Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jogjalurusAvatar border
TS
jogjalurus
Ketua Umum PBNU: Di Bawah Kepentingan Tertentu, Islam Bisa Jadi Cuma Komoditas


NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan pada dasarnya Islam adalah nilai-nilai universal. Kemudian turun menjadi doktrin ajaran, lalu melahirkan para pengikut atau komonitas. Dari komunitas, ia bisa turun lagi menjadi komoditas akibat kepentingan tertentu yang melingkupinya.

“Istilah ummatan Islamiyyatan justru tidak ada (dalam Al-Qur’an), tapi adanya ummatan wasathan,” kata Kiai Said saat membuka peluncuran dan diskusi buku NU Penjaga NKRI di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Menurutnya, di level komoditas inilah Islam rawan dipolitisasi dan diperjualbelikan. Nahdlatul Ulama, kata dia, berkomitmen akan mengatakan yang benar adalah benar dan sebaliknya.

“Berani menyuarakan apa adanya meski dengan risiko dimusui kelompok lain. Islam, katanya, mengenalkan konsep ummatan wasathan yang ia terjemahkan sebagai Islam yang moderat, moderat, dan beradab,” ujarnya.

Baca juga: Di Tahun Politik 2018, PBNU dan PP Muhammadiyah Sejalan

Di kesempatan sama, Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan NU selalu hadir di mana-mana, tetapi tidak ke mana-mana. Orang NU bisa menyatu dengan segala lapisan. Dari situlah, lanjutnya, muncul relasi yang baik. Ada suatu kepercayaan yang wujudnya adalah masyarakat NU tidak membeda-bedakan.

“Di Sampit, Madura, misalnya, tidak pernah muncul stigma negatif atas bantuan Katolik. Warga di sana tidak menuduh adanya kristenisasi di balik itu. Dari fakta ini, ia menilai orang NU dalam beriman sudah melompat dari politik identitas menuju penghayatan kemanusiaan,” terangnya.

“Dari kemanusiaan itulah orang tidak lagi membedakan suku, identitas,” sambung Romo Benny.

Baca juga: Kembangkan Islam Moderat, PBNU Dukung Gerakan Putra Raja Salman

Di tengah kegersangan yang melanda negara ini, NU berdiri menjadi oase. NU menjadi penyejuk dengan merangkul semua elemen dan kalangan. Hal inilah yang menurut pria kelahiran Malang 50 tahun silam itu menjadi sebab NU sebagai pusat peradaban.

Hadir pula dalam diskusi tersebut peneliti LIPI Amin Mudzakir, pengamat ekstremisme Imdadun Rahmat, dan politisi muda Tsamara Amany.

“Bangsa ini berutang terhadap NU,” kata alumnus Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang itu.
Romo Benny menguraikan, setidaknya ada dua kesetiaan NU. Pertama, NU konsisten berpandangan bahwa NKRI adalah negara kebangsaan, bukan negara berdasar agama tertentu. Kedua, NU setia mengembalikan Pancasila kepada rel yang benar. Dari sinilah, NU selalu ada pada setiap krisis yang melanda bangsa ini. (red)

SUMBER: https://nusantaranews.co/ketua-umum-...uma-komoditas/




BERITA LAINNYA:

Gerindra Tegaskan Jangan Goreng Isu Probowo Sebagai ‘King Maker’ - https://nusantaranews.co/gerindra-te...ai-king-maker/

Mantan Wapres Boediono akan Diusut oleh KPK Soal Kasus Century - https://nusantaranews.co/mantan-wapr...kasus-century/

Konsorsium Pembaharuan Agraria Sebut Pembagian Sertifikat Tanah Perlu Dikritisi Bersama - https://nusantaranews.co/konsorsium-...itisi-bersama/

Ketum PPP Sebut Revolusi Industri 4.0 Bukan Ramalan Menakutkan - https://nusantaranews.co/ketum-ppp-s...an-menakutkan/

Cak Imin: Sastra Indonesia akan Kebingungan Mencari Pengganti Danarto - https://nusantaranews.co/cak-imin-sa...ganti-danarto/

Soal Perpres No 20, Bamsoet Minta Kemnaker Selektif Petakan Permintaan TKA - https://nusantaranews.co/soal-perpre...ermintaan-tka/
 








b.omat
b.omat memberi reputasi
1
1.1K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan