- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
"sotoy" lah pada tempatnya
TS
dickypratama77
"sotoy" lah pada tempatnya
Hai agan dan sista ane mau sharing pengalaman ane ketilang polisi yang sangat memalukan dan kocak 
. Semoga thread ini bermanfaat untuk agan dan sista 
Dibenak pikiran ane tetap tidak percaya dengan surat tersebut, untuk menghilangkan rasa penasaran tersebut akhirnya ane datang ke polsek terdekat untuk memastikan kebenaran surat tersebut. Bukan keringanan hukuman yang didapat malah ane dimarahi oleh polisi yang saat itu ane temui di polsek
Polisi tersebut mengatakan surat yang berwarna biru tersebut diperuntukan untuk pengemudi luar kota yang terkena tilang dan tidak bisa mengikuti persidangan sehingga mengharuskan untuk membayar denda melalui atm. Dengan wajah yang sangat malu akhirnya ane pun pulang menuju kos sembari memikirkan bagaimana membayar denda sebesar satu juta rupiah tersebut.
Kesialan ane tidak berhenti di situ, mendekati hari sidang surat tilang yang ane terima itu hilang. Yang menghilangkan bukan ane melainkan temen ane karena pada saat kejadian tilang motor yang ane gunakan adalah motor temen ane. Sempat bingung namun akhirnya ane dan temen ane memutuskan meminta surat keterangan hilang di polsek deket kosan ane. Lagi lagi ane kena marah sama polisi, ane tidak menghiraukan ceramah polisi tersebut jujur karena ane sudah merasa malu dengan ke sok tau an ane ketika berdebat mengenai surat tilang di tempo hari
Dibalik kesialan pasti ada hikmah yang didapat. Hikmah yang ane dapat dari mulai kejadian ane berdebat dengan polisi saat ditilang hingga hilangnya surat tilang, ane tidak jadi membayar denda sebesar satu juta rupiah justru saat persidangan ane tidak membayar apa apa, itu berkat surat keterangan kehilangan yang ane dapat ketika melapor ke polsek deket kosan ane. Terima kasih pak polisi atas belas kasihannya.
Saran ane ketika membaca informasi di internet telusuri dahulu kebenarannya jangan sampai informasi tersebut menjadi boomerang bagi diri kita sendiri.
. Semoga thread ini bermanfaat untuk agan dan sista Pengalaman ini dimulai ketika ane akan mengunjungi salah satu wisata yang ada di Kota Batu. Dalam perjalanan pikiran ane mulai membayangkan suasana indahnya mandi dibawah guyuran air terjun ditemani bidadari yang cantik wuhh sungguh indahnya duniaPikiran yang indah itu sontak sirna ketika motor ane diberhentikan oleh seseorang dengan badan yang kekar yaitu polisi. Ane merasa berasa bingung dan berdebar karena ane merasa tidak melanggar lalu lintas dan saat itu juga tidak sedang diadakan operasi lalu lintas namun di sisi lain hati ane juga merasa berdebar karena pada saat kejadian itu ane belum memiliki SIM. Tanpa bepikir panjang polisi itu langsung meminta ane untuk menunjukkan SIM, dengan memasang wajah yang lugu dan perasaan tdak bersalah 
ane mengatakan bahwa ane belum memiliki SIM. Ya konsekuensinya ane ditilang ama polisi tersebut, nah kejadian kocaknya terjadi ketika proses penulisan surat tilang. Ketika itu polisi tersebut menulis surat tilang di atas lembar kertas merah, saat sedang menulis ane menyela polisi tersebut dan mengatakan bahwa surat tilang yang ane inginkan itu ditulis di lembar kertas biru Karena ane pernah membaca artikel di internet yang mengatakan kertas biru dalam surat tilang mengatakan pembayaran tilang dilakukan di bank dan langsung masuk khas negara sehingga tidak dimakan oleh oknum. Perdebatan pun tidak bisa tidak bisa dihindarkan, ane yang sangat ngeyel menginginkan kertas biru namun disisi lain polisi tetap bersikeras ingin menulis di kertas berwarna. Sebenarnya polisi memberikan penjelasan kepada ane bahwa kertas biru itu diperuntukan untuk membayar tilang di bank namun dengan denda yang maksimal ane tidak percaya dengan perkataan polisi tersebut. Ane mengira itu hanya akal polisi saja agar mendapat untung dari tilang tersebut. Mungkin merasa jengkel karena ane bersikeras menginginkan surat tilang ditulis dikertas biru akhirnya dengan wajah yang sangat kesal polisi tersebut menulis surat tilang di kertas biru dan mengatakan “nih langsung saja transfer satu juta di atm, ini slip yang kamu minta”. 
Pikiran yang indah itu sontak sirna ketika motor ane diberhentikan oleh seseorang dengan badan yang kekar yaitu polisi. Ane merasa berasa bingung dan berdebar karena ane merasa tidak melanggar lalu lintas dan saat itu juga tidak sedang diadakan operasi lalu lintas namun di sisi lain hati ane juga merasa berdebar karena pada saat kejadian itu ane belum memiliki SIM. Tanpa bepikir panjang polisi itu langsung meminta ane untuk menunjukkan SIM, dengan memasang wajah yang lugu dan perasaan tdak bersalah ane mengatakan bahwa ane belum memiliki SIM. Ya konsekuensinya ane ditilang ama polisi tersebut, nah kejadian kocaknya terjadi ketika proses penulisan surat tilang. Ketika itu polisi tersebut menulis surat tilang di atas lembar kertas merah, saat sedang menulis ane menyela polisi tersebut dan mengatakan bahwa surat tilang yang ane inginkan itu ditulis di lembar kertas biru Karena ane pernah membaca artikel di internet yang mengatakan kertas biru dalam surat tilang mengatakan pembayaran tilang dilakukan di bank dan langsung masuk khas negara sehingga tidak dimakan oleh oknum. Perdebatan pun tidak bisa tidak bisa dihindarkan, ane yang sangat ngeyel menginginkan kertas biru namun disisi lain polisi tetap bersikeras ingin menulis di kertas berwarna. Sebenarnya polisi memberikan penjelasan kepada ane bahwa kertas biru itu diperuntukan untuk membayar tilang di bank namun dengan denda yang maksimal ane tidak percaya dengan perkataan polisi tersebut. Ane mengira itu hanya akal polisi saja agar mendapat untung dari tilang tersebut. Mungkin merasa jengkel karena ane bersikeras menginginkan surat tilang ditulis dikertas biru akhirnya dengan wajah yang sangat kesal polisi tersebut menulis surat tilang di kertas biru dan mengatakan “nih langsung saja transfer satu juta di atm, ini slip yang kamu minta”. Dibenak pikiran ane tetap tidak percaya dengan surat tersebut, untuk menghilangkan rasa penasaran tersebut akhirnya ane datang ke polsek terdekat untuk memastikan kebenaran surat tersebut. Bukan keringanan hukuman yang didapat malah ane dimarahi oleh polisi yang saat itu ane temui di polsek
Polisi tersebut mengatakan surat yang berwarna biru tersebut diperuntukan untuk pengemudi luar kota yang terkena tilang dan tidak bisa mengikuti persidangan sehingga mengharuskan untuk membayar denda melalui atm. Dengan wajah yang sangat malu akhirnya ane pun pulang menuju kos sembari memikirkan bagaimana membayar denda sebesar satu juta rupiah tersebut. Kesialan ane tidak berhenti di situ, mendekati hari sidang surat tilang yang ane terima itu hilang. Yang menghilangkan bukan ane melainkan temen ane karena pada saat kejadian tilang motor yang ane gunakan adalah motor temen ane. Sempat bingung namun akhirnya ane dan temen ane memutuskan meminta surat keterangan hilang di polsek deket kosan ane. Lagi lagi ane kena marah sama polisi, ane tidak menghiraukan ceramah polisi tersebut jujur karena ane sudah merasa malu dengan ke sok tau an ane ketika berdebat mengenai surat tilang di tempo hari
Dibalik kesialan pasti ada hikmah yang didapat. Hikmah yang ane dapat dari mulai kejadian ane berdebat dengan polisi saat ditilang hingga hilangnya surat tilang, ane tidak jadi membayar denda sebesar satu juta rupiah justru saat persidangan ane tidak membayar apa apa
, itu berkat surat keterangan kehilangan yang ane dapat ketika melapor ke polsek deket kosan ane. Terima kasih pak polisi atas belas kasihannya.Saran ane ketika membaca informasi di internet telusuri dahulu kebenarannya jangan sampai informasi tersebut menjadi boomerang bagi diri kita sendiri.
Diubah oleh dickypratama77 22-03-2018 17:45
tata604 memberi reputasi
1
893
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan