- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ustadz Felix Siauw Akhirnya Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung Kitab Suci Fiksi


TS
bytX
Ustadz Felix Siauw Akhirnya Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung Kitab Suci Fiksi

Quote:
Beritaterheboh.com - Dosen Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya soal ucapan 'kitab suci itu fiksi'. Polisi akan mendalami laporan yang dibuat oleh Abu Janda alias Permadi Arya itu.
"Itu namanya masyarakat melapor ke Polda Metro, tentunya kita terima dengan menanyakan bukti-bukti yang ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Argo menerangkan pihaknya juga akan memanggil pelapor untuk mengklarifikasi laporan tersebut. Sejumlah saksi pun akan dimintai keterangan untuk mengetahui duduk perkara sebenarnya.
"Nanti setelah diterima kita akan melakukan klarifikasi, artinya kita akan memintai keterangan kepada pelapor, karena masih dalam penyelidikan. Nanti kita pelapor minta keterangannya. Dan juga nanti kita menggali berkaitan dengan fakta yuridisnya seperti apa," ujar Argo.
Setelah itu, polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan ada-tidaknya unsur pidana dalam laporan tersebut. Jika memenuhi unsur pidana, laporan itu akan naik ke tingkat penyidikan.
"Nanti kita akan memaparkan dari sana, dari tim dan ada wasidik, yang menilai apakah yang dilakukan itu memenuhi syarat atau tidak. Kalau itu memenuhi syarat, nanti kita lakukan penyidikan. Kalau tidak memenuhi syarat, kita hentikan. Kita tunggu saja," ujar dia.
Rocky dipolisikan Permadi pada Rabu (11/4) kemarin. Dia dilaporkan soal pernyataannya di salah satu acara stasiun TV swasta terkait 'kitab suci itu fiksi'.
Laporan tersebut tertuang dengan nomor polisi TBL/2001/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 11 April 2018. Perkara yang dilaporkan adalah dugaan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan sesuai dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Berkaitan dengan perdebatan soal fiksi, ustad felix Siaw akhirnya memberikan pandangannya terkait statemen Rocky Gerung. Melalui akun facebooknya, Felix Siaw mengungkapkan bahwa dirinya tidak sepaham jika kitab suci disebut fiksi. Felix Siaw mengatakan juga bahwa dirinya tidak menyukai rezim fiktif, tapi juga tak boleh menerima bila Al-Qur'an dianggap fiksi, keduanya sama-sama merusak. Membela salah satunya sama saja memilih antara mulut buaya atau mulut singa.
Berikut tulisan lengkapnya:
Al-Qur'an Itu Kalamullah
Dahulu kala pernah terjadi suatu masa fitnah saat Al-Qur'an Al-Kariim dianggap sebagai makhluk. Apa yang jadi konsekuensinya sangat buruk, artinya ia berpotensi benar atau salah, berpotensi kuat dan lemah, sama seperti makhluk
Sedangkan kuat dan lemah, benar dan salah, adalah tanah manusia, begitu juga fiksi dan fiktif, non-fiksi, fakta atau faksi, itu semua adalah ranah manusia, produk manusia yang punya potensi salah, bukan dari Yang Mahabenar
Bahaya bila Al-Qur'an dianggap sebagai fiksi adalah bahwa Al-Qur'an bisa diperdebatkan sebagaimana hal lain, tidak suci, tidak agung. Padahal bagi kita selalu mendaras "Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya", begitu
Firman Allah, "Maka tidakkah mereka menghayati (merenungi) Al Quran? Jika sekiranya Al Quran datangnya bukan dari sisi Allah, niscaya mereka akan mendapat banyak pertentangan di dalamnya" - QS An-Nisa: 82
Maka kita tidak boleh ikut-ikutan menarik Al-Qur'an ke ranah manusia sebab memang Al-Qur'an berasal dari Allah bukan manusia, karena itu tidak boleh mengatakan Al-Qur'an fiksi sebab artinya menyamakan Al-Qur'an dengan karya manusia
Misal, "2030 Indonesia Bubar", ini karya fiksi, bisa jadi benar bisa jadi salah, bisa jadi khayal bisa jadi prediksi, bisa jadi hanya imajinasi bisa jadi hasil penelitian. Tapi Al-Qur'an tak ada potensi selain ia pasti benarnya
Hati-hati, punya kepentingan yang sama belum tentu satu barisan, punya tujuan yang sama belum tentu sama-sama benar. Apalagi pada mereka yang tidak meyakini agama, pernyataaanya perlu dicermati dan didalami
Kita tak menyukai rezim fiktif, tapi kita juga tak boleh menerima bila Al-Qur'an dianggap fiksi, keduanya sama-sama merusak. Membela salah satunya sama saja memilih antara mulut buaya atau mulut singa
Yang melaporkan bukan karena kebenaran tapi kepentingan politik, tapi yang dilaporkan pun tak berpijak pada kebenaran. Al-Haq min rabbikum, kebenaran hanya dari Allah, itu saja yang selalu kita bela dan kita pegangi
Akhir kalam, ini masih tulisan manusia, bisa benar dan juga bisa salah, dan akan saya lanjutkan pembahasannya di waktu lain, semoga manfaat 🙂🙂🙂
Tulisan ini pun sudah dibagikan lebih dari 2600 dalam 3 jam ini.
http://www.beritaterheboh.com/2018/0...-tanggapi.html
wah nasbung civil war nih, nasbung bela siapa? si aseng kwetiau atau si kafir atheis garong


tp standar janda jg si kwetiau cm ngmg ga setuju tp ga blg itu penistaan pas ahok lgsg ngmg itu penistaan
emg sm tmn sndiri lunak




tien212700 memberi reputasi
0
10.4K
Kutip
96
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan