini tengah berdiskusi membahas prospek IPO dengan para penasihat aksi korporasi tersebut. Meilishuo menjalankan aplikasi bisnis online yang menjual pakaian, sepatu, dan tas. Tahun 2016, tercatat sekitar 15.000 pedagang yang bergabung di web Meilishuo. Sementara aplikasi seluler telah diunduh lebih dari 100 juta kali.
Pada tahun 2016, Meilishuo merger dengan rivalnya, Mogujie sehingga nilai perusahaan ini menjadi US$ 3 miliar. Mogujie yang berdiri pada 2011 dan memiliki 130 juta pengguna terdaftar.
Dua perusahaan itu cukup sukses menjalankan bisnis ritel fesyen dan kosmetik online. Bahkan bisa bersaing dengan Alibaba Group Holdings Ltd dan JD.com Inc yang merajai pasar ritel online. Meilishuo menghasilkan pendapatan sekitar US$ 3 miliar.
Kerek valuasi dulu
Sumber Bloomberg mengatakan, Meilishuo menargetkan bisa meraih valuasi US$ 4 miliar pada tahap awal dan bisa berubah setelah kesepakatan. Peningkatan valuasi perusahaan merupakan cara perusahaan teknologi China yang ingin menjual saham ke publik.
Perusahaan lain yang ingin mencatatkan saham perdana dan tengah menaikkan valuasi adalah produsen smartphone Xiaomi Corp. Perusahaan ini mengincar valuasi senilai US$ 100 miliar.
Ada juga, Meituan Dianping, perusahaan pengiriman terbesar China yang juga dimiliki Tencent. Meituan berharap bisa memiliki valuasi perusahaan US$ 60 miliar. Meituan telah berdiskusi tentang rencana IPO di Hong Kong.
"Tencent ingin mengembangkan e-commerce melalui mitranya, sehingga Meilishuo mendapatkan banyak bantuan sumber daya," kata Li Yujie, analis RHB Research Institute Sdn di Hong Kong. Menurut dia, kondisi ini akan tergantung pada bagaimana kinerja pasar secara keseluruhan. Tetapi sektor e-commerce tahun ini mendapat banyak penilaian positif.
Meilishuo tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari Bloomberg soal rencana IPO ini. Namun, sebelumnya, perusahaan ini mengaku telah mempertimbangkan IPO sejak dua tahun lalu.
Sebagian besar perusahaan teknologi di China memilih New York untuk debut mereka di pasar modal. Alasannya, basis investor yang luas dan berkelas internasional. Namun China kini mendorong perusahaan untuk mencatatkan saham di bursa China.
http://internasional.kontan.co.id/ne...4-miliar-di-as
Dua perusahaan asal China akan segera melantai di New York Stock Exchange (NYSE). Adalah iQiyi Inc. dan Bilibili Inc., dua perusahaan platform hiburan online yang mengajukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) hari Jumat (16/3).
Mengutip Bloomberg, Sabtu (17/3), kedua perusahaan secara resmi sudah mengajukan permohonan IPO kepada regulator pasar modal Amerika Serikat (AS) atau Securities and Exchange Commision (SEC).
Melalui aksi IPO, iQiyi Inc, yang kerap disebut Netflix-nya China menargetkan meraih dana segar sebesar US$ 2,4 miliar dari penawaran saham sebanyak 125 juta lembar dengan kisaran harga antara US$ 17 sampai US$ 19 per lembar saham.
Sementara, Bilibili Inc. menargetkan mampu meraup US$ 525 juta dengan menawarkan 42 juta lembar saham dengan kisaran harga antara US$ 10,5 hingga US$ 12,5.
Dalam prospektus IPO disebutkan iQiyi memiliki 60,1 juta pelanggan pada akhir Februari, dengan lebih dari 98% pelanggan membayar layanan. Perusahaan ini fokus untuk memproduksi konten asli seperti variety show dan drama orisinil. Sementara, Bilibili menklaim memiliki jumlah pelanggan sebanyak 71,8 juta.
Perusahaan asal China memang sedang berekspansi dan melirik pasar AS untuk pencatatan saham perdana. Total perusahaan China yang tercatat tahun 2017 lalu mencapai 21 perusahaan, terbanyak sejak 2010.
http://internasional.kontan.co.id/ne...ukan-ipo-di-as
Pengecer online yang berdiri pada tahun 2009 ini tengah berdiskusi membahas prospek IPO dengan para penasihat aksi korporasi tersebut. Meilishuo menjalankan aplikasi bisnis online yang menjual pakaian, sepatu, dan tas. Tahun 2016, tercatat sekitar 15.000 pedagang yang bergabung di web Meilishuo. Sementara aplikasi seluler telah diunduh lebih dari 100 juta kali.
Pada tahun 2016, Meilishuo merger dengan rivalnya, Mogujie sehingga nilai perusahaan ini menjadi US$ 3 miliar. Mogujie yang berdiri pada 2011 dan memiliki 130 juta pengguna terdaftar.
Dua perusahaan itu cukup sukses menjalankan bisnis ritel fesyen dan kosmetik online. Bahkan bisa bersaing dengan Alibaba Group Holdings Ltd dan JD.com Inc yang merajai pasar ritel online. Meilishuo menghasilkan pendapatan sekitar US$ 3 miliar.
Kerek valuasi dulu
Sumber Bloomberg mengatakan, Meilishuo menargetkan bisa meraih valuasi US$ 4 miliar pada tahap awal dan bisa berubah setelah kesepakatan. Peningkatan valuasi perusahaan merupakan cara perusahaan teknologi China yang ingin menjual saham ke publik.
Perusahaan lain yang ingin mencatatkan saham perdana dan tengah menaikkan valuasi adalah produsen smartphone Xiaomi Corp. Perusahaan ini mengincar valuasi senilai US$ 100 miliar.
Ada juga, Meituan Dianping, perusahaan pengiriman terbesar China yang juga dimiliki Tencent. Meituan berharap bisa memiliki valuasi perusahaan US$ 60 miliar. Meituan telah berdiskusi tentang rencana IPO di Hong Kong.
"Tencent ingin mengembangkan e-commerce melalui mitranya, sehingga Meilishuo mendapatkan banyak bantuan sumber daya," kata Li Yujie, analis RHB Research Institute Sdn di Hong Kong. Menurut dia, kondisi ini akan tergantung pada bagaimana kinerja pasar secara keseluruhan. Tetapi sektor e-commerce tahun ini mendapat banyak penilaian positif.
Meilishuo tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari Bloomberg soal rencana IPO ini. Namun, sebelumnya, perusahaan ini mengaku telah mempertimbangkan IPO sejak dua tahun lalu.
Sebagian besar perusahaan teknologi di China memilih New York untuk debut mereka di pasar modal. Alasannya, basis investor yang luas dan berkelas internasional. Namun China kini mendorong perusahaan untuk mencatatkan saham di bursa China.
http://internasional.kontan.co.id/ne...4-miliar-di-as
Dua perusahaan asal China akan segera melantai di New York Stock Exchange (NYSE). Adalah iQiyi Inc. dan Bilibili Inc., dua perusahaan platform hiburan online yang mengajukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) hari Jumat (16/3).
Mengutip Bloomberg, Sabtu (17/3), kedua perusahaan secara resmi sudah mengajukan permohonan IPO kepada regulator pasar modal Amerika Serikat (AS) atau Securities and Exchange Commision (SEC).
Melalui aksi IPO, iQiyi Inc, yang kerap disebut Netflix-nya China menargetkan meraih dana segar sebesar US$ 2,4 miliar dari penawaran saham sebanyak 125 juta lembar dengan kisaran harga antara US$ 17 sampai US$ 19 per lembar saham.
Sementara, Bilibili Inc. menargetkan mampu meraup US$ 525 juta dengan menawarkan 42 juta lembar saham dengan kisaran harga antara US$ 10,5 hingga US$ 12,5.
Dalam prospektus IPO disebutkan iQiyi memiliki 60,1 juta pelanggan pada akhir Februari, dengan lebih dari 98% pelanggan membayar layanan. Perusahaan ini fokus untuk memproduksi konten asli seperti variety show dan drama orisinil. Sementara, Bilibili menklaim memiliki jumlah pelanggan sebanyak 71,8 juta.
Perusahaan asal China memang sedang berekspansi dan melirik pasar AS untuk pencatatan saham perdana. Total perusahaan China yang tercatat tahun 2017 lalu mencapai 21 perusahaan, terbanyak sejak 2010.
http://internasional.kontan.co.id/ne...ukan-ipo-di-as




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
772
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan