- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Film Indonesia
Kisah Cinta Pengusaha Perempuan Bertahan Demi Keluarga


TS
memaidy
Kisah Cinta Pengusaha Perempuan Bertahan Demi Keluarga
Quote:
Cerita ini diambil dari kisah nyata seorang pengusaha muslimah dari nol. Di tengah krisis moneter pada tahun 1998, jatuh bangun kesuksesan perempuan gigih ini ditampilkan penuh inspirasi. Ada aktualisasi diri ketika perempuan memiliki gelora semangat untuk berwirausaha.
Sebelum dibuat karya film, kisah ini sudah tertuang dalam novel “Cinta Dua Kodi” karya Asma Nadia yang terbit pada tahun 2017. Sudah banyak karya novel dari Asma Nadia yang sukses menjadi tontonan laris di bioskop, seperti Assalamualaikum, Beijing!, Surga yang Tak Dirindukan, dan Jilbab Traveler. Mungkin akan menyusul judul lain seperti Jendela Rara dan Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!.
Film yang bernuansa religi ini juga sudah dibuat dalam bentuk film dokumenter oleh sineas muda asal Yogyakarta, Ali Eunoia yang berkolaborasi dengan Bobby Prasetyo. Mereka pun dipercaya sebagai sutradara dan penulis naskah untuk versi layar lebar yang masih memegang teguh unsur Islam yang kental.
Berikut kisah cintanya. Spoiler alert!
Film dibuka dengan animasi, prolog ayah bernama Fahrul Farid (Ario Bayu) sebagai kepala keluarga dan credit title di depan yang menarik. Durasi cerita mulai disiasati dari sudut pandang seorang ayah sekaligus suami.
Film Bunda Kisah Cinta 2 Kodi bercerita tentang perjuangan seorang perempuan bernama Tika Kartika (Acha Septriasa) yang berjuang keras menyelamatkan kehidupan keluarga dan rumah tangga demi sebuah harapan, impian dan cinta kepada sang suami dan juga anak-anaknya.
Latar belakang pendidikan hukum membuat Tika gigih dan tak mudah menyerah dalam menghadapi hari demi hari. Kini, Tika bisa membiayai kuliah anaknya sampai ke luar negeri meski ia sendiri tidak pernah merasakan pendidikan itu. Fenomena yang tak bisa dipungkiri dikalangan orangtua. Mereka hanya ingin kelak anak-anaknya bisa lebih baik dari mereka.
Perjuangan Tika diawali saat mempertahankan kelangsungan hidup keluarga setelah keluar dari salah satu perusahaan majalah tempatnya bekerja. Pada kenyataannya, Tika tidak diizinkan keluar dari perusahaan oleh Ibu Duria (Wulan Guritno) selaku atasannya. Tika pun menjelaskan alasan logis karena Ia ingin agar bisnis dan hubungan dengan keluarga dapat berjalan berdampingan tanpa harus mengorbankan salah satunya. Lama-kelamaan alasan Tika dapat diterima.
Perempuan gigih ini mulai mempopulerkan brand busana muslim khusus anak-anak ke publik. Ia selalu bertekad agar barang dagangan yang dijual bisa laku meski harus pulang larut malam sekalipun. Sampai ada adegan lucu saat Tika juga berani berjualan di dalam commuter line hingga diciduk oleh petugas.
Dalam sekejap kesuksesan berhasil dicapai dari kekuatan mengembangkan industri rumahan. Bermodal pakaian 2 kodi, Tika mampu membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi mandiri dalam menjalani bisnis.
Titik sukses mulai diraih saat Tika dipercaya mengikuti Jakarta Kids Fashion Week dan busana muslim dari brandnya akan digunakan untuk fashion show di acara bergengsi itu. Kesibukan bertambah membuat Tika lupa dengan keluarga. Meski Ia pernah sadar bahwa tidak seharusnya pekerjaan menganggu kedekatan dengan keluarga.
