- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Amien Rais Tantang Jokowi 'Gentle' dan Tak Curigai Umat Islam


TS
annisaputrie
Amien Rais Tantang Jokowi 'Gentle' dan Tak Curigai Umat Islam
Amien Rais Tantang Jokowi 'Gentle' dan Tak Curigai Umat Islam
DHF, CNN Indonesia | Jumat, 13/04/2018 10:09 WIB
Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais menantang Jokowi untuk bertarung secara gentle pada pilpres 2019 dengan tidak mendiskreditkan umat Islam. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amien Rais menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak mencurigai pergerakan umat Islam menjelang pilpres 2019.
Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) itu menantang Jokowi untuk bertarung secara gentle dengan tidak mendiskreditkan umat Islam.
"Saya sampaikan, Mas Jokowi, umat Islam ini itu jangan dicurigai. Kita bertarung secara gentle. Kita enggak akan berbuat makar, enggak akan buat negara tumpah darah, hancur lebur," kata Amien saat memberikan tausiyah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).
Lihat juga: Seruan Amien Rais Cs soal Ganti Presiden dan Baiat ke Rizieq
Amien mengklaim mudah sekali umat Islam mengalahkan Jokowi pada Pilpres mendatang jika bersatu.
Mantan Ketua Umum PAN itu meminta seluruh umat Islam untuk bersatu dan mengganti Jokowi dari pucuk pimpinan nasional melalui pilpres 2019 mendatang.
"Alangkah bahagianya saudara-saudara, kalau bulan Mei tahun depan kita punya presiden yang memang harus ganti, ini konstitusional, ini demokratik, legal, legitimate, absah. Jangan pernah takut," tegasnya.
Tausiyah tersebut ia sampaikan dalam acara peringatan Isra Miraj sekaligus salat subuh berjamaah. Ada juga pembaiatan jemaah agar setia kepada Rizieq Shihab.
Acara dihadiri ratusan jemaah dari Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahim, Remaja Masjid Baiturrahim, Forum Umat Islam, Gubernur Muslim Jakarta, Gerakan Indonesia Salat Subuh, Suara Islam, dan PA 212.
Selain Amien, Penasihat PA 212 Eggi Sudjana dan Sekjen FUI Muhammad al Khaththath juga ikut hadir dalam acara tersebut.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...gai-umat-islam
Fadli Zon: Rezim Ini Islamophobia
Senin, 5 Juni 2017 | 16:57 WIB
VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menilai, munculnya persekusi akibat dari hukum yang tak berjalan. Sehingga, masyarakat mencari model hukum sendiri untuk menegakkan keadilan.
"Itu sudah bisa diramalkan dalam banyak peristiwa dan sebagainya. Ini seperti hukum sebab-akibat. Harusnya pihak Kepolisian jangan sibuk dengan persepsi, harusnya melakukan penegakan hukum sebaik-baiknya," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Sebab lain munculnya persekusi, ia melanjutkan, juga karena pihak yang dianggap kritis pada pemerintah dan melakukan laporan hukum tapi tak dieksekusi laporannya.
"Laporan saya saja tidak jelas yang baca di Facebook, atau Twitter yang di Surabaya. Sampai hari ini enggak jelas, tidak ada perkembangannya laporannya. Padahal, saya Wakil Ketua DPR. Apalagi rakyat itu tidak jelas laporannya," kata Fadli.
Menurutnya, persekusi ini menjadi hukum alam. Kalau hukum tidak berjalan, maka pasti orang mencari jalan keadilan sendiri.
Apalagi, kriminalisasi terhadap ulama sudah semakin keterlaluan dan dianggap tidak berimbang dengan apa yang dilaporkan.
"Sebaliknya pada kepentingan yang berbeda, sehingga ada anggapan, saya termasuk yang berpendapat rezim ini adalah Islamophobia, anti terhadap Islam. Menurut saya terhadap ulama, atau gagal memahami, setidaknya itu," kata Fadli.
Ia menuding penegak hukum tebang pilih dan tidak berjalan sesuai norma hukum. Sehingga, tidak ada keadilan. Dia menyebutkan, penegakan hukum masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
https://www.viva.co.id/berita/politi...i-islamophobia
Diskriminasi Terhadap Umat Islam Bentuk Islamophobia
Date: 15-09-2017 | 12:25

Foto: Inisiator Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo. (Joko/swamedium)
Jakarta, Swamedium.com – Melihat berbagai macam kejadian yang menimpa Umat Islam di negeri yang mayoritas muslim ini, mulai dari berbagai kasus penistaan agama oleh beberapa tokoh, sampai kepada krimininalisasi para ulama dan aktivis-aktivis, pembubaran ormas islam HTI dan berbagai macam diskriminasi hukum, terkesan pemerintah mengalami Islamophobia.
“Kami juga meyakini bahwa kebijakan integral sumber kekuasaan politik yang paling tinggi yang ada ditangan Presiden Jokowi sangat jelas kebencian pada Islam dan Ummat Islam (islamophobia) sehingga ini menunjukkan bahwa Rezim Jokowi adalah anti Islam dan Umat Islam,” kata Ketua Presidium Tamasya Al Maidah, Ustadz Ansufri Idrus Sambo dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (14/9).
Sambo menilai Rezim Jokowi sangat membela segala hal yang berkaitan dengan kepentingan para Taipan, maka dikhwatirkan sudah dikendalikan oleh kekuatan Taipan.
“Rezim Jokowi sangat permisif kpd PKI dan orang-orang yang anti lslam dan Ummat Islam serta sangat kentara membiarkan kemunculan PKI di negeri ini sementara mereka yg menyerukan tentang kebangkitan PKI malah ditangkap seperti Bambang Tri, Ustad Alfian Tanjung dll,” tandas dia.
[url=http://www.swaS E N S O R2017/09/15/diskriminasi-terhadap-umat-islam-bentuk-islamophobia/][size=2]http://www.swaS E N S O R2017/09/15/diskriminasi-terhadap-umat-islam-bentuk-islamophobia/[/size][/url]
----------------------
Sudah merdeka hampir 75 tahun ... masih curiga pada sepak terjak mayoriti? Alamak!

