- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Batal Laporkan Ganjar, FUIB Minta Maaf ke Gus Mus soal Puisi
TS
hpriyonoon
Batal Laporkan Ganjar, FUIB Minta Maaf ke Gus Mus soal Puisi
Batal Laporkan Ganjar, FUIB Minta Maaf ke Gus Mus soal Puisi
Priska Sari Pratiwi, CNN Indonesia | Selasa, 10/04/2018 15:24 WIB
Bagikan :

2 ekor Pentol korek FUIB batal laporkan Ganjar Pranowo ke polisi atas puisi. FUIB meminta maaf pada Gus Mus. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Rahmat Himran menyampaikan permohonan maaf pada tokoh Nadhlatul Ulama (NU) Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus atas puisi yang dibacakan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kami minta maaf sebesar-besarnya pada Gus Mus dan keluarga besar NU karena puisi yang dibacakan Pak Ganjar ternyata puisi Gus Mus," ujar Rahmat dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (10/4).
Lihat juga:
Puisi Gus Mus yang Dibaca Ganjar Penggerak Demo Era Soeharto
Rahmat mengatakan awalnya pihak FUIB berencana melaporkan Ganjar atas puisi yang dibacakan dalam acara di salah satu stasiun televisi ke Bareskrim Mabes Polri.
Puisi tersebut dianggap menistakan agama karena menyebut Tuhan lebih dekat tapi masih sering dipanggil dengan pengeras suara. Namun setelah ditelusuri puisi itu ternyata karangan Gus Mus.
"Kami kemudian menyimpulkan bahwa kami keliru menyampaikan persoalan ini," katanya.
Lihat juga:
PDIP soal Puisi Ganjar: Kami Tak Gunakan SARA di Pilkada
Ia pun menampik batalnya pelaporan ke Bareskrim lantaran kuasa hukum Ganjar telah melaporkannya lebih dulu ke Polda Jateng, kemarin, Senin (9/4).
Rahmat menegaskan pembatalan laporan itu semata karena puisi itu karangan Gus Mus yang termasuk ulama senior dan merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Mereka laporkan kami no problem. Saya selaku ketua umum FUIB bertanggung jawab, karena yang perlu digarisbawahi itu puisi Gus Mus," ucapnya.
Lihat juga:
Diingatkan Polisi, FUIB Batal Demo Sukmawati di Cikini
Rahmat membandingkan dengan puisi Sukmawati Sukarnoputri tentang azan dan cadar yang juga sempat menimbulkan polemik. Menurutnya, puisi karangan Gus Mus tak secara gamblang menyinggung soal azan bagi umat Islam.
Di sisi lain, ia juga khawatir rencana pelaporan ke Bareskrim justru dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab.
"Kami evaluasi ternyata muatan politisnya sangat tinggi karena Pak Ganjar masih cagub, karena itu kami tidak mau ditunggangi lawan politik Pak Ganjar," tutur Rahmat.

Lebih lanjut, Rahmat mengaku siap ditemukan dengan Gus Mus untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
"Nanti kami tunggu senior-senior (FUIB) dulu, secepatnya bisa (diatur pertemuan) untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung," imbuhnya.
Puisi bertajuk 'Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana' yang dibacakan Ganjar sebelumnya menuai kontroversi. Puisi itu diketahui merupakan karya Gus Mus pada tahun 1987.
Puisi itu pada zaman orde baru kerap menjadi inspirasi pergerakan dan demonstrasi terhadap pemerintahan era Soeharto.
Lihat juga:
Gus Mus, Kiai 'Pejuang HAM' Penentang Aksi Tolak Ahok
Puisi itu kemudian dibacakan Ganjar saat diundang mengisi acara di salah satu stasiun televisi swasta dengan iringan lagu Lir Ilir yang dinyanyikan pasangannya dalam pilgub Jateng, Taj Yasin.
Usai dibacakan, puisi itu menuai kontroversi. Ganjar dinilai menistakan agama karena terdapat frasa berbunyi 'Kau ini bagaimana? Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat'. (DAL)
voa-is***
karena karangan Gus Mus, jadi tidak berani lapor ?
satu lagi pentol korek. host acara damainya indonistan ehh ...indonesiaku


CILUKKKKKK BAAAAAAA...

gak heran
radikal paok !
Priska Sari Pratiwi, CNN Indonesia | Selasa, 10/04/2018 15:24 WIB
Bagikan :

2 ekor Pentol korek FUIB batal laporkan Ganjar Pranowo ke polisi atas puisi. FUIB meminta maaf pada Gus Mus. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Rahmat Himran menyampaikan permohonan maaf pada tokoh Nadhlatul Ulama (NU) Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus atas puisi yang dibacakan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kami minta maaf sebesar-besarnya pada Gus Mus dan keluarga besar NU karena puisi yang dibacakan Pak Ganjar ternyata puisi Gus Mus," ujar Rahmat dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (10/4).
Lihat juga:
Puisi Gus Mus yang Dibaca Ganjar Penggerak Demo Era Soeharto
Rahmat mengatakan awalnya pihak FUIB berencana melaporkan Ganjar atas puisi yang dibacakan dalam acara di salah satu stasiun televisi ke Bareskrim Mabes Polri.
Puisi tersebut dianggap menistakan agama karena menyebut Tuhan lebih dekat tapi masih sering dipanggil dengan pengeras suara. Namun setelah ditelusuri puisi itu ternyata karangan Gus Mus.
"Kami kemudian menyimpulkan bahwa kami keliru menyampaikan persoalan ini," katanya.
Lihat juga:
PDIP soal Puisi Ganjar: Kami Tak Gunakan SARA di Pilkada
Ia pun menampik batalnya pelaporan ke Bareskrim lantaran kuasa hukum Ganjar telah melaporkannya lebih dulu ke Polda Jateng, kemarin, Senin (9/4).
Rahmat menegaskan pembatalan laporan itu semata karena puisi itu karangan Gus Mus yang termasuk ulama senior dan merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Mereka laporkan kami no problem. Saya selaku ketua umum FUIB bertanggung jawab, karena yang perlu digarisbawahi itu puisi Gus Mus," ucapnya.
Lihat juga:
Diingatkan Polisi, FUIB Batal Demo Sukmawati di Cikini
Rahmat membandingkan dengan puisi Sukmawati Sukarnoputri tentang azan dan cadar yang juga sempat menimbulkan polemik. Menurutnya, puisi karangan Gus Mus tak secara gamblang menyinggung soal azan bagi umat Islam.
Di sisi lain, ia juga khawatir rencana pelaporan ke Bareskrim justru dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab.
"Kami evaluasi ternyata muatan politisnya sangat tinggi karena Pak Ganjar masih cagub, karena itu kami tidak mau ditunggangi lawan politik Pak Ganjar," tutur Rahmat.

Foto: CNN Indonesia/Damar Sinuko
Puisi Gus Mus yang dibacakan Ganjar Pranowo menuai polemik
Puisi Gus Mus yang dibacakan Ganjar Pranowo menuai polemik
Lebih lanjut, Rahmat mengaku siap ditemukan dengan Gus Mus untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
"Nanti kami tunggu senior-senior (FUIB) dulu, secepatnya bisa (diatur pertemuan) untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung," imbuhnya.
Puisi bertajuk 'Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana' yang dibacakan Ganjar sebelumnya menuai kontroversi. Puisi itu diketahui merupakan karya Gus Mus pada tahun 1987.
Puisi itu pada zaman orde baru kerap menjadi inspirasi pergerakan dan demonstrasi terhadap pemerintahan era Soeharto.
Lihat juga:
Gus Mus, Kiai 'Pejuang HAM' Penentang Aksi Tolak Ahok
Puisi itu kemudian dibacakan Ganjar saat diundang mengisi acara di salah satu stasiun televisi swasta dengan iringan lagu Lir Ilir yang dinyanyikan pasangannya dalam pilgub Jateng, Taj Yasin.
Usai dibacakan, puisi itu menuai kontroversi. Ganjar dinilai menistakan agama karena terdapat frasa berbunyi 'Kau ini bagaimana? Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat'. (DAL)
voa-is***
karena karangan Gus Mus, jadi tidak berani lapor ?

satu lagi pentol korek. host acara damainya indonistan ehh ...indonesiaku


CILUKKKKKK BAAAAAAA...

gak heran
radikal paok !
0
5K
64
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan