- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tegang dengan China, Presiden Taiwan Pimpin Latihan Militer


TS
wiraprasta333
Tegang dengan China, Presiden Taiwan Pimpin Latihan Militer
- Pada saat ketegangan dengan Beijing meningkat, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memimpin latihan militer pada Jumat (13/4/2018). Latihan yang melibatkan angkatan laut itu merupakan yang pertama kalinya dia pimpin sejak menjabat sebagai presiden tahun 2016.
Latihan militer Taiwan hanya berselang beberapa hari setelah angkatan laut China pamer kekuatan terbesarnya di Laut China Selatan dan mengumumkan rencananya untuk mengadakan latihan militer di Selat Taiwan pada hari Rabu mendatang.
China tidak pernah mengakui Taiwan sebagai negara dan tetap menganggapnya sebagai provinsinya yang membangkang.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, Presiden Tsai naik kapal perang dari Suao di pantai timur Taiwan untuk mengamati latihan. Latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan tanggap cepat militer guna membela Taiwan.
"Saya percaya warga negara kami harus merasa sangat yakin tentang tekad tentara kami untuk membela dan melindungi negara kami," kata Tsai, yang merupakan komandan utama angkatan bersenjata Taiwan, saat berada di atas kapal perang setelah latihan, seperti dikutip Reuters.
Ditanya wartawan apakah aksinya bertujuan untuk bersaing dengan Presiden China Xi Jinping, Tsai mendesak semua pihak untuk tidak terlalu membaca situasi. Menurutnya, apa yang dia lakukan hari ini hanya yang pertama dari rangkaian latihan militer.
Menurutnya, militer dapat melindungi Taiwan. Dia berencana untuk perjalanannya ke Swaziland, di Afrika selatan, yang dijadwalkan berlangsung hari Selasa nanti hingga 21 April 2018.
Terkait ketegangan dengan Beijing, Tsai mendesak China untuk terlibat dalam komunikasi rasional guna memastikan perdamaian di Selat Taiwan.
Permusuhan dengan China telah meningkat sejak Tsai terpilih sebagai presiden Taiwan. Dia tidak disukai Beijing karena ingin mendorong kemerdekaan Taiwan secara resmi, yang oleh China dianggap melanggar "garis merah".
Taipei juga mendekati Washington yang merupakan rival utama Beijing. Administrasi Trump bahkan telah menyetujui lisensi pemasaran yang diperlukan oleh produsen Amerika untuk menjual teknologi ke Taiwan yang akan memungkinkan kapal selam dibangun di wilayah tersebut.
Menurut Tsai, lisensi itu merupakan langkah penting dan memacu rencana Taiwan untuk membangun kapal angkatan lautnya sendiri.
(mas)
https://international.sindonews.com/...ter-1523612736
Latihan militer Taiwan hanya berselang beberapa hari setelah angkatan laut China pamer kekuatan terbesarnya di Laut China Selatan dan mengumumkan rencananya untuk mengadakan latihan militer di Selat Taiwan pada hari Rabu mendatang.
China tidak pernah mengakui Taiwan sebagai negara dan tetap menganggapnya sebagai provinsinya yang membangkang.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, Presiden Tsai naik kapal perang dari Suao di pantai timur Taiwan untuk mengamati latihan. Latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan tanggap cepat militer guna membela Taiwan.
"Saya percaya warga negara kami harus merasa sangat yakin tentang tekad tentara kami untuk membela dan melindungi negara kami," kata Tsai, yang merupakan komandan utama angkatan bersenjata Taiwan, saat berada di atas kapal perang setelah latihan, seperti dikutip Reuters.
Ditanya wartawan apakah aksinya bertujuan untuk bersaing dengan Presiden China Xi Jinping, Tsai mendesak semua pihak untuk tidak terlalu membaca situasi. Menurutnya, apa yang dia lakukan hari ini hanya yang pertama dari rangkaian latihan militer.
Menurutnya, militer dapat melindungi Taiwan. Dia berencana untuk perjalanannya ke Swaziland, di Afrika selatan, yang dijadwalkan berlangsung hari Selasa nanti hingga 21 April 2018.
Terkait ketegangan dengan Beijing, Tsai mendesak China untuk terlibat dalam komunikasi rasional guna memastikan perdamaian di Selat Taiwan.
Permusuhan dengan China telah meningkat sejak Tsai terpilih sebagai presiden Taiwan. Dia tidak disukai Beijing karena ingin mendorong kemerdekaan Taiwan secara resmi, yang oleh China dianggap melanggar "garis merah".
Taipei juga mendekati Washington yang merupakan rival utama Beijing. Administrasi Trump bahkan telah menyetujui lisensi pemasaran yang diperlukan oleh produsen Amerika untuk menjual teknologi ke Taiwan yang akan memungkinkan kapal selam dibangun di wilayah tersebut.
Menurut Tsai, lisensi itu merupakan langkah penting dan memacu rencana Taiwan untuk membangun kapal angkatan lautnya sendiri.
(mas)
https://international.sindonews.com/...ter-1523612736




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan