Yuk Tengok Baterai Proton, Baterai Masa Depan Yang Ramah Lingkungan!

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Yuk Tengok Baterai Proton, Baterai Masa Depan Yang Ramah Lingkungan!

primechief

13-03-2018 18:13

Yuk Tengok Baterai Proton, Baterai Masa Depan Yang Ramah Lingkungan!

Sebagian besar barang elektronik sehari-hari yang kita gunakan menggunakan baterai lithium. Namun, baterai Lithium disamping telah digunakan dan cukup murah harganya namun juga termasuk memiliki banyak masalah terhadap lingkungan yaitu komponen yang digunakan kebanyakan beracun dan tidak ramah lingkungan serta tidak mudah di daur ulang.

Periset di RMIT University di Melbourne, Australia telah menciptakan prototipe baterai alternatif yang menggunakan karbon dan air. Meskipun baterai hanyalah prototip berskala kecil, namun baterai ini berpotensi bersaing dengan baterai lithium-ion yang ada saat ini.

Peneliti utama di proyek ini, Profesor John Andrews mengatakan bahwa saat dunia bergerak menuju energi terbarukan, dan akan ada kebutuhan yang signifikan untuk teknologi penyimpanan energi yang mengandalkan bahan-bahan murah dan melimpah oleh karena itu ane share nih 3 fakta penting tentang baterai ini.

1. Emisi karbon untuk memproduksi baterai Proton adalah mendekati nol.

Komponen baterai lithium konvensional terdiri dari beberapa komponen seperti rare earthyang saat ditambang tentunya memberikan konsekuensi buruk bagi lingkungan dan vegetasi akibat pembersihan lahan.Selain jejak karbon penambangan, pengolahan bahan tersebut membutuhkan energi yang signifikan, dimana seperti yang kita tahu sebagian besar listrik masih berasal dari bahan bakar fosil.

Sementara itu, menmproduksi baterai proton ini hanya karbon dan air yang dibutuhkan dan oleh karena itu produksinya sendiri memiliki dampak lingkungan yang hampir nol. Jejak emisi terbesar dari baterai ini adalah hanya sumber listrik yang digunakan untuk mengisi daya baterai, dimana kebanyakan masih menggunakan fosil.

2. Bahan material pembuatannya jumlahnya sangat banyak di Bumi.

Pasokan untuk memproduksi baterai lithium di planet ini terkonsentrasi hanya di beberapa negara, dan rare earthyang termasuk komponen baterai lithium adalah sumber yang semakin langka dan mahal. Sebaliknya, baterai proton memiliki elektroda yang terbuat dari karbon, salah satu bahan paling melimpah di bumi yang pastinya ada di setiap negara, dan untuk pengisian daya dilakukan dengan pemisahan molekul air.

"Keuntungannya adalah kita akan menyimpan proton dalam bahan berbasis karbon yang melimpah, dan kita bisa mendapatkan proton tersebut dari air yang telah tersedia" kata peneliti utama proyek tersebut, John Andrews, seperti yang dikutip dari The Guardian.

3. Baterai ini bisa diisi ulang.

Baterai Proton RMIT ini bukanlah baterai sekali pakai dan bisa dihubungkan ke port pengisian daya seperti baterai isi ulang lainnya. Apa yang terjadi disini adalah sangat sederhana: listrik dari catu daya memisahkan molekul air, lalu menghasilkan proton yang terikat dengan karbon di elektroda baterai. Setelah itu, proton kemudian dilepaskan lagi untuk melewati sel bahan bakar, dimana mereka berinteraksi dengan udara untuk membentuk air dan menghasilkan tenaga.

Menurut RMIT, eksperimen menunjukkan bahwa baterai kecil dengan luas permukaan aktif hanya 5,5 cm persegi ini dapat menyimpan energi sebanyak per unit seperti baterai lithium-ion yang tersedia secara komersial. Gimana? Mantap kan emoticon-2 Jempol

Tim RMIT memperkirakan bahwa baterai proton mereka dapat tersedia secara komersial dalam lima sampai sepuluh tahun mendatang. Keuntungan besar dengan baterai proton dibanding sel bahan bakar (fuel cell) adalah efisiensi.

Tanpa baterai yang bagus untuk menyimpan energi pada hari yang cerah atau berangin, kita tidak akan dapat memanfaatkan sumber daya ini saat cuaca berubah. Menurut Andrews, kedepannya Tim RMIT berencana akan mengembangkan performa dan kapasitas energi dari pada baterai ini dengan menggunakan material karbon berlayer tipis seperti graphene.

Gimana nih menurut agan dan sista apakah memang menjanjikan baterai ini ataukah nantinya malah terlupakan meskipun prototipnya sih sudah ada? ,