KEJADIAN LAGI GAN, DEKET RUMAH SODARA ANE

(Korban, Resmi Apriani nekat gantung diri dengan kerudung hitam yang biasa dipakainya)

SUKABUMIUPDATE.com - Resmi Apriyani, seorang gadis berusia 18 tahun warga Kampung Cimaja RT 01/06 Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Selasa (10/4/2018). 
Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya dalam keadaan menggantung menggunakan kerudung yang sedang dipakainya.
 "Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB ketahuan pertama oleh ibunya sudah tergantung di kamar mandi rumahnya. Pakai kain kerudung hitam yang diikatkan pada plafon sekitar ketinggian dua meter dengan panjatan bangku jongkok kecil warna biru, kemungkinan di kamar mandi korban melepas kerudungnya untuk dijadikan tali gantung lalu mengikatkannya di leher dan di plafon. Setelah itu menendang bangku pijakannya. Korban langsung tewas dengan kondisi lidah menjulur, mata melotot dan keluar air seni karena kuatnya jeratan kerudung tersebut."  ujar Sekdes Cibenda Hirin kepada sukabumiupdate.com.

Ia menuturkan, dari pengakuan pihak keluarga korban putus asa karena penyakit paru-paru yang tak kunjung sembuh. Sedangkan, jenazahnya sudah dikuburkan.

"Atas kesepakatan keluarga korban sudah dikuburkan tadi pukul 14.00 WIB," jelasnya.

SUKABUMIUPDATE.com -  Resmi Apriani, gadis yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri sempat menuliskan surat dengan judul untuk mamah dan bapak. Didalam surat tersebut, korban minta maaf karena merasa menyusahkan dan membuat repot orangtuanya. 

Selain itu, dalam surat yang ditemukan di kamar korban ini, korban menyatakan sebentar lagi akan berusia 18 tahun. Adapun tanggal lahir korban yaitu 20 April mendatang.

Korban gantung diri dengan kerudung di kamar mandi rumahnya di Kampung Cimaja RT 01/06 Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/4/2018).



Pada saat itu, kondisi rumah sedang sepi karena ayahnya Sutar (45 tahun) sedang berada di sawah. Jasad korban ditemukan pertama kali oleh ibunya Ela (38 tahun) sepulang membeli ikan yang tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB.

Sutar mengungkapkan, Apriani, anaknya sudah satu tahun menderita sakit paru paru dan menjalani pengobatan jalan selama enam bulan. Penyakitnya dianggap sudah sembuh, namun pada Senin (9/4/2018) malam kambuh kembali hingga batuk berdarah.

Sutar tidak menduga, anaknya mengakhiri hidupnya menjelang 10 tahun hari ulang tahunnya.
"Kami sangat terharu mendengar surat pesan terakhir yang dibacakan sama pihak kepolisian." pungkasnya.

Sementara itu, tetangga rumah, Jaludin (38 tahun) mengatakan korban merupakan anak penurut dan baik. Selama ini korban memang mengidap penyakit namun sudah dianggap sembuh.
"Kejadian pada saat ibunya beli ikan pindang jarak jalan ke rumah paling 100 meter, paling 15 menit kembali ke rumah. Dicari (korban) tidak ada. Ketahuan sudah ada di kamar mandi," jelasnya.

Tragis Gadis Gantung Diri di Sukabumi, Inilah Tulisan Terakhirnya


TatarSukabumi.ID - Diduga akibat mengidap penyakit Paru-paru yang sudah menahun hingga tidak mampu menahan rasa sakit yang diderita, seorang gadis RA (18) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri didalam kamar mandi menggunakan kerudung hitam miliknya sendiri, Selasa [10/4/2018].

Korban ditemukan tewas dikamar mandi sekira pukul 10.00 WIB di Kampung Cimaja RT 01/ RW 06 Desa Cibenda Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Korban ditemukan oleh Ibu kandungnya El (38) dan Bapaknya Su (45) tergantung di kamar mandi dengan sehelai selendang warna hitam milik korban.

Dikamar Korban, Anggota Kepolisian menemukan sebuah buku dengan tulisan tangan yang diduga sengaja dibuat korban sebelum melakukan gantung diri dengan judul tulisan Untuk Mamah dan Bapak, tulisan isi buku tersebut menuliskan beberapa hal seperti dirangkum TatarSukabumi.ID, inilah tulisannya:

Permintaan maaf korban terhadap kedua orang tuanya karena selama ini telah nyusahkan dan membuat repot keluarga.

Ucapan terimakasih korban kepada kedua orang tuanya atas pengorbanan serta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini

Ucapan Pamit kepada orang tua terutama kepada bapaknya "bahwa aku harus pergi, aku lelah dengan semua ini, aku ingin istirahat yang tenang, Do'akan aku supaya bisa beristirahat dengan tenang disisinya.

Untuk Sahabatku tersayang Maslihah, Irma dan Ucu, makasih banyak kalian bertiga udah menjadi sahabat aku, Aku pamit ya maafin atas segala sikap, tingkah laku serta tutur bahasa yang mungkin pernah menyinggung dan kurang berkenan dihati kalian semua dan aku mohon maaf yang sebesar - besarnya.

Ditanda tangani oleh korban RA.
Saat ini korban telah dikebumikan ditempat pemakaman warga sekitar. (*)

Foto korban saat hidup











SUMUR

SUMBER 1

SUMBER 2



SUMBER 3


MENGAPA KEJADIAN INI TERJADI LAGI DAN LAGI? BUKANKAH SUDAH ADA BPJS KESEHATAN. DAN OBAT PENYAKIT PARU (TBC) SUDAH DIGRATISKAN OLEH PEMERINTAH?