Ada kenyataan pahit lain yang harus dihadapi Tika saat suami yang menjadi tulang punggung keluarga juga memutuskan untuk bekerja di luar kota. Saat mengerjakan proyek, Fahrul bertemu Alina (Sheila Dara). Alina tidak hanya hadir sebagai rekan kerja, tetapi juga sebagai wanita pilihan Ibu Fahrul atas wasiat sebelum ibunya meninggal dunia.
Tika murka. Anak-anak kabur menyusul ayah ke luar kota. Prestasi anak-anak menurun drastis di sekolah. Mereka kurang mendapat perhatian dari Tika dan Fahrul sebagai kedua orangtua yang sibuk dengan urusan masing-masing.
Kesuksesan Tika justru membuat hidupnya sebatang kara. Ia mulai merenungi apa saja yang telah terjadi selama ini, hanya pembantu yang bernama Ncus (Inggrid Widjanarko) setia menemani. Perjuangan Tika terus berlanjut tak hanya mempertahankan kelangsungan hidup keluarga, tapi juga mengembalikan cinta keluarga kepadanya.
Kisah yang dihadirkan mendeskripsi perjuangan perempuan cerdas. Semua visual coba disajikan secara jelas untuk memenuhi pandangan mata penonton. Ada sistem patriarki dan diskriminasi gender yang memang sensitif ditampilkan, namun masih berada pada koridor isu sosial yang berkembang dalam keseharian. Sang suami terlihat lebih pasif dan powerless sebagai kepala rumah tangga. Nyaris sikap Fahrul seolah tak berdaya jika wanita sudah berkuasa di dalam rumah.
Kisah mulai dijejali dengan drama keluarga yang penuh naik turun emosional. Kelemahan alur semakin rancu karena film terlihat tidak fokus. Berlanjut dengan adegan Tika mendapat pesanan hingga 1000 potong pakaian dalam jangka waktu satu pekan yang membuat penonton mengernyitkan dahi. Eksekusi adegan tak mampu menyiratkan perjuangan seorang pengusaha sampai titik darah penghabisan. Tika hanya terlihat mendapat dukungan dari sekelompok tetangga wanita yang juga memiliki suami tukang jahit jalanan untuk memenuhi pesanan tersebut. Adegan kerja keras yang dilakukan Tika masih belum terlihat menunjukkan siklus bisnis yang pas.
Jelang ending, unsur drama kembali tidak terbangun dengan baik. Beberapa bagian mulai terpaksa masuk memenuhi sequence. Event Kids Fashion Show yang digarap Tika dan jadwal keberangkatan suami dan anaknya ke Jepang terlihat sengaja terbentur. Penyuntingan gambar pun mulai terlihat keteteran.
Penyutradaraan juga belum mampu memegang kendali atas detail property yang bisa dijadikan benang merah dalam film ini. Unsur semiotika melalui keong yang digunakan sebagai bahasa visual simbol cinta dari awal hingga akhir film belum dimanfaatkan maksimal. Beberapa adegan justru mengabaikan eksistensi keong sehingga esensi tidak terlihat nyata di mata penonton. Film hanya menekankan pada narasi yang membuat penonton lebih peduli.
Untung saja pemeranan Ario Bayu dan Acha Septriasa sudah menunjukkan chemistry sebagai pasangan suami istri yang serasi.

Pesan moral yang tinggi terhadap perempuan mampu membias kelemahan film ini. Ada kisah penuh haru dalam film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi. Perempuan gigih yang rela meninggalkan pekerjaan kantoran dan mulai menjadi pengusaha rumahan. Dengan modal semangat 2 kodi pakaian, Ia mulai berusaha menunjukkan perjuangan agar keluarganya tetap bertahan.
Bagaimana seorang perempuan bisa menjadi sukses di atas kedua kakinya sendiri?.
Buktikan melalui Film Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi.

Quote:
0
1.4K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan