Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indahairaAvatar border
TS
indahaira
[Generasi Inspirasi] Faye, Cewek 16 Tahun Pendiri LSM Anti Perdagangan Anak


Kenalin nih, salah satu sosok Kartini muda generasi masa kini. Meski masih 16 tahun, Faye Simanjuntak udah berbuat sesuatu untuk masa depan bangsa lho. Siswi SMA ini mendirikan Rumah Faye, sebuah yayasan non-profit yang berfokus dalam penanganan perdagangan anak dan prostitusi anak. Menariknya lagi, cewek kelahiran 10 April 2002 ini mendirikan 'Rumah Faye' saat umurnya masih 11 tahun lho.

Dedikasinya tersebut mendapat perhatian dunia. Pada tahun 2017, Faye Simanjuntak terpilih masuk tiga besar dalam nominasi "The International Children's Peace Prize2017" dari UNICEF.  Ini merupakan penghargaan yang diberikan tiap tahun kepada anak luar biasa yang membawa perubahan positig untuk anak-anak di dunia. Penghargaan The International Children's Peace Prize" tercatat pernah diberikan kepada Malala Yousafzai pada tahun 2013 lho. Yuk simak wawancara tim KASKUS bareng Faye Simanjuntak ini!


Rumah Faye sedang mengajarkan kepada anak-anak di "Sanggar Anak Harapan"
tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tak boleh disentuh orang lain


***

Hai Faye, ceritain dong apa sih Rumah Faye itu?

"Jadi Rumah Faye itu LSM yang nolong anak-anak yang diperdagangkan masuk prostitusi atau sex trafficking. Kita ada tiga program yaitu pencegahan, pembebasan, dan pemulihan. Rumah Faye didirikan bulan Oktober tahun 2013."

Gimana cerita awal mulanya Faye mendirikan Rumah Faye ini?

"Jadi kita sebenarnya mulai cuman saya dan ibu saya, ke tempat-tempat wilayah merah, ke anak-anak dan memberikan mereka pendidikan seks. Kenapa? Karena kebanyakan anak Indonesia enggak mendapatkan pendidikan seks yang layak untuk mereka. Kita tidak mengerti badan kita sendiri. Saya saja juga susah gitu belajarnya. Jadi akhirnya saya rasa itu adalah need gitu. Gini, saya saja waktu kecil saya sempat bersekolah di sekolan internasional sebentar tidak dapat pendidikan seks yang layak yang saya mengerti tubuh saya. Kalau tanya saya waktu saya sembilan atau sepuluh tahun, "Eh konsekuensi seks apa sih?", saya hanya tahu hamil. (Padahal) konsekuensi seks kan banyak, bukan hanya hamil. Dan saya baru tahu ternyata perdagangan anak itu sesuatu, saya waktu itu inget pertama kali belajar tentang human trafficking. (Waktu kecil) liatnya itu traffic oh macet, ah pingin tahu lebih banyak. Tapi ternyata itu tuh perdagangan orang dan saya lihat lagi itu adalah perdagangan anak dan saya lihat lagi ada prostitusi anak. Dan saya gak ngeh gitu bahwa ada aja orang yang ingin memperjualbelikan badan anak-anak semuda enam tahun.

Di momen itu saya merasa bertanggung jawab, saya sebagai anak yang seusia dengan mereka saya juga 7 tahun, 8 tahun, 9 tahun, tapi saya sekolah saya mendapatkan pendidikan yang bagus sekali. Saya punya keluarga, punya perlindungan, bisa mendapatkan tumbuh kembang, mendapatkan hak-hak dasar saya sebagai Anak Indonesia. Tapi anak-anak ini tidak mendapatkan hak tersebut, dan saya research kepada organisasi-organisasi yang sudah melakukan kerja di tempat yang seperti ini, dan saya baru tahu gak ada banyak orang Indonesia. Kebanyakan orang luar. Maksudnya saya berterima kasih banget ada orang luar yang ingin menolong kita tetapi mereka tidak bisa relate sama anak-anaknya.

Kami sebagai orang Indonesia apalagi saya dan kakak-kakak saya yang datang hari ini bisa Bahasa Indonesia, mengerti kultur, mengerti bahasa. Jadi akhirnya bisa relate dengan anak-anak. Itu adalah need, jadi saya pergi dengan teman-teman saya, agar bisa cari wilayah-wilayah merah dimana kita bisa membikin perubahan gitu di dalam hidup-hidup anak-anak.

Namun, lama-lama kita baru tahu bahwa kita tidak bisa bilang "Eh jangan gini-gini ya," terus mereka ngapain? Jadi kita mulai dengan gerakan yang lebih besar. Kita mencoba untuk membuka oportunitas untuk anak-anak ini agar mereka tidak terpaksa pergi ke prostitusi atau ditipu masuk perdagangan anak. Jadi akhirnya Rumah Faye dibikin bulan Oktober 2013.

Sebenarnya kita gerakan yang kecil sekali, cuman saya, teman-teman saya, ibu saya. Tapi setelah beberapa coverage dari media kita akhirnya bisa menjadi LSM yang lebih besar."

Saat ini Faye usia berapa, sekolah dimana, dan sejak kapan mulai aktif melawan human trafficking?

Saya sekolah di sekolah internasional, saya udah berusia 15 tahun (saat wawancara berlangsung), dan saya sudah bekerja dalam anti-trafficking sedikit lebih banyak enam tahun lah, sebelum Rumah Faye didirikan. Sekarang kelas 2 SMA."

Apa sih yang membedakan Rumah Faye dengan LSM lain yang juga menangani Child Trafficking?

"Karena kita adalah satu-satunya LSM dari Indonesia untuk anak-anak Indonesia. Kita semua program kita sebenarnya itu secara spesifik untuk anak-anak Indonesia. Kita mengerti kultur kita, (secara ini) kultur sendiri, bahasa sendiri. Jadi saya rasa kita lebih baik relate kepada anak-anak."

Gimana sih perasaannya saat tahu Faye terpilih
masuk nominasi "The International Children's Peace Prize2017" dari UNICEF?

"Senang sih, yang penting (jadi) lebih banyak orang tahu tentang Rumah Faye agar bisa meningkatkan kesadaran tentang perdagangan anak-anak."

Gimana cara Faye mengatur waktu antara sekolah sambil mengurus Rumah Faye?

"Emang sekolah selalu prioritas sih. Saya diajarin dari kecil, saya tidak bisa membawa perubahan kalau saya tidak bisa menolong (diri) sendiri. Sekolah selalu prioritas saya, tetapi emang Rumah Faye kedua."

"Whenever I can, saya pergi kerja ke Rumah Faye. Tapi emang sekolah prioritas saya, jadi kapanpun saya bisa kerja saya kerja. Tapi kalau lagi banyak ujian atau gimana saya emang memprioritaskan sekolah saya."

Gimana Rumah Faye menemukan anak-anak yang akan ditolong?

"Itu kita kerja sama dengan pemerintah dan LSM lain agar kita bisa mencari anak-anak lain, dan bekerjasama dengan mereka untuk melindungi mereka, atau mengambil mereka dari tempat tersebut." 

Apa aja sih kegiatan anak-anak di Rumah Faye?

"Jadi Rumah Faye, kita mencari kebutuhan anak-anaknya dulu. Baru kita mencoba memenuhi kebutuhan tersebut. Kita juga ada set program untuk mereka."

"Kebanyakan terapi, dan kalau mereka mau belajar sesuatu yang lain, kita coba untuk mencari resource agar itu bisa available kepada mereka."

"Kita mencoba untuk memberi mereka independence, makanya ada beberapa orang yang merasa program kita terlalu pendek. Program kita 100 hari. Tapi kita rasa kita gak mau hanya bikin mereka dependent dengan kita. Ini tuh tentang independence, ini bukan tentang mengeluarkan anak-anak dari cycle perdagangan anak, tetapi tentang menghentikan cycle tersebut, dan itu hanya bisa dilakukan lewat pendidikan. Lewat mengajar kepada anak-anak bahwa "kita bisa bikin pilihan sendiri", dan kalau kita cari dari Rumah Faye atau dari LSM lain "kita bisa diberikan oportunitas lain."


***

Tonton video di bawah ini buat dapetin inspirasi menarik dari Faye, yuk!





emoticon-I Love Indonesia



Diubah oleh indahaira 17-04-2018 10:58
0
6.1K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan