Kepercayaan merupakan salah satu poin penting demi berjalan dengan baiknya suatu hubungan. Tanpa kepercayaan satu sama lain, maka hubungan yang terjalin tidaklah sehat. Ketika si dia tidak pernah percaya pada apa yang kita katakan dan selalu bertanya berulang-ulang hal yang sama, ini menandakan bahwa dia tidak percaya dengan kita. Begitu juga sebaliknya, apabila kita selalu menyimpan rasa curiga terhadap segala yang diucapkan dan diperbuatnya kita pun tidak memercayainya. Ini merupakan pertanda tidak baik. Jika ingin terus melanjutkan hubungan ini, segeralah introspeksi diri, juga katakan kepadanya bahwa ini tidak benar dan harus ada yang diubah.

Salah satu alasan seseorang menjalin hubungan adalah agar merasa bahagia karena dicintai pasangannya. Tapi bagaimana jika selama bersama dengannya agan dan sista tidak pernah merasa dicintai? Dalam arti selama ini kita sudah berkorban banyak hal agar pasangan merasa dicintai namun dia tidak melakukan hal yang sama kepada agan dan sista. Sudah pasti mengecewakan 'kan? Cobalah berbicara kepadanya, jika ia mau berubah berilah kesempatan namun jika ia tidak kunjung menyadari dan tidak ingin merubahnya ada pikirnya pertimbangkan lagi untuk melanjutkan hubungan ini. Karena berarti selama ini hanya agan dan sista saja yang berjuang sendirian untuknya.

Ada kalanya kita merasa takut, cemas, ragu, dan berpikir buruk tentang diri sendiri, di saat kondisi terpuruk seperti itu yang dibutuhkan adalah dukungan. Namun bukannya mendukung, pasangan justru malah menyalahkan diri agan dan sista atas semua yang telah terjadi. Padahal itu bukan waktu yang tepat untuk saling menyalahkan, karena hanya dapat memperburuk keadaan. Jika ia adalah pasangan yang baik, harusnya ia memberikan dukungan dan masukan yang positif agar kita merasa nyaman dan kembali bersemangat. Tapi kalau pasangan justru terus menghakimi dan menghabiskan rasa kepercayaan diri kita berarti hubungan yang dijalani tidaklah sehat. Hubungan yang sehat adalah di mana kedua individu saling mendukung dan membantu agar keduanya tetap merasa positif.

Saat bersamanya, agan dan sista tidak pernah menjadi diri sendiri alias berpura-pura menjadi orang lain agar tidak dikritik atau membuatnya ilfeel. Kalau masih tahap Pdkt sebagian orang mungkin melakukannya ya, tapi tidak wajar jika sudah berpacaran lama tetap menjaga sikap seperti orang lain di depannya. Apa mau begitu terus sampai nikah dan punya anak nanti, tidak mungkin 'kan? Yang namanya suatu hubungan butuh saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Kalau dia membuat agan dan sista berubah menjadi orang lain (bukan dalam konotasi positif), berarti dia bukan orang yang tepat karena ia tidak dapat menerima apa adanya.

Di saat agan dan sista sedang dibutakan oleh cinta, tidak bisa melihat segala sesuatunya dengan baik dan jelas. Keluarga dan temanlah yang dapat melihat hubungan kita secara objektif. Apabila keluarga dan teman-teman kita sudah mulai bertanya-tanya dan merasa khawatir akan hubungan kita (bisa jadi karena perubahan sikap kita, melihat kita jadi lebih sering murung, atau kita menjadi tidak ada waktu untuk mereka) cobalah untuk membuka pikiran kita, benarkah ada yang salah dengan hubungan yang sedang dijalani ini? Sebelum agan dan sista menjalin hubungan dengan pasangan, keluarga dan teman-teman kitalah yang lebih dulu mengenal dan memahami kita. Jadi cobalah untuk berbicara terbuka kepada mereka, jika merasa ada yang salah pada hubungan kalian. Barangkali ada saran dari mereka yang bisa membantu agan dan sista untuk memutuskan bagaimana sebaiknya ke depannya.