DHF, CNN Indonesia | Jumat, 13/04/2018 10:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Amien Rais menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak mencurigai pergerakan umat Islam menjelang pilpres 2019.
Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) itu menantang Jokowi untuk bertarung secara gentle dengan tidak mendiskreditkan umat Islam.
"Saya sampaikan, Mas Jokowi, umat Islam ini itu jangan dicurigai. Kita bertarung secara gentle. Kita enggak akan berbuat makar, enggak akan buat negara tumpah darah, hancur lebur," kata Amien saat memberikan tausiyah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).
Lihat juga: Seruan Amien Rais Cs soal Ganti Presiden dan Baiat ke Rizieq
Amien mengklaim mudah sekali umat Islam mengalahkan Jokowi pada Pilpres mendatang jika bersatu.
Mantan Ketua Umum PAN itu meminta seluruh umat Islam untuk bersatu dan mengganti Jokowi dari pucuk pimpinan nasional melalui pilpres 2019 mendatang.
"Alangkah bahagianya saudara-saudara, kalau bulan Mei tahun depan kita punya presiden yang memang harus ganti, ini konstitusional, ini demokratik, legal, legitimate, absah. Jangan pernah takut," tegasnya.
Tausiyah tersebut ia sampaikan dalam acara peringatan Isra Miraj sekaligus salat subuh berjamaah. Ada juga pembaiatan jemaah agar setia kepada Rizieq Shihab.
Acara dihadiri ratusan jemaah dari Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahim, Remaja Masjid Baiturrahim, Forum Umat Islam, Gubernur Muslim Jakarta, Gerakan Indonesia Salat Subuh, Suara Islam, dan PA 212.
Selain Amien, Penasihat PA 212 Eggi Sudjana dan Sekjen FUI Muhammad al Khaththath juga ikut hadir dalam acara tersebut.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...gai-umat-islam
Fadli Zon: Rezim Ini Islamophobia
Senin, 5 Juni 2017 | 16:57 WIB
VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menilai, munculnya persekusi akibat dari hukum yang tak berjalan. Sehingga, masyarakat mencari model hukum sendiri untuk menegakkan keadilan.
"Itu sudah bisa diramalkan dalam banyak peristiwa dan sebagainya. Ini seperti hukum sebab-akibat. Harusnya pihak Kepolisian jangan sibuk dengan persepsi, harusnya melakukan penegakan hukum sebaik-baiknya," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Sebab lain munculnya persekusi, ia melanjutkan, juga karena pihak yang dianggap kritis pada pemerintah dan melakukan laporan hukum tapi tak dieksekusi laporannya.
"Laporan saya saja tidak jelas yang baca di Facebook, atau Twitter yang di Surabaya. Sampai hari ini enggak jelas, tidak ada perkembangannya laporannya. Padahal, saya Wakil Ketua DPR. Apalagi rakyat itu tidak jelas laporannya," kata Fadli.
Menurutnya, persekusi ini menjadi hukum alam. Kalau hukum tidak berjalan, maka pasti orang mencari jalan keadilan sendiri.
Apalagi, kriminalisasi terhadap ulama sudah semakin keterlaluan dan dianggap tidak berimbang dengan apa yang dilaporkan.
"Sebaliknya pada kepentingan yang berbeda, sehingga ada anggapan, saya termasuk yang berpendapat rezim ini adalah Islamophobia, anti terhadap Islam. Menurut saya terhadap ulama, atau gagal memahami, setidaknya itu," kata Fadli.
Ia menuding penegak hukum tebang pilih dan tidak berjalan sesuai norma hukum. Sehingga, tidak ada keadilan. Dia menyebutkan, penegakan hukum masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
https://www.viva.co.id/berita/politi...i-islamophobia
Diskriminasi Terhadap Umat Islam Bentuk Islamophobia
Date: 15-09-2017 | 12:25

Foto: Inisiator Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo. (Joko/swamedium)
Jakarta, Swamedium.com – Melihat berbagai macam kejadian yang menimpa Umat Islam di negeri yang mayoritas muslim ini, mulai dari berbagai kasus penistaan agama oleh beberapa tokoh, sampai kepada krimininalisasi para ulama dan aktivis-aktivis, pembubaran ormas islam HTI dan berbagai macam diskriminasi hukum, terkesan pemerintah mengalami Islamophobia.
“Kami juga meyakini bahwa kebijakan integral sumber kekuasaan politik yang paling tinggi yang ada ditangan Presiden Jokowi sangat jelas kebencian pada Islam dan Ummat Islam (islamophobia) sehingga ini menunjukkan bahwa Rezim Jokowi adalah anti Islam dan Umat Islam,” kata Ketua Presidium Tamasya Al Maidah, Ustadz Ansufri Idrus Sambo dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (14/9).
Sambo menilai Rezim Jokowi sangat membela segala hal yang berkaitan dengan kepentingan para Taipan, maka dikhwatirkan sudah dikendalikan oleh kekuatan Taipan.
“Rezim Jokowi sangat permisif kpd PKI dan orang-orang yang anti lslam dan Ummat Islam serta sangat kentara membiarkan kemunculan PKI di negeri ini sementara mereka yg menyerukan tentang kebangkitan PKI malah ditangkap seperti Bambang Tri, Ustad Alfian Tanjung dll,” tandas dia.
[url=http://www.swaS E N S O R2017/09/15/diskriminasi-terhadap-umat-islam-bentuk-islamophobia/][size=2]http://www.swaS E N S O R2017/09/15/diskriminasi-terhadap-umat-islam-bentuk-islamophobia/[/size][/url]
----------------------
Sudah merdeka hampir 75 tahun ... masih curiga pada sepak terjak mayoriti? Alamak!

0
3.4K
67


